PSIKOTEST
ONLINE
(Untuk Memenuhi Tugas dari Mata
Kuliah Softskill Psikologi &
Teknologi Internet)
1.
Pendahuluan / Kasus
Penggunaan internet
sekarang ini memang sedang marak-maraknya ada di Indonesia dimana hampir semua
siswa/mahasiswa menggunakan fasilitas internet itu sendiri dan juga banyak
orang dewasa yang dapat menggunakan internet itu sendiri. Penggunaan internet
tersebut menjadi marak karena adanya dampak globalisasi yang mendunia dan
mewabah ke seluruh penjuru negara seperti negara berkembang. Dengan adanya
globalisasi tersebut merubah pola pikir manusia menjadi mencari sesuatu yang
lebih praktis, instan (sesuatu yang cepat saji) dan ingin memakai sesuatu benda
yang dapat mempermudah serta mempercepat suatu pekerjaan kita. Dengan adanya
globalisasi juga membuat budaya-budaya dari negara yang dimasuki oleh
globalisasi tersebut menjadi luntur dan jarang dijamah oleh orang-orang yang
terkena dari dampak globalisasi itu sendiri. Dengan adanya globalisasi di jaman sekarang, membuat
orang-orang lebih mudah untuk mengerjakan sesuatu hal, sebagai contoh
penggunaan komputer dan laptop yang semakin marak di dunia pekerjaan dan
pendidikan yang membuat dunia pekerjaan dan pendidikan menjadi lebih mudah
dibandingkan dengan jaman dahulu. Sehingga dapat dikatakan bahwa pengaruh
globalisasi terhadap perkembangan pola pikiran manusia sangatlah berperan
penting. Globalisasi juga membuat gaya modernisasi di dalam pikiran manusia,
biasanya negara yang terkena dampak globalisasi adalah negara yang sedang
berkembang sehingga membuat negara yang sedang berkembang itu mengikuti proses
lingkup dunia dan berbaur dengan budayanya sendiri. Globalisasi tersebut
menimbulkan adanya banyak pro dan kontra yang bertebaran di negara yang
dimasukinya tersebut, menurut saya pribadi dengan adanya globalisasi itu
sendiri menimbulkan lebih banyak keuntungan daripada kerugian untuk masa yang
modern untuk sekarang ini. Sekarang saya akan membahas tentang sesuatu yang
timbul akibat dari globalisasi yang ada di Indonesia, yaitu tentang adanya
psikotest online yang marak ada di internet dan sangat mudah dicari oleh
pengguna-pengguna internet itu sendiri. Seseorang akan sangat mudah untuk
mendapat contoh soal psikotest dan mengerjakannya tanpa harus repot-repot untuk
pergi ke suatu substansi-substansi agar dapat mengerjakan psikotest itu
sendiri, dan hal tersebut juga pastinya akan menimbulkan pro dan kontra dan
masing-masing individu dan juga pasti akan menimbulkan dmapak positif serta
juga dampak negatif dari adanya psikotest online yang tentunya sudah tidak
asing di telinga orang-orang yang berkecimpung ke dalam dunia tersebut. Saya
akan menjelaskan sedikit apa itu psikotest (pengertian dari psikotest/definisi
dari psikotest itu sendiri), dampak-dampaknya (dampak positif dan dampak
negatif) dengan adanya psikotest online yang ada, perspektif/pandangan saya
terhadap psikotest itu sendiri, saran dan kesimpulan dan masih banyak lagi
pembahasan yang akan saya bahas dalam posting-an untuk tugas softskill saya
yang satu ini. Sekian bagian pendahuluan dari tugas softskill saya, berikut
adalah isi teori, analisa dari adanya psikotest online yang ada di internet
yang tentunya ada di Indonesia ini.
2. Isi / Teori
Suatu test dapat didefinisikan
sebagai teknik yang digunakan untuk mengetahui atau menolak hipotesis dalam
pengukuran mental/tugas yang menghasilkan skor; atau prosedur yang bersifat
sistematik untuk membandingkan dua individu atau lebih. Test tersebut juga
dapat didefinisikan sebagai serangkaian pertanyaan untuk mendapatkan laporan
mengenai kemampuan, kepribadian, kognisi dan catatan menyeluruh tentang
penampilan, kecakapan seseorang dalam kehidupan nyata. Psikotest merupakan salah satu contoh dari test
psikologi yang bertujuan untuk menilai pembangunan psikologis seseorang seperti
fungsi kognitif dan emosional. Test ini juga bisa diberikan dalam bentuk visual
ataupun secara tulisan. Pada umumnya, psikotest juga bertujuan untuk mengetahui
minat dan bakat seseorang dalam suatu hal ataupun sebagai syarat untuk
penerimaan pegawai baru di dalam sebuah perusahaan. Hasil yang terlihat pada
psikotest ini bersifat subjektif. Pada dasarnya hasil yang ada pada tes ini
bukan hanya untuk mengetahui IQ seseorang, namun juga dapat melihat
karakteristik dari individu tersebut. Tujuan dilakukannya test psikologi
sebagai berikut:
Tujuan dari Test Psikologi:
