MANUSIA DAN HARAPAN
Ada
satu cerita, dimana ada 4 lilin di dalam suatu rumah yang dimana lilin itu
masing-masing mempunyai fungsi nya sendiri. Lilin itu yang pertama adalah
Kedamaian, yang kedua adalah Cinta, yang ketiga adalah Iman dan yang ke empat
adalah Harapan. Dimana yang pertama itu adalah kedamaian. Lilin kedamaian itu
berkata bahwa dunia ini sudah tidak ada kedamaian, kerusuhan dimana-mana,
kejahatan ada di mana-mana, lalu lilin Kedamaian itu berkata "untuk apa saya
hidup lagi, lebih baik saya tidak ada lagi", lalu angin yang kencang
tiba-tiba berhembus dan membuat lilin Kedamaian itu mati. Lalu yang kedua ada
Lilin Cinta, lilin Cinta itu berkata bahwa sudah tidak ada lagi kasih dan
sayang dalam kehidupan ini, orang-orang selalu membeda-bedakan setiap sesamanya
selalu ada perbedaan dari semua hal lalu lilin Cinta itu berkata, lebih baik
saya mati dan tidak hidup lagi dan angin yang kencang juga berhembus dan
membuat lilin Cinta itu mati. Lalu yang Ketiga ada lilin Iman, lilin iman itu
berkata sama bahwa tidak ada lagi Iman di dalam hidup ini, orang-orang jaman
sekarang ini selalu saja melakukan kesalahan yang diulang-ulang dan juga
orang-orang sudah tidak mengenal Tuhan, banyak yang menganut aliran atheis dan
komunis. Sehingga lilin Iman ini juga mati karena ada hembusan angin yang
kencang. Lalu yang terakhir yaitu lilin Harapan. Tiba-tiba ada satu anak yang
masuk ke dalam ruangan tersebut. Ruangan itu menjadi sangat gelap karena hanya
ada 1 lilin yang tersisa dan lilin itu adlaah lilin harapan. Lilin Harapan itu
lalu berkata, kenapa tempat ini sangat gelap. Semuanya mati, selain aku. Di
dalam hidup ini pasti selalu ada titik terang yang membantu kita dalam segala
hal, yaitu adalah Harapan. Karena dengan harapan semuanya akan menjadi nyata,
dari hal yang mustahil dengan adanya harapan maupun cita-cita semua dapat
terkabul. Lalu anak kecil itu mengambil lilin Harapan tersebut dan menyalakan
lagi ketiga lilin yang sudah mati itu yaitu lilin Kedamaian, lilin Iman dan
Lilin Cinta. Karena adanya Harapan pasti kedamaian, cinta dan Iman akan tetap
ada. Sehingga dengan harapan semua hal pasti akan dapat tercipta lagi.
Kesimpulan
: Dari segala sesuatu yang ada di dunia ini, tidak ada yang mustahil. Karena
adanya Harapan dapat membuat semuanya berjalan dengan lancar. Kalian tidak akan
dapat menggapai sesuatu apabila kalian tidak bermimpi, sehingga dengan bermimpi
pasti kita semua dapat menggapai sesuatu harapan kita.
PENGERTIAN
HARAPAN
Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing, Misalnya, Budi yang hanya mampu membeli sepeda, biasanya tidak mempunyai harapan untuk membeli mobil. Seorang yang mempunyai harapan yang berlebihan tentu menjadi buah tertawaan orang banyak, atau orang itu seperti peribahasa “Si pungguk merindukan bulan” Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan, misalnya Rafiq mengharapkan nilai A dalam ujian yang akan datang, tetapi tidak ada usaha, tidak pernah hadir kuliah. Ia menghadapi ujian dengan santai. Bagaimana Rafiq memperoleh nilai A. luluspun mungkin tidak. Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Manusia wajib selalu berdoa. Karena usaha dan doa merupakan sarana terkabulnya harapan.
Persamaan Harapan dan Cita-cita
Cita-cita merupakan Impian yang disertai dengan tindakan dan juga di berikan batas waktu. Jadi kalau kita bermimpi untuk menjadi netpreneur yang sukses, ya… harus di sertai tindakan jangan cuma berandai-andai saja. Serta jangan lupa di berikan target waktu sehingga kita punya timeline kapan hal tersebut kita inginkan terealiasasi. Dari kecil kita pasti dinasehati oleh orangtua, guru ataupun buku untuk menggantungkan cita-cita setinggi langit. Semua itu memang benar karena dengan adanya cita-cita atau impian dalam hidup kita akan membuat kita semangat dan bekerja keras untuk menggapai kehidupan yang lebih baik di dunia.
Cita-cita yang baik adalah cita-cita yang dapat dicapai melalui kerja keras, kreativitas, inovasi, dukungan orang lain dan sebagainya. Khayalan hasil melamun cenderung tidak logis dan bersifat mubazir karena banyak waktu yang terbuang untuk menghayal yang tidak-tidak.
