Geografi Kehidupan
I. Pembagian Makhluk
Hidup
Di dalam bumi ini, terdapat bermacam
jenis makhluk hidup yang berbeda-beda. Namun terkadang kita melihat adanya
kesamaan antara makhluk hidup pada suatu wilayah dengan wilayah lain. Hal ini
di karenakan adanya faktor penyebaran makhluk hidup. Ada 2 faktor penyebaran
makhluk hidup:
a) Faktor Biotik.
1) Aktivitas Manusia
Aktivitas manusia sangatlah
berpengaruh terhadap penyebaran makhluk hidup. Contohnya, apabila kita menebang
pohon, maka florapun lama-kelamaan akan habis. Dengan habisnya flora, maka
tidak ada lagi makanan untuk para fauna, dan para faunapun mencari wilayah
dimana masih terdapat bahan makanan untuk mereka.
2) Flora dan Fauna
Hewan memiliki peranan terhadap tumbuhan, contohnya
membantu dalam proses penyerbukan, hal ini biasanya dilakukan oleh lebah,
kupu-kupu, dan lain-lain. Selain hewan, tumbuhanpun juga berperan dalam
menyuburkan tanah. Tanah yang subur, memungkinkan terjadinya perkembangan
kehidupan tumbuh-tumbuhan, serta dapat mempengaruhi kehidupan faunanya.
b) Faktor Abiotik.
1) Iklim
Faktor iklim (suhu,
kelembapan udara, angin, dll) juga sangat berpengaruh terhadap penyebaran
makhluk hidup. Faktor suhu dan kelembapan sangat berpengaruh bagi perkembangan
fisik tumbuhan. Sedangkan matahari, sangat berperan dalam proses fotosintesis.
Perbedaan iklim di suatu wilayah menyebabkan jenis tumbuhan maupun hewannya
berbeda-beda juga. Berdasarkan tingkat kelembapan udaranya, tumbuhan dapat
dibagi menjadi tiga kelompok :
1. Xerophyta
: Tumbuhan yang mampu beradaptasi di daerah kering sekalipun (contoh = Kaktus)
2. Mesophyta
: Tumbuhan yang dapat hidup di tanah yang lembab (Contoh = Padi)
3. Tropophyta
: Tumbuhan yang di dalam kehidupannya membutuhkan banyak air (Contoh = Eceng
gondok)
2) Keadaan Tanah
Perbedaan jenis tanah,
mulai dari tekstur hingga zat mineral yang terkandung di dalamnya, dapat
mempengaruhi berbagai jenis tanaman yang tumbuh. Mengenai tekstur, dapat
mempengaruhi daya serap tanah terhadap air. Ketika tanah tersebut memiliki daya
serap air yang tinggi, maka berbagai jenis tanamanpun dapat tumbuh, dan begitu
pula sebaliknya. Contoh perbandingan wilayah tropis dengan gurun pasir. Daerah
tropis banyak ditumbuhi hutan lebat, pohonnya yang tinggi-tinggi dan daunnya
selalu berwarna hijau. Sebaliknya, di gurun pasir hanya tanaman tertentu saja
yang dapat tumbuh (seperti kaktus).
3) Air
Air memiliki peranan penting bagi
tumbuhan, yaitu dapat melarutkan dan membawa makanan yang diperlukan bagi
tumbuhan dari dalam tanah. Adanya air tergantung dengan adanya curah hujan di daerah
tertentu. Daerah yang curah hujannya kurang, keanekaragaman tumbuhannyapun
kurang dibandingkan daerah yang memiliki bannyak curah hujannya, seperti
di daerah tropis.
4) Tinggi Rendah Permukaan Bumi
Permukaan bumi terdiri dari berbagai
macam relief, seperti daerah pegunungan, pantai, dataran rendah dan perbukitan.
Perbedaan tinggi rendah permukaan bumi, mengakibatkan adanya variasi suhu
udara. Variasi suhu udara tersebutlah yang mempengaruhi keanekaragaman
tumbuhan.Semakin tinggi suatu daerah semakin dingin suhu udara di daerah
tersebut. Dan begitu pula sebaliknya. Contohnya, tanaman yang hidup di daerah
pantai, banyak di tumbuhi oleh pohon kelapa, namun lain halnya pada daerah
pegunungan, yang memiliki banyak keanekaragaman tumbuhan, pohon-pohon yang
rimbun, dan lain lain.
II. Pembagian Wilayah
Berdasarkan Iklim
a) Daerah Tropis
Memiliki ciri beriklim panas, matahari bersinar sepanjang
tahun, perubahan suhu antara Jahuari hingga Desember sangatlah sedikit, curah
hujan sangat tinggi. Terdapat ribuan spesies tumbuhan yang dapat membenntuk
suatu hutan tropik dengan ciri-ciri sebagai berikut :
1. Pohon-pohonnya
besar dan tinggi, dapat mencapai 20-40 m
2. Cabang
pohon panjang dan banyak, membentuk naungan pohon yang luas
3. Di
dalam naungan pohon hidup tumbuhan yang menempel (epifit) yang melakukan
adaptasi dengan lingkungan kering karena hidup dari air dan curah hujan yang
dikandung cabang atau dahan tempat menempel
4. Tanah
dibawah naungan hampir tidak pernah mendapatkan sinar matahari. Hal ini
menyebabkan tanaman merambat, menjalar ke atas. Misalnya rotan
5. Di
lapisan terbawah, hidup lumut dan rumput sebagai makanan hewan kecil.