1. Mengetahui kemampuan seseorang dan membuat kemampuan seseorang menjadi jelas.
2. Digunakan untuk menseleksi seseorang
3. Menempatkan seseorang berada pada kategori yang sudah ada
4. Membuat program yang lebih bermakna
5. Dapat mendiagnosa kemampuan seseorang
6. Bimbingan Konseling (awal, tengah, akhir)
7. Memotivasi seseorang dan membangkitkan minat seseorang
8. Pemberian sertifikat yang nyata
9. Dapat dijadikan sebagai bahan dari penelitian
1. Mengetahui kemampuan seseorang dan membuat kemampuan seseorang menjadi jelas.
2. Digunakan untuk menseleksi seseorang
3. Menempatkan seseorang berada pada kategori yang sudah ada
4. Membuat program yang lebih bermakna
5. Dapat mendiagnosa kemampuan seseorang
6. Bimbingan Konseling (awal, tengah, akhir)
7. Memotivasi seseorang dan membangkitkan minat seseorang
8. Pemberian sertifikat yang nyata
9. Dapat dijadikan sebagai bahan dari penelitian
Jenis-jenis Dari
Psikotest antara lain :
a. Army Alpha Intelegence Test
Test ini terdiri atas 12 soal yang berisi gabungan deretan angka dan deretan bentuk geometri. Soal satu dengan soal yang lainnya kadang terkait dengan soal sebelumya. Yang diukur dalam test ini adalah kemampuan daya tangkap Anda dalam menerima dan melaksanakan instruksi dengan cepat dan akurat.
a. Army Alpha Intelegence Test
Test ini terdiri atas 12 soal yang berisi gabungan deretan angka dan deretan bentuk geometri. Soal satu dengan soal yang lainnya kadang terkait dengan soal sebelumya. Yang diukur dalam test ini adalah kemampuan daya tangkap Anda dalam menerima dan melaksanakan instruksi dengan cepat dan akurat.
b. Wartegg Test
Test ini terdiri atas 8 kotak yang berisi bentuk-bentuk tertentu seperti titik, garis kurva, 3 garis sejajar, kotak atau balok, dua garis saling memotong, dua garis terpisah, tujuh buah titik tersusun melengkung dan garis melengkung. Individu yang melakukan akan diminta menggambarkannya kemudian menuliskan urutan gambar yang telah anda buat, lalu menuliskan nomor gambar mana paling disukai, tidak disukai, sulit dan mudah menurut anda. Yang diukur dalam tes ini adalah emosi, imajinasi, intelektual dan aktifitas subjek.
Test ini terdiri atas 8 kotak yang berisi bentuk-bentuk tertentu seperti titik, garis kurva, 3 garis sejajar, kotak atau balok, dua garis saling memotong, dua garis terpisah, tujuh buah titik tersusun melengkung dan garis melengkung. Individu yang melakukan akan diminta menggambarkannya kemudian menuliskan urutan gambar yang telah anda buat, lalu menuliskan nomor gambar mana paling disukai, tidak disukai, sulit dan mudah menurut anda. Yang diukur dalam tes ini adalah emosi, imajinasi, intelektual dan aktifitas subjek.
c.. Tes Logika
Penalaran
Test Logika Penalaran ini terdiri atas deret gambar baik 2 dimensi maupun 3 dimensi. Yang ingin diukur dalam test Logika Penalaran ini adalah untuk mengukur kemampuan seseorang dalam memahami pola-pola/kecenderungan tertentu (dalam wujud gambar) untuk kemudian melakukan prediksi atau penilaian berdasarkan pola anda tersebut.
Test Logika Penalaran ini terdiri atas deret gambar baik 2 dimensi maupun 3 dimensi. Yang ingin diukur dalam test Logika Penalaran ini adalah untuk mengukur kemampuan seseorang dalam memahami pola-pola/kecenderungan tertentu (dalam wujud gambar) untuk kemudian melakukan prediksi atau penilaian berdasarkan pola anda tersebut.
d. Tes tanggung
jawab.
Test ini dilakukan dengan bertujuan untuk meningkatkan mempertanggung jawabkan atau mengambil risiko dalam suatu tindakan dalam mengambil suatu keputusan dalam perusahaan. Contoh soal : Ketika muncul suatu masalah dalam pekerjaan yang kebetulan ada kaitannya dengan hal‐hal yang menjadi kewajiban saya, maka saya …
A. Seseorang tersebut akan bertanggung jawab dan mencari solusinya
Test ini dilakukan dengan bertujuan untuk meningkatkan mempertanggung jawabkan atau mengambil risiko dalam suatu tindakan dalam mengambil suatu keputusan dalam perusahaan. Contoh soal : Ketika muncul suatu masalah dalam pekerjaan yang kebetulan ada kaitannya dengan hal‐hal yang menjadi kewajiban saya, maka saya …
A. Seseorang tersebut akan bertanggung jawab dan mencari solusinya
B. Akan mencari kambing
hitam penyebab masalah.