Dalam bercita-cita pun sebaiknya jangan terlalu mendetail dan fanatik karena kita bisa dibuat stres dan depresi jika tidak tercapai. Contoh adalah seseorang yang punya cita-cita jadi dokter. Ketika dia tidak masuk jurusan ipa dia stress, lalu gagal snmptn / spmb kedokteran dia stress, dan seterusnya. Bila dibandingkan dengan cita-cita, maka harapan mengandung pengertian tidak terlalu muluk, sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi bintang. Antara harapan dan cita-cita terdapat persamaan yaitu: keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud, pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik ataumeningkat.
Penyebab Manusia Mempunyai Harapan
Menurut kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia langusung disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni di tengah suatu keluarga atau anggota masyarakat lainnya. Tidak ada satu manusiapun yang luput dari pergaulan hidup. Ditengah – tengah manusia lain itulah, seseorang dapat hidup dan berkembang baik fisik/jasmani maupun mental/ spiritualnya. Ada satu hal yang mendorong orang hidup bergaul dengan manusia lain, yakni dorongan kebutuhan hidup.
• Dorongan kebutuhan hidup
Sudah kodrat pula bahwa manusia mempunyai bermacam-macam kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu pada garis besamya dapat dibedakan atas : kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani Kebutuhan jasmaniah misalnya ; makan, minum, pakaian, rumah. (sandang, pangan, dan papan), ketenangan, hiburan, dan keberhasilan. Untuk memenuhi semua kebutuhan itu manusia bekerja sama dengan manusia lain. Hal ini disebabkan, kemampuan manusia sangat terbatas, baik kemampuan fisik/jasmaniah maupun kemampuan berpikimya. Dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itu maka manusia mempunyai harapan. Pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Menurut
Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia
itu ialah :
a)
kelangsungan hidup (survival)
b)
keamanan ( safety )
c)
hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love)
d)
diakui lingkungan (status)
e)
perwujudan cita-cita (self actualization)
Kepercayaan
Dalam agama terdapat kebenaran-kebenaran yang dianggap diwahyukan artinya diberitahukan oleh Tuhan – langsung atau tidak langsung kepada manusia. Kewibawaan pemberi kebenaran itu ada yang melebihi besamya . Kepercayaan dalam agama merupakan keyakinan yang paling besar. Hak berpikir bebas, hak atas keyakinan sendiri menimbulkan juga hak ber agama menurut keyakinan. Dalam hal beragama tiap-tiap orang wajib menerima dan menghormati kepercayaan orang yang beragama itu, Dasarnya ialah keyakinan masing-masing.
Macam-macam Kepercayaan
Dasar kepercayaan adalah kebenaran. Sumber kebenaran adalah manusia. Kepercayaan itu dapat dibedakan atas :
•
Kepercayaan kepada Tuhan
Kepercayaan kepada Tuhan yang maha kuasa itu amat penting, karena keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya, tetapi diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan berarti keyakinan dan pengakuan akan kebenaran. Kepercayaan itu amat penting, karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan rasa manusia dengan Tuhannya. Bagaimana Tuhan dapat menolong umatnya, apabila umat itu tidak mempunyai kepercayaan kepada Tuhannya, sebab tidak ada tali penghubung yang mengalirkan daya kekuatannya. Oleh karcna itu jika manusia berusaha agar mendapat pertolongan dari padanya, manusia harus percaya kepada Tuhan, sebab Tuhanlah yang selalu menyertai manusia. Kepercayaan atau pengakuan akan adanya zat yang maha tinggi yang menciptakan alam semesta seisinya merupakan
konsekuensinya tiap-tiap umat beragama dalam melakukan pemujaan kepada zat tersebut.
• Kepercayaan pada diri sendiri
Kepercayaan pada diri sendiri itu ditanamkan setiap pribadi manusia. Percaya pada diri sendiri pada hakekatnya percaya pada Tuhan Yang Maha Esa Percaya pada diri sendiri, menganggap dirinya tidak salah, dirinya menang, dirinya mampu mengerjakan yang diserahkan atau dipercayakan kepadanya.
• Kepercayaan kepada orang lain
Percaya kepada orang lain itu dapat berupa percaya kepada saudara, orang tua, guru, atau siapa saja. Kepercayaan kepada orang lain itu sudah tentu percaya ternadap kata hatinya, perbuatan yang sesuai dengan kata hati, atau terhadap kebenarannya. Ada ucapan yang berbunyi orang itu dipercaya karna ucapannya. Misalnya, orang yang berjanji sesuatu hams dipenuhi, meskipun janji itu tidak terdengar orang lain, apalagi membuat janji kepada orang lain.
Usaha-usaha Meningkatkan Percaya pada Tuhan
Usaha itu antara lain:
•
Menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah, dan sebagainya.
•
Mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan.
•
Meningkatkan ketaqwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah.