Didalam hutan tropis yang lebat,
terdapat beraneka ragam binatang,
mulai dari bakteri pembusuk dalam tanah, burung, kera, sampai harimau dan
binatang besar lainnya. Sedangkan tumbuhan yang hidup dalam tumbuhan ini, memiliki ciri :
berukuran kecil, tumbuh ketika hujan turun, berbunga dan berbiji dalam ukuran
kecil dan tahan lama, tumbuh pada musim penghujan tahun berikutnya.
Ciri lingkungan abiotiknya : suhu udara pada siang hari sangat
tinggi, sekitar 50oC sedangkan pada malam hari dapat mencapai 0oC. kelembapan
udara sangat rendah, penguapan air sangat tinggi, yang berakibat pada tanahnya
yang tandus.
b) Daerah Sub-Tropis
Merupakan iklim sedang. Terdapat 4
musim : musim panas, musim gugur, pusim dingin dan musim semi.
Curah hujannya sepanjang tahun, sekitar 75-100cm/tahun. Karena curah
hujan yang sedikit, menyebabkan tumbuhnya bermacam-macam rumput. Tanahnya
banyak mengandung humus, karena daun dan rumput cepat mati dan membusuk ketika
musim gugur.
Ciri Biomanya : Hutannya merupakan hutan luruh, Gugurnya daun
merupakan persiapan datangnya musim dingin dan bersemi kembali setelah musim
dingin selesai. Pada musim dingin terdapat salju, jumlah tumbuhan jauh lebih
sedikit, dan jarak antar pohon tidak rapat dan tidak ada perdu di bawahnya.
c) Daerah Kutub
Daerah ini, pada musim panas,
matahari bersinar lebih dari 12 jam sehari. Pada musim dingin, matahari kurang
dari 12 jam sehari. Bioma yang khas di daerah beriklim dingin adalah hutan taiga yang pohonnya terdisi dari satu
spesies (homogen). Pohon khasnya adalah konifer, dan hewan yang hidup disekitar
hutan taiga seperti moose, beruang hitam, dan marten.
Di belahan utara, terdapat tundra.
Daerah ini mendapat sedikit energi radiasi matahari. perbedaan siang dan malam
pada musim panas dan dingin sangatlah besar. Rumput tumbuh menutupi tanah,
tumbuhan berbiji tumbuh kerdil. Binatang khas daerah ini adalah rendeer, beruang putih, dan musk axen.
III. Pembagian
Wilayah Untuk Penyebaran Binatang
Menurut Alfred Russel Wallace, penyebaran hewan di bumi, dapat dikelompokkan menjadi 6 daerah, yaitu :
1. Wilayah Ethiopian :
wilayah yang penyebarannya meliputi benua Afrika, dari sebelah selatan gurun
sahara, Madagaskar dan selatan Saudi Arabia. Contoh : zebra, jerapah,
gajah, dan gorilla
2. Wilayah Paleartik : Wilayah
persebarannya meliputi hampir seluruh benua Eropa, Uni Soviet, daerah dekat
Kutub Utara sampai pegunungan Himalaya, Kepulauan Inggris di Eropa Barat sampai
Jepang, selat Bering di pantai Pasifik, dan benua Afrika paling Utara. Contoh
: Beruang Eropa, Bison dan Rusa Kutub.
3. Wilayah Nearktik : Persebarannya
meliputi wilayah amerika Serikat, Amerika Utara dekat Kutub Utara, dan
Greenland. Contoh : hewan pengerat besar seperti berang-berang.
4. Wilayah Neotropikal : Persebarannya
meliputi Amerika Tengah, Amerika Selatan dan sebagian besar Meksiko. Iklim di
wilayah ini sebagian besar beriklim tropik dan bagian Selatan beriklim sedang.
Contoh : kera dan tapir.
5. Wilayah Oriental : Wilayah
penyebarannya meliputi daerah Asia bagian Selatan pegunungan Himalaya, India,
Sri Langka, Semenanjung Melayu, Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan
Filiphina. Contoh : harimau, gajah, tapir dan kerbau.
6. Wilayah Australian : Wilayah ini
mencakup Australia, Selandia Baru, Irian, Maluku, pulau-pulau di sekitarnya,
dan kepulauan di Samudera Pasifik. Contoh : hewan yang berkantung
seperti kangguru
Sumber: :
http://id.wikipedia.org/wiki/Geografikehidupan
NAMA : ADAM TIRTAPUTRA
NPM : 10512115
KELAS : 1PA09
Tidak ada komentar:
Posting Komentar