D. Membiarkan masalah
tersebut terus berlangsung.
E. Melihat dulu,
apa ada pihak lain dalam masalah yang rumit ini
Lee J. Cronbach dalam Essentials of Psychological
Testing edisi tahun 1949, membagi dua kelompok besar tes psikologi ini, yaitu
berikut ini :
1. Test
Kebiasaan (Kepribadian)
Tes prestasi khusus digunakan dalam
meneliti kebiasaan dan kepribadian seseorang. Ada sedikit nilai yang dapat
menentukan seberapa sopan peserta test yang diinginkan. Aspek kepribadian
peserta test, misalnya dalam hal kejujuran, keterbukaan, dan emosional.
Kepribadian biasanya dianalisis dengan cara menggambarkan tanpa usaha yang
dibuat untuk mempertimbangkan sifat-sifat yang diharapkan.
2. Test
Kemampuan (intelegensi)
Test ini digunakan suatu indinvidu untuk
mengetahui prestasi maksimal yang diperlukan dalam meneliti kemampuan dan
kecakapan.
Kecakapan merupakan potensi yang dimiliki
oleh seseorang untuk memperoleh tindakan melalui penelitian sehingga kemampuan
seseorang tersebut dapat terlihat lebih nyata. Kemampuan dapat diartikan
sebagai prestasi seseorang atas tugas yang diberikan saat itu dengan motivasi
maksimal, tetapi ditujukan dengan tanpa pelatihan, kemampuan tak mungkin lebih
baik dari kecakapan. Terkadang faktor emosional turut mempengaruhi sehingga
kemampuan tidak dapat muncul seperti aslinya.
Test prestasi maksimum termasuk dalam
bentuk test kemampuan. Test kemampuan mendefinisikan kata yang digunakan untuk
memprediksi prestasi akademik.
Penggolongan test psikologi dapat dibagi secara lebih
rinci dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Personality
Test (Tes Kepribadian)
Tes kepribadian ini digunakan untuk
mengukur atau menilai kepribadian pelamar. Kepribadian bukanlah sesuatu yang
salah atau benar, bukan pula sesuatu yang baik atau buruk. Tiap kepribadian
mempunyai dua sisi yang saling berkait, yakni memiliki kelemahan serta
kekuatan. Seseorang yang memiliki sifat extrovert pun tidak selalu baik. Demikian
pula sifat introvert tidak dapat dikatakan jelek. Jika disebutkan satu persatu
mungkin terdapat ratusan bagian dari kepribadian misalnya kejujuran, tanggung
jawab, pendiam, humoris, nakal, emosional, keras kepala, pkerja keras, malas,
patuh, lugu, kreatif.
2. Achievement
Test (Tes Prestasi)
Test ini digunakan untuk mengukur hasil
kerja para pelamar. Bila seseorang menyatakan mengetahui atau memahami suatu
hal, tes ini menguji seberapa jauh pengetahuan itu. Semua test psikologi
mencakup tes prestasi.
3. Interest
Test (Tes Minat)
Test minat digunakan untuk mengetahui minat
seseorang. Untuk pekerjaan yang lebih spesifik, seperti guru, manager, akuntan,
dokter, tes ini sangat dibutuhkan.
Tes ini memang jarang digunakan para
psikolog yang biasa menyelenggarakan tes dalam rangka rekuitmen, tetapi dalam
soal-soal test kepribadian (personality test) test ini terkandung didalamnya.
4. Aptitude
Test (Tes Bakat)
Test bakat digunakan untuk mengukur bakat
atau kemampuan, yang mungkin telah dikembangkan atau masih terpendam dan tidak
dipergunakan. Tujuannya adalah memprediksi kecakapan belajar para pelamar
dikemudian hari. Test ini lebih cocok bagi calon pelamar yang belum
berpengalaman seperti ahli mesin, ahli bahasa, ahli musik dan ahli seni.
5. Intelligence
Test (Tes Kecerdasan)
Test kecerdasan paling luas penggunaannya.
Hampir setiap posisi pekerjaan mengadakan test semacam ini. Tujuannya adalah
menegetahui kemampuan seseorang dalam kerangka berpikir secara logis dan total.
Dalam test inteligensi dibagi menjadi dua
bentuk soal, yaitu:
a. Soal
tertutup, yaitu pada soal sudah tersedia jawabannya sehingga peserta tes dapat
memilih jawaban yang paling benar.
