PENGARUH INTERNET TERHADAP
KENAKALAN REMAJA
1. PENDAHULUAN
Internet
merupakan jaringan global antar komputer untuk berkomunikasi dari suatu wilayah
ke wilayah lain di belahan dunia. Dalam internet terdapat berbagai macam
informasi, baik yang memberikan manfaat maupun berdampak negatif. Semua
informasi itu dapat diakses lewat internet. Penggunaan internet berkembang
dengan pesat. Kini masyarakat dapat dengan mudah mengakses internet di warnet
atau melalui laptop dengan modem ataupun wireless-connected, bahkan
lewat HP. Dengan jaman yang semakin modern mengakses sesuatu dengan menggunakan
internet tersebut sangatlah mudah, tidak ada kesulitan tersendiri dalam
mengkses internet. Dan juga karena penggunaan internet yang cukup terjangkau
dewasa ini membuat semakin banyak orang-orang yang menggunakan internet. Pada
awalnya internet itu ada karena adanya pengaruh globalisasi yang ada di dunia
ini dan merupakan bawaan dari budaya barat yang sangat marak sekarang ini. Peran globalisasi
sangatlah besar dalam mengembangkan alam pikiran manusia karena jaman sekarang
globalisasi sangat berperan penting dalam kehidupan kita. Globalisasi merupakan
proses
masuknya ke ruang lingkup dunia. Dengan adanya globalisasi di jaman sekarang,
membuat orang-orang lebih mudah untuk mengerjakan sesuatu hal, sebagai contoh
penggunaan komputer dan laptop yang semakin marak di dunia pekerjaan dan
pendidikan yang membuat dunia pekerjaan dan pendidikan menjadi lebih mudah
dibandingkan dengan jaman dahulu. Sehingga dapat dikatakan bahwa pengaruh
globalisasi terhadap perkembangan pola pikiran manusia sangatlah berperan
penting.
Globalisasi sangatlah berdampak ke dalam kehidupan
masing-masing orang, seperti halnya dikotomi apabila ada dampak positif dari
globalisasi maka juga akan ada dampak negatif dari adanya globalisasi tersebut
terhadap pola alam pikiran manusia. Yang pertama adalah dampak positif dari
masuknya globalisasi dan mengembangkan pola pikir manusia: dengan adanya
globalisasi membuat ilmu pengetahuan menjadi lebih menarik untuk diselidiki
dicari karena kemudahan akses dalam mencari ilmu pengetahuan itu tersebut,
sebagai contoh website yang sangat
terkenal untuk mencari ilmu pengetahuan adalah Google dan wikipedia,
dengan adanya Google dan Wikipedia, membuat segala sesuatu
pengetahuan hanya dapat kita temui dengan satu klik saja dan kita dapat
mengetahui apa saja yang terjadi sekarang dan hal terbaru apa saja yang sedang
terjadi sekarang, tentu saja hal ini sangat memudahkan setiap orang yang ingin
mencari tahu tentang ilmu pengetahuan. Dalam tulisan kali ini saya akan
membahas tentang pengaruh internet yang ada terhadap kenakalan remaja itu
sendiri. Apa saja dampak dari pengaruh internet terhadap kenakalan remaja,
beserta juga saran dan kesimpulan yang meliputi solusi atau jalan keluar dari
permasalahan yang ada.
2. PEMBAHASAN
Penyebab media internet berpengaruh
terhadap Perilaku Kenakalan Remaja. Internet telah mengkonstruksi dunia maya
menjadi dunia tanpa batas, dunia kebebasan, yang bisa dimasuki dan dimanfaatkan
oleh siapa saja. Manusia yang menggunakannya disediakan ruang yang
sebebas-bebasnya. Internet menyediakan sejumlah fasilitas yang dapat digunakan
antara lain words wide web (www),
electronic mail (e-mail), mailing list, file transfer protocol (FTP), newsgroup,
chat group, situs networking dan
lain-lain. Dalam komunitas ini pengguna internet dapat berkomunikasi, mencari
informasi, berbelanja serta transaksi bisnis lainnya, maka internet sering
disebut sebagai cyberspace atau virtual word (dunia maya).
Menurut
Setiawan (2009), Salah satu kelemahan internet yang paling nyata dan merusak adalah
item-item asusila yang tak bermoral dengan mudah diakses di jaringan internet.
Jaringan pertemanan pun dipergunakan untuk memesan sekaligus menjual ganja. Dewasa
ini tidak sedikit siswa menghabiskan harinya di warung internet (warnet)
sekedar untuk chatting atau main game online. Bahkan di sebuah kota di Jawa
Barat pernah ditemukan kasus banyaknya siswa yang ketagihan games online. Para
siswa menjadi lupa waktu, bahkan sampai memakai uang bayaran sekolah untuk
membayar sewa game online, hal ini menunjukkan
gejala perilaku kenakalan pada remaja.
Dampak negatif
dalam perkembangan moral dapat terjadi karena adanya kesempatan untuk mengunduh
isi situs tanpa ijin. Berkaitan dengan hal ini banyak orangtua yang mengajarkan
anak-anaknya untuk tidak mencuri bahkan mungkin memberikan hukuman bila anaknya
melakukan tindak pencurian. Bila hal tersebut dilakukan dengan perangkat
internet (contohnya mengunduh secara illegal baik lagu atau film dengan
berbagai cara), maka punishment dari orangtua sering dan bahkan tidak pernah
diterapkan.
Seto Mulyadi dalam makalahnya dengan
tema “Dampak Internet Pada Perkembangan
Remaja” yang
diselenggarakan oleh Fakultas Psikologi Gunadarma pada tanggal 1 Juni 2011
mengungkapkan
bahwa menurut beberapa ahli dampak negatif dari pemaparan internet terhadap remaja
diantaranya:
1. Dampak
pada perkembangan fisik. Interaksi remaja dengan internet banyak mengurangi
aktivitas gerak karena konsep dari internet adalah memudahkan kehidupan manusia
sehingga akan banyak mengurangi dalam bergerak. Saat ini dalam beraktivitas
para remaja sudah banyak menggunakan internet. Hal tersebut menyebabkan
perkembangan fisik remaja yang terlalu dipapar oleh internet banyak mengalami physical
decline. Contohnya problem visual
seperti kelelahan mata, sakit kepala bahkan penglihatan kabur karena remaja lebih
rentan daripada orang dewasa terhadap cahaya dan radiasi yang dipancarkan dari
perangkat internet. Selain itu obesitas/kegemukan
juga kasus yang sering terjadi akibat berkurangnya aktivitas fisik.
Obesitas/kegemukan pada remaja dapat memicu terjadinya ketidak seimbangan hormonal
dan metabolism yang akan menggiring terjadinya serangan jantung premature.
2. Dampak
pada perkembangan emosi dan sosial. Pada remaja, perkembangan emosi tidak lepas
dari interaksinya dengan lingkungan sosial. Bila lingkungan sosial yang ada di
sekeliling remaja berupa lingkungan sosial yang “virtual” dan tidak pada kenyataannya, maka perkembangan emosi
remaja juga cenderung tidak kuat karena umpan balik dari lingkungan virtual
dapat diatur sesuai kehendak individu, sedangkan umpan balik dari lingkungan nyata
belum tentu sesuai dengan kehendak individu. Sehingga individu harus
mengembangkan keterampilan sosial dan emosi untuk mengatasinya.
3. Dampak
pada perkembangan inteligensi. Beberapa ahli mengusut tentang pengaruh internet
dalam perkembangan inteligensi karena internet sudah tidak dapat dilepaskan
dari kehidupan sehari-hari di lingkungan rumah ataupun di lingkungan sekolah.
Remaja saat ini mungkin menggunakan otak mereka jauh berbeda dengan remaja di
generasi sebelumnya. Dapat berarti bahwa teknik pengajaran saat ini dan metode
pengujian belum tentu efektif dalam mengestimasi kecerdasan mereka.
4. Dampak
pada perkembangan moral. Dampak pada perkembangan moral terutama terjadi karena
pemaparan pada situs-situs yang banyak mengandung unsur pornografi dan
kekerasan. Banyak kasus di Indonesia tentang kekerasan dan kejahatan seksual
pada remaja yang baik pelaku maupun korbannya adalah remaja akibat eksposure terhadap
situs-situs internet yang tidak dikontrol oleh orangtua maupun orang dewasa
lain yang bertanggungjawab terhadap perkembangan remaja di Indonesia.
Dapat disimpulakan bahwa perilaku kenakalan pada
remaja yang dipengaruhi oleh media internet antara lain adalah:
1. Perkelahian
sebagai akibat dari kecanduan game online yang bertema kekerasan, peperangan,
terorisme.
2. Perkataan
yang kasar, kotor, tidak senonoh, saling mengejek antar teman yang berawal dari
penulisan “status” di facebook atau twitter dan jejaring sosial lainnya.
3. Penipuan,
melalui media internet rentan sekali penipuan dengan memasang iklan-iklan jual
beli barang dengan harga murah.
4. Pemalsuan
identitas, melalui jejaring sosial seperti facebook,
twitter, dan lain-lain dengan menemukan teman yang baru dikenalnya sehingga
memudahkan untuk menipu dan dapat menghindar dari tanggung jawab jika melakukan
tindakan merugikan orang lain.
5. Penculikan,
banyak terjadi penculikan gadis remaja karena berkenalan dengan temannya di facebook untuk bertemu di dunia nyata
sehingga membawa kabur gadis remaja tersebut.
6. Perbuatan
asusila, seperti perkosaan, pencabulan, seks bebas, sebagai akibat dari melihat
gambar/ video porno di internet.
7. Membolos
sekolah, karena begadang kecanduan game
online sampai larut malam bahkan sampai pagi
8. Berbohong
pada orang tua, karena kecanduan internet membutuhkan biaya untuk ke warnet
atau membeli pulsa modem.
Penyebab terjadinya Kenakalan
Remaja, Sigmund Freud dalam Sudarsono (2005), mengemukakan bahwa sebab utama
dari perkembangan tidak sehat, ketidak mampuan menyesuaikan diri, dan
kriminalitas anak dan remaja adalah konflik-konflik mental, rasa tidak dipenuhi
kebutuhan pokoknya seperti rasa aman, dihargai, bebas memperlihatkan
kepribadian dan lain-lain
3. ANALISIS
Dilihat dari
pembahasan di atas ternyata banyak sekali dampak negatif yang ditimbulkan dari
internet untuk kasus kenakalan remaja itu sendiri, dapat dikatakan bahwa
internet ternyata membawa dampak buruk. Tetapi kita tidak dapat mengelak lagi
dari internet tersebut karena banyak juga dampak positif yang diberikan pada
internet seperti memudahkan pekerjaan kita, chatting
yang mampu mendekatkan orang yang jauh keberadaannya, dan masih banyak lagi. Oleh
karena itu, untuk mengurangi dampak-dampak negatif yang diberikan dari internet
pada kasus kenakalan remaja ini, dapat diberikan solusi-solusi yang membantu
untuk mengurangi kenakalan remaja itu sendiri yang berasal dari internet. Berikut
solusi-solusinya:
1. Upaya preventif adalah kegiatan yang dilakukan
secara sistematis, berencana dan terarah untuk menjaga agar kenakalan itu tidak
terjadi. Dalam upaya preventif ini Dadang Hawari (2010), memberikan petunjuk
berinternet bagi anak dan remaja, dan dapat dilakukan di lingkungan :
a. Keluarga,
yaitu:
(1) Beritahukan
kepada anak dan remaja tentang dampak positif dan negatif internet.
(2) Usahakan
untuk menyediakan internet di rumah dan meletakkan computer yang mudah dilihat
dengan memblokir terlebih dahulu situs-situs yang dianggap tidak layak untuk
anak remaja, sehingga mudah diawasi ketika sedang berinternet.
(3) Awasi
perubahan sikap dan perilaku anak dan remaja, serta bangun komunikasi yang
tepat sehingga anak dan remaja tidak takut berbagi pengalamannya berinternet
dengan orang tua.
(4) Beritahukan
situs-situs seru yang cocok dengan usianya, sehingga anak dan remaja tidak
mencari sendiri situs-situs yang masuk dalam situs orang dewasa.
(5) Jangan
biarkan anak dan remaja berselancar di dunia maya berjam-jam, dengan membatasi
penggunaan internet anak dan remaja diarahkan untuk berinternet dengan hal-hal
yang positif.
b. Sekolah,
yaitu:
(1) Guru
memberikan pemahaman kepada para siswa mengenai dampak positif dan negative
dari media internet.
(2) Sekolah
dalam menyediakan layanan internet di sekolah berupa wireless atau hotspot
hendaknya diblokir dahulu situs-situs yang tidak layak dilihat anak dan remaja.
(3) Guru
dalam memberikan tugas-tugas dari internet disesuaikan dengan kemampuan siswa
dengan mengarahkan pembelajaran melalui e-Learning, e-mail, thinkquest.
(4) Guru
turut aktif dalam jejaring sosial facebook, twitter dan lain-lain tiada lain
untuk mengawasi anak didik dalam bergaul di internet.
c.
Masyarakat dan Pemerintah, yaitu:
(1) Ketegasan
dan kejelasan dalam pemberlakuan peraturan perundangan tentang penggunaan media
Informasi dan Komunikasi, misalnya UU No. 11 tahun 2008 tentang Informasi
Transaksi Elektronik
(2) Menutup
situs-situs pornografi baik di dalam maupun di luar negeri.
(3) Izin
operasional warnet dibatasi (tidak buka 24 jam).
(4) Setiap
warnet harus menjadi anggota Asosiasi Warnet Indonesia yang pasti mempunyai Software
anti pornografi yang bernama DNS Nawala.
(5) Pengawasan
dari masyarakat terhadap keberadaan warnet yang dianggap menyalahgunakan
warnet.
(6) Razia
secara berkala dari aparat keamanan terhadap warnet.
2. Tindakan Kuratif, setelah upaya preventif
dilaksanakan, maka selanjutnya perlu dilaksanakan tindakan pembinaan khusus
untuk memecahkan dan mengatasi kenakalan remaja. Menurut Salihun (2002),
pembinaan khusus ini sebagai kelanjutan usaha atau daya upaya untuk memperbaiki
kembali sikap dan tingkah laku remaja yang melakukan kenakalan dengan tujuan
agar remaja tersebut dapat kembali memperoleh kedudukannya yang layak di
tengah-tengah pergaulan sosial dan berfungsi secara wajar. Prinsip pembinaan
khusus ini adalah:
(1) Sedapat
mungkin dilakukan di tempat orang tua/walinya.
(2) jika
dilakukan oleh orang lain, maka hendaknya orang lain itu berfungsi sebagai
orang tua atau walinya.
(3) jika
di sekolah atau di asrama, hendaknya diusahakan agar tempat itu berfungsi
sebagai rumahnya sendiri.
(4) di
manapun remaja itu ditempatkan, hubungan kasih sayang dengan orang tua dan familinya
tidak boleh diputuskan.
(5) remaja
itu harus dipisahkan dari sumber pengaruh buruk.
3. Pembinaan
Agama bagi Remaja, selain
pembinaan khusus, pembinaan pada remaja juga dapat di tempuh melalui pembinaan
agama. Dep.Pen.Nas (2001), Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pembinaan berarti
“pembaharuan atau penyempurnaan” dan “Usaha” tindakan yang dilakukan secara efisien
dan efektif untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Kebiasaan yang ditanamkan
oleh orang tua kepada anak sejak anak masih kecil akan menjadi pengalaman yang
berarti bagi remaja dalam perkembangan mereka.
KESIMPULAN
·
Dampak
internet tentang kenakalan remaja sebenarnya sangatlah membawa dampak yang
negatif tetapi karena internet itu sendiri tidak dapat dielakkan lagi sehingga
dengan adanya solusi dari penggunaan internet untuk remaja tersebut sangatlah
diperlukan untuk mengurangi dampak internet itu sendiri.
·
Media internet mempunyai peranan yang sangat
berpengaruh terhadap kenakalan remaja, dan dapat memicu timbulnya perilaku
dursila seperti: perkelahian; perkataan kotor, kasar, dan tidak senonoh; penipuan,
pemalsuan identitas, penculikan, perbuatan asusila, membolos sekolah, dan
berbohong kepada orang tua.
·
Terjadinya kenakalan remaja disebabkan dua
faktor: faktor internal, yaitu faktor yang muncul dari dalam diri anak itu
sendiri; dan faktor eksternal, yaitu faktor yang muncul dari luar. Selain dua faktor
tersebut, juga disebabkan adanya konflik-konflik mental, rasa tidak
terpenuhinya kebutuhan pokok, kemiskinan di rumah, dan ketidaksamaan
sosial-ekonomi yang merugikan dan bertentangan.
· Solusi mengatasi kenakalan pada remaja dapat
ditempuh melalui tiga upaya, yaitu tindakan preventif, yang dapat
dilakukan dilingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat; tindakan kuratif,
dengan mengadakan pembinaan khusus untuk memperbaiki sikap dan tingkah laku
remaja yang nakal sehingga mereka kembali memperoleh kedudukannya yang layak di
tengah-tengah masyarakat dan berfungsi secara wajar; dan pembinaan agama yang
difokuskan pada ketaatan menjalankan ibadah shalat.
4. REFERENSI
MZ., Arifah Budhyati. (2012). Pengaruh internet
terhadap kenakalan remaja. Jurnal seminar
nasional aplikasi sains dan teknologi, B,426-434.
Nama: Adam
Tirtaputra
Kelas: SMPS04
NPM: 10512115