•
Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan jalan suka menolong,
dermawan, dan sebagainya.
•
Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat.
Opini:
Dalam materi kali ini tentang manusia dan harapan, menurut saya harapan yang ada pada diri manusia itu tergantung dari pengalaman hidup yang telah dialami manusia tersebut sehingga harapan dari masing-masing individu akan berbeda-beda. misalkan A dan B dengan kondisi yang berbeda dan anggaplah si A yang merupakan seorang yang hidupnya mapan dan tidak pernah merasa kekurangan dalam hal materi, dengan si B yang merupakan seseorang yang latar belakangnya tidak mampu dan harus bekerja sangat keras untuk dapat bertahan hidup. Si A mungkin tidak mengharapkan materi lebih tapi berbeda dengan si B yang mungkin mengharapkan materi yang lebih dari kehidupannya saat ini. Jadi dapat saya tarik kesimpulan bahwa salah satu faktor utama dalam harapan masing-masing manusia adalah pengalaman yang telah dialaminya dalam hidupnya.
Dalam materi kali ini tentang manusia dan harapan, menurut saya harapan yang ada pada diri manusia itu tergantung dari pengalaman hidup yang telah dialami manusia tersebut sehingga harapan dari masing-masing individu akan berbeda-beda. misalkan A dan B dengan kondisi yang berbeda dan anggaplah si A yang merupakan seorang yang hidupnya mapan dan tidak pernah merasa kekurangan dalam hal materi, dengan si B yang merupakan seseorang yang latar belakangnya tidak mampu dan harus bekerja sangat keras untuk dapat bertahan hidup. Si A mungkin tidak mengharapkan materi lebih tapi berbeda dengan si B yang mungkin mengharapkan materi yang lebih dari kehidupannya saat ini. Jadi dapat saya tarik kesimpulan bahwa salah satu faktor utama dalam harapan masing-masing manusia adalah pengalaman yang telah dialaminya dalam hidupnya.
HAL-HAL POSITIF YANG DAPAT DITERAPKAN
DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI :
1.
Selalu menjadi dreamer yaitu orang
yang selalu bermimpi, karena dengan mimpi segala sesuatu hal dapat terkabul. Semua
berawal dari mimpi
2.
Selalu menjadi manusia yang down to earth
yaitu manusia yang tidak sombong apabila harapan dari orang itu sendiri
terkabul
3.
Selalu menjadi manusia yang tidak lupa dengan Tuhan, karena harapan yang
terkabul pasti adlaah pemberian dari Tuhan
4.
Menjadi manusia yang tidak pernah putus semangat dalam menggapai harapannya
5.
Memikirkan dan berpatokan kepada harapan kita sendiri agar dapat berfikir untuk
ke depannya kehidupan kita dapat menjadi apa
6.
Memiliki passion yang pasti untuk menggapai
cita-cita kita sendiri
7.
Selalu bekerja keras untuk dapat menggapai mimpi kita sendiri
8.
Selalu ter-motivasi dan ter-inovasi dengan kegiatan dari orang lain
9.
Selalu berfikir bahwa setiap detik yang kita lewati adalah detik yang sangat
penting. Time is money
10.
Selalu ter-motivasi dengan kegagalan yang kita terima agar dapat menjadi
motivasi untuk menjadi lebih baik dan lebih lagi dalam segala hal
HAL-HAL NEGATIF YANG HARUS DITINGGALKAN
DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI :
1.
Jangan menjadi manusia yang pengecut yaitu manusia yang takut dalam bermimpi,
karena ia takut untuk jatuh
2.
Jangan menjadi manusia yang sombong, karena manusia yang sombong hanya membuat
kita terpuruk dengan kesombongan kita sendiri
3.
Jangan menjadi manusia yang tidak mengenal Tuhan, karena dengan kita mengenal
Tuhan, harapan kita dapat saja terkabul
4.
Jangan menjadi manusia yang putus asa, karena keputus asaan hanya sesuatu hal
yang bodoh
5.
Jangan pernah bingung dengan harapan kita sendiri, karena setiap harapan pasti
ada maksudnya tersendiri
6.
Jangan menjadi manusia yang tidak memiliki passion
karena dengan passion kita dapat
menjadi manusia yang success
7.
Jangan menjadi manusia yang malas untuk bekerja, karena orang yang sudah
bekerja keras saja seringkali mendapatkan kegagalan, lalu bagaimana dengan
manusia yang malas ?
8.
Jangan menjadi manusia yang passive
yaitu manusia yang tidak ingin bergaul dengan orang lain, tetapi lebih baik
menjadi manusia yang active yaitu
manusia yang dapat bergaul dengan siapapun
9.
Jangan pernah membuang-buang waktu yang berharga untuk kita nikmati dan
kerjakan
10.
Jangan menganggap bahwa kegagalan adalah akhir dari segalanya, tetapi berfikir
bahwa kegagalan adalah sarana agar kita dapat berhasil.