Soal ini mudah, tetapi karena jawaban yang
tersedia hampir mirip atau bahkan mirip, dibutuhkan ketelitian dalam waktu
sangat singkat
b. Soal
terbuka, yaitu pada soal belum tersedia jawaban sehingga peserta tes harus
menjawab sesuai kemampuannya jawaban bisa berbeda-beda, bergantung pada
kemampuan setiap peserta dalam menangkap isi soal.
3. Analisa
Menurut
pengamatan saya dengan adanya psikotest online ini sangat menimbulkan pro dan
kontra yang ada di dalam masyarakat itu sendiri dikarenakan banyak sekali
kegunaannya dengan memudahkan-memudahkan seseorang untuk menjangkau dan
mengerjakan soal psikotest tersebut dan dapat dengan mudah juga untuk
mendapatkan hasilnya itu sendiri, dimana seseorang harus pergi ke suatu
instansi untuk melakukan suatu test psikologi dan harus menunggu hasilnya
berhari-hari kemudian, tetapi dengan hanya menggunakan seperangkat keras yang
tidak bernyawa kita mampu melakukan psikotest ini. Meskipun hasil dari
psikotest online yang ada di internet ini dapat dibilang kurang akurat
dibandingkan dengan melakukan psikotest yang langsung dengan suatu instansi
tetapi hal ini juga sering digunakan menjadi pacuan seseorang. Sehingga apabila
saya ditanya apakah baik dengan adanya psikotest online ini maka saya sebagai
mahasiswa psikologi akan mengatakan tidak baik, dikarenakan akan merugikan juga
sarjana-sarjana psikologi yang ada. Berikut saya akan menjelaskan apa saja
dampak-dampak yang ada dengan adanya psikotest online yang ada di internet ini,
yaitu adanya dampak negatif dan dampak positif dalam adanya psikotest online
yang ada di internet ini.
Dampak negatif dari adanya psikotest
online yang ada di internet:
1. Dapat merugikan sarjana-sarjana
psikologi. Dimana sarjana psikologi tersebut tidak terpakai lagi untuk
melakukan suatu test-test psikologi ini dan juga dengan menggunakan internet dapat
mengakses dan mengerjakan soal-soal dari psikotest online tersebut.
2. Hasilnya kurang efektif dan
kurang akurat. Dimana hasilnya tersebut pasti akan ada kekurangannya apabila
dibandingkan dengan menggunakan test dengan pergi ke instansi dari test
psikologi itu sendiri.
3. Membuat masyarakat menjadi
memilih cara yang instan tetapi tidak mendapatkan hasil yang memuaskan
4. Dapat menimbulkan kesalahpahaman
dari orang yang melakukan psikotest online yang ada di internet ini, seperti
contohnya: mendapatkan hasil test yang buruk padahal hasil test yang sebenarnya
tidak buruk.
5. Dari no.4 yang di atas dapat
membuat kepercayaan diri seseorang menjadi turun karena mendapatkan hasil test
yang tidak akurat.
Dampak positif dari adanya psikotest
online yang ada di internet:
1. Apabila seseorang beruntung dan
menemukan situs yang benar-benar bagus dan akurat maka hasil test tersebut
dapat digunakan sebagai acuan dan juga dapat meningkatkan kepercayaan diri dari
orang apabila mendapatkan hasil yang bagus.
2. Menekan pengeluaran dari
seseorang karena tidak perlu untuk ribet lagi untuk melakukan psikotest ke
instansi psikotest tersebut
3. Tidak perlu untuk membuang-buang
waktu untuk melakukan psikotest tersebut di instansi psikotest.
4. Memiliki pegangan dalam psikotest
tersebut dengan cara yang praktis
Saran: Lebih baik di internet
digunakan aplikasi berbayar dalam psikotest online ini karena dengan adanya
aplikasi berbayar tersebut dalam psikotest online ini akan berdampak lebih
positif. Positifnya itu seperti mendapatkan hasil yang akurat dan efektif dan
tidak memakan biaya yang cukup besar dalam melakukan test ini, dapat mengirit
waktu, biaya dan lain-lain sehingga
orang lain juga akan percaya dengan psikotest online ini sendiri apabila
diadakannya aplikasi berbayar dalam psikotest onlien itu sendiri.
Kesimpulan: Psikotest online
menimbulkan pro dan kontra yang dapat dibicarakan dewasa ini, juga menimbulkan
dampak negatif serta dampak positif. Tetapi lebih banyak menimbulkan dampak
negatif tersebut seperti merugikan suatu orang yaitu sarjana psikologi, dengan
hasil yang tidak selalu akurat dan sebagainya.
4. Referensi
-
Widayat, Bagus. (2006). Psikotes TPA &
Wawancara Kerja. Yogyakarta: ImagePress.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar