RINGKASAN MATERI MANUSIA DAN KEADILAN
LATAR BELAKANG
Keadilan
merupakan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Keadilan itu sangat
penting serta dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa adanya keadilan
kehidupan dimasyarakat akan berantakan. Karena setiap manusia mempunyai ego dan
pemikiran kebenaran masing-masing, dengan itu mereka dapat menguasai semua yang
mereka inginkan tanpa mementingkan keadilan. Tetapi apabila keadilan pada diri
seseorang, maka kehidupan ini akan tentram dan damai, tidak aka nada pencurian,
pembunuhan, kerusuhan, dan lain-lain yang merugikan orang lain.
Keadilan
Kata adil memiliki arti tidak berat sebelah, seimbang, tidak memihak yang salah atau yang benar.
Bahkan kata adil dapat diartikan sebagai sesuatu yang harusnya terjadi, tidak
sewenang-wenang. Kita mengakui hak hidup kita, maka kita wajib mempertahankan
hak hidup tersebut dengan bekerja keras tanpa merugikan orang lain. Hal ini
disebabkan bahwa orang lainpun mempunyai hak hidup sepeti kita. Jika kita
mengakui hak hidup orang lain, kita wajib memberikan kesempatan kepada orang
lain itu untuk mempertahankan hak hidup kita sendiri. Jadi, keadilan itu pada
pokoknya terletak pada keseimbangan atau keharmonisan antara menuntut hak dan
menjalankan kewajiban.
Keadilan sosial
Keadilan sosial mengandung arti memelihara hak-hak
individu dan memberikan hak-haknya kepada setiap orang yang berhak menerima
karena manusia adalah makhluk sosial, makhluk yang tidak bisa berdiri sendiri
dalam memenuhi segala kebutuhannya. Inilah salah satu alasan Allah menciptakan
manusia dalam beragam warna suku dan bahasa, suku dan ras, agar tercipta sebuah
kebersamaan dan keharmonisan diantara manusia yang saling memenuhi kebutuhan
masing masing maka kebersamaan dan ketergantungan tercipta dan ini merupakan
Allah yang maha adil.
Kejujuran
Kejujuran termasuk perbuatan yang terpuji. Kejujuran
atau jujur berarti apa yang dikatakannya sesuai dengan kenyataan yang ada.
Sedang kenyataan yang ada itu adalah kenyataan yang benar-benar ada. Jujur juga
berarti seseorang bersih hatinya dari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh
agama dan hukum. Untuk itu dituntut satu kata dan perbuatan, yang berarti bahwa
apa yang dikatakan harus sama dengan perbuatannya. Karena itu jujur berarti
juga menepati jani atau kesanggupan yang terlampitr melalui kata-kata ataupun
yang masih terkandung dalam hati nuraninya yang berupa kehendak, harapan dan
niat. Seseorang yang tidak menepati niatnya berarti mendustai diri sendiri.
Apabila niat telah terlahir dalam kata-kata, padahal tidak ditepati, maka
kebohongannya disaksikan oleh orang lain. Sikap jujur perlu dipelajari oleh
setiap orang, sebab kejujuran mewujudkan keadilan, sedangkan keadilan menuntut
kemulian abadi, jujur memberikan keberanian dan ketentraman hati, serta
menyucikan lagi pula membuat luhurnya budi pekerti.
Kecurangan
Curang atau kecurang artinya apa yang dikatakan tidak
sesuai dengan hati nuraninya. Atau, orang itu memang dari hatinya sudah berniat
curang dengan maksud memperoleh keuntungan tanpa bertenaga dan usaha? Sudah
tentu keuntungan itu diperoleh dengan tidak wajar. Yang dimaksud dengan
keuntungan di sini adalah keuntungan yang berupa materi. Mereka yang berbuat
curang menganggap akan mendatangkan kesenangan atau keenakan,meskipun orang
lain menderita karena ulahnya.
Kecurangan menyebabkan manusian menjadi serakah,
tamak, ingin menimbun kekayaan yang berlebihan dengan tujuan agar dianggap
sebagai orang paling hebat, paling kaya, dan senang bila masyarakat di
sekelilingnya hidup menderita. Orang seperti itu biasanya tidak senang bila ada
yang melebihi kekayaannya. Padahal agama apa pun tidak membenarkan orang yang
mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya tanpa menghiraukan orang lain, lebih pula
mengumpulkan harta dengan cara yang curang. Hal semacam itu salam istilah agama
tidak diridhoi Tuhan.
Bermacam-macam sebab orang melakukan kecurangan.
Ditinjau dari hubungan manusia dengan alam sekitarnya, ada empat aspek yakni
ekonomi, aspek kebudayaan, aspek peradaban dan aspek teknik. Apabila keempat
aspek tersebut dilaksanakan secara wajar, maka segalanya akan berjalan sesuai
dalam hatinya telah digerogoti jiwa tamak, iri, dengki, maka manusia akan
melakukan perbuatan yang melanggar norma tersebut, dan terjadilah kecurangan.
Tentang baik dan buruk ini Pujowiyatno dalam bukunya
“Filsafat sana-sini” menjelaskan bahwa perbuatan yang sejenis dengan pebuatan
curang, misalnya membohong, menipu, merampas, memalsu, dan yang lain adalah
bersifat buruk. Lawan kata buruk sudah pasti baik. Baik buruk itu berhubungan dengan
kelakuan manusia. Pada diri manusia seakan-akan terjadi peperangan, ada
perlawanan antara yang baik yang buruk. Baik merupakan tinggkah laku, karena
itu diperlukan untuk menilainya. Namun, sukarlah untuk mengajukan ukuran
penilaian mengenai hal yang penting ini.
Dalam soal pewayangan baik dan buruk ini juga
diajukan tidak secara teori, juga tidak ditunjuk jelas apakah yang menjadi
ukuran baik. Namun terang sekali ajaran pewayangan secaran kongkret, ksatria
yang dianggap wakil kebaikan, kalau berperang dengan raksasa sebagai wakil
kebaikan, itu tentu menang; tidak selalu segera, tetapi kemenangan terakhir
tentulah kebaikan.
Malah ada beberapa sarjana yang mengatakan bahwa
pewayangan itu hanya menggambarkan peperangan antara yang baik dan buruk. Mungkin
ini secara Barat banyak benarmya, kami katakana secara Barat, karena pikiran
orang Barat suka kepada yang abstrak, belaku umum. Tetapi kalau ditinjau dari
segi alam pewayangan itu sendiri, kami rasa kurang cocok, karena di situ serba
konkret dan serba tertentu dan kalau hendak mencari yang umum dari yang konkret
itu, diserahkan saja pada penonton wayang. Biasanya intipun tidak terlalu
perlu, karena dalam tingkah laku yang sebenarnyaitu konkret pula.
Dalam tingkah laku yang konkret itu ternyata sulit
untuk membedakan mana tingkah laku yang baik dan mana yang sebaliknya. Mungkin
saja dicarikan alas an-alasan yang menerangkan bahwa yang buruk itu baik juga,
tetapi akhirnya itu juga akan nyata buruknya.
Pembalasan
Pembalasan ialah suatu reaksi atas perbuatan orang
lain. Reaksi itu dapat berupa perbuatan yang serupa, perbuatan yang seimbang,
tingkah laku yang serupa, tingkah laku yang seimbang.
Sebagai contoh, Ari memberikan makanan kepada Beni. di
lain kesempatan Beni memberikan minuman kepada Ari. Perbuatan tersebut
merupakan perbuatan serupa, dan ini merupakan pembalasan.
Ari memberikan baju kepada Beni pada hari ulang
tahunnya. Pada hari ulang tahun Ari, Beni memberikan tas sekolah kepada Ari.
kedua perbuatan ini adalah perbuatan yang seimbang.
Pembalasan yang negatif, secara sederhana dapat
diberikan contoh sebagai berikut: Ani memukul Billy, Billy membalas memukul Ani.
Pemulihan Nama Baik
Nama baik merupakan suatu pencapaian atau tujuan utama
orang hidup. Nama baik biasa juga disebut nama yang tidak tercela. Setiap orang
menjaga dengan hati-hati agar namanya baik atau tidak tercemar nama baiknya.
Lebih-lebih jika dia menjadi teladan bagi orang atau tetangga di sekitarnya
adalah suatu kebangganan batin yang tidak ternilai harganya. Penjagaan nama baik
erat hubungan nya dengan tingkah laku atau perbuatan. Baik atau tidaknya nama
kita bergantung kepada diri kita sendiri menyikapi dan menjalani kehidupan kita
bersosialisai atau bermasyarakat di sekitar kita. Sebaiknya kita bersikap baik
kepada semua agar kita mendapatkan nama baik di lingkungan masyarakat atau
boleh dikatakan nama baik atau tidak baik ini adalah tingkah laku atau
perbuatannya.
Yang dimaksud dengan tingkah laku dan perbuatan itu
antara lain cara berbahasa, cara bergaul, sopan santun, disiplin pribadi. Cara
menghadapi perbuatan-perbuatan orang yang di halalkan agama dan sebagai. Yang
dimaksud dengan dihalalkan agama ialah berbuat baik kepada semua orang agar
dapat di hargai orang dan mendapatkan nama baik. Pada hakekatnya pemulihan nama
baik adalah kesadaran manusia akan segala kesalahannya apa yang di perbuatnya
tidak sesuai dengan ukuran moral atau tidak sesuai dengan akhlak baik, tetapi
orang itu dapat memulihkan nama baiknya itu kembali dengan tidak melakukan hal
yang tidak baik atau hal yang dapat meresahkan masyarakat dan membuktikan
kepada masyarakat tersebut bahwa ia tidak akan mengulangi kembali hal tersebut.
Melakukan itu tidak hanya dilakukan di lisan saja tetapi mesti dibuktikan juga
pada lingkungan masyarakat.
Cara yang lain untuk memulihkan nama baik manusia
yaitu harus bertobat dan meminta maaf. Yang dimaksud dengan tidak hanya
dilakukan di lisan melainkan bertingkah laku sopan, ramah, berbuat darma dengan
memberikan kebajikan dan pertolongan kepada sesama hidup yang perlu di tolong
dengan penuh kasih sayang, tanpa pamrih, takwa terhadap tuhan dan mempunyai
sikap rela, tawakal, jujur, adil, dan budi luhur selalu di pupuk atau
ditanamkan sejak dini. Contoh dari sikap rela ialah membantu orang lain tanpa
harus meminta imbalan atau sebagainya.
OPINI : Setiap
manusia harus adil satu dengan yang lainnya jangan hanya memikirkan egoisnya
sendiri. kita diwajibkan untuk saling membantu dan adil. Keadilan sangat di
perlukan dan dibutuhkan namun keadilan sekarang tidak berlaku lagi karena siapa
yang kuat itu yang menang. Keadilan cuma hanya formalitas yang ada di negara
kita buktinya keadilan itu sendiri bisa di beli, rakyat yang kecil selalu di
tindas dengan rasa tidak keadilan. Dimana letak dari keadilan itu kalau
pemerintah sendiri tidak pernah adil. Seharusnya mereka yang jadi pemimpin
bangsa harus adil jangan hanya pandang bulu. Rakyat kecil mengharapkan sebuah
keadilan dari negara. Siapa yang salah harus dihukum dan yang benar harus
dibebaskan. Keadilan juga harus lebih di tegakkan jangan cuma karena di beri
duit jadi keadilan yang sesungguhnya tidak seperti kenyataannya. Keadilan
sangat diharapkan dan perlu penegasan dalam melakukannya.
HAL-HAL
POSITIF YANG DAPAT DITERAPKAN SEHARI-HARI KARENA RINGKASAN INI :
1.
Menjadi manusia harus adil dengan setiap permasalahan, karena orang yang adil
akan disukai oleh semua orang
2.
Harus menjadi manusia yang objektif dan tidak menjadi manusia yang subjektif
3.
Selalu membuat keadilan dan mengimplementasikan keadilan dalam kehidupan
sehari-hari
4.
Selalu menjauh dari tindak egoisme, karena tindak egoisme adalah perilaku yang
sangat tidak adil
5.
Keadilan membuat sesuatu menjadi baik, sehingga harus selalu melakukan keadilan
6.
Selalu jujur dengan apa yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari
7.
Membantu orang lain harus dengan ikhlas dan tidak meminta imbalan
8.
Harus menjadi manusia yang memiliki sifat tawakal, adil, jujur dan berbudi luhur
9.
Selalu membantu dan memudahkan orang-orang yang melakukan keadilan
HAL-HAL NEGATIF YANG HARUS DIJAUHI
DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI KARENA RINGKASAN INI :
1. Jangan pernah
egois atau mau menang sendiri, karena sifat egois akan menghancurkan diri kita
sendiri
2. Jangan menjadi
manusia yang subjektif tetapi menjadi manusia yang objektif, maksudnya yaitu
menjadi manusia yang melihat dari kualitas bukan dari kuantitas
3. Jangan pernah
melakukan tindak korupsi, karena tindak korupsi adalah perilaku yang paling
tidak adil di dunia ini
4. Jangan pernah
membuat tindakan tidak adil, karena perilaku tidak adil akan menghancurkan
hidup kita
5. Jangan menjadi
orang yang tidak jujur, orang yang tidak jujur pasti akan melakukan korupsi
6. Jangan menghambat
orang-orang yang ingin mengimplementasikan keadilan
7. Jangan merugikan
orang lain dengan perilaku ketidakadilan itu sendiri
8. Jangan menjadi
manusia yang pilih kasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar