LINUX
Linux adalah nama yang diberikan kepada sistem
operasi komputer bertipe Unix.
Linux merupakan salah satu contoh hasil pengembangan perangkat lunak bebas
dan sumber terbuka utama. Seperti perangkat lunak bebas dan sumber
terbuka lainnya pada umumnya, kode sumber Linux dapat dimodifikasi, digunakan dan
didistribusikan kembali secara bebas oleh siapa saja.
Nama
"Linux" berasal dari nama pembuatnya, yang diperkenalkan tahun 1991
oleh Linus Torvalds.
Sistemnya, peralatan sistem
dan pustakanya
umumnya berasal dari sistem operasi GNU,
yang diumumkan tahun 1983 oleh Richard
Stallman. Kontribusi GNU adalah dasar
dari munculnya nama alternatif GNU/Linux.
Linux telah lama
dikenal untuk penggunaannya di server, dan didukung oleh perusahaan-perusahaan komputer
ternama seperti Intel, Dell, Hewlett-Packard, IBM, Novell, Oracle Corporation, Red Hat, dan Sun
Microsystems. Linux digunakan
sebagai sistem operasi di berbagai macam jenis perangkat
keras komputer, termasuk komputer
desktop, superkomputer, dan sistem benam seperti pembaca buku elektronik,
sistem permainan video (PlayStation 2, PlayStation 3 dan XBox), telepon
genggam dan router. Para pengamat teknologi informatika beranggapan
kesuksesan Linux dikarenakan Linux tidak bergantung kepada vendor (vendor
independence), biaya operasional yang rendah, dan kompatibilitas yang
tinggi dibandingkan versi UNIX tak bebas,
serta faktor keamanan dan kestabilannya yang tinggi dibandingkan dengan sistem
operasi lainnya seperti Microsoft
Windows. Ciri-ciri ini juga menjadi
bukti atas keunggulan model pengembangan perangkat lunak sumber terbuka (opensource
software).
Sistem operasi Linux
yang dikenal dengan istilah distribusi
Linux (Linux distribution) atau
distro Linux umumnya sudah termasuk perangkat-perangkat lunak pendukung seperti
server web, bahasa pemrograman, basisdata, tampilan
desktop (desktop environment)
seperti GNOME,KDE dan Xfce juga memiliki paket aplikasi perkantoran (office suite) seperti OpenOffice.org, KOffice, Abiword, Gnumeric dan LibreOffice.
2. Sejarah
Sistem operasi Unix dikembangkan dan diimplementasikan pada tahun 1960-an dan pertama kali dirilis pada 1970. Faktor ketersediaannya dan kompatibilitasnya yang
tinggi menyebabkannya dapat digunakan, disalin dan dimodifikasi secara luas
oleh institusi-institusi akademis dan pada pebisnis.
3. Logo
Linux
Logo Linux (Tux)
dimulai saat Linus Torvalds
sedang berjalan-jalan di taman Perth. Saat sedang berjalan itu lah Linus
Torvalds di patok oleh seekor Pinguin dan
demam selama berhari. Ia berfikir bahwa karakter pinguin cocok untuk menjadi
logo dari sistem operasi barunya itu. Maka diadakan sebuah kompetisi untuk
mendesain Logo Linux yang baru, dan kompetisi itu dimenangkan oleh Larry Ewing
yang berhasil menggambarkan seekor pinguin yang sedang duduk.
4. Proyek
GNU
Proyek GNU yang mulai pada 1984 memiliki tujuan untuk membuat sebuah sistem operasi
yang kompatibel dengan Unix dan lengkap dan secara total terdiri atas perangkat lunak bebas.
Tahun 1985, Richard Stallman
mendirikan Yayasan Perangkat Lunak Bebas dan mengembangkan Lisensi Publik Umum GNU (GNU
General Public License atau GNU GPL). Kebanyakan program yang dibutuhkan
oleh sebuah sistem operasi (seperti pustaka, kompiler, penyunting
teks, shell Unix dan sistem jendela) diselesaikan pada awal tahun 1990-an, walaupun elemen-elemen tingkat rendah seperti device driver, jurik dan kernel masih belum selesai
pada saat itu. Linus Torvalds pernah berkata bahwa jika kernel GNU sudah
tersedia pada saat itu (1991), dia tidak akan memutuskan untuk menulis versinya
sendiri.
5. MINIX
MINIX, sebuah sistem bertipe Unix yang ditujukan untuk
penggunaan akademis dirilis oleh Andrew S. Tanenbaum
pada tahun 1987. Kode sumber MINIX 1.0 tercantum dalam bukunya Operating
Systems: Design and Implementation.
Walaupun dapat secara mudah didapatkan, modifikasi dan pendistribusian ulang
tidak diperbolehkan pada saat itu. Hak cipta dari kode sumbernya termasuk ke
dalam hak cipta dari bukunya yang dipublikasikan oleh Prentice Hall. Sebagai tambahan, disain versi 16-bit dari MINIX kemudian tidak secara baik diadaptasikan
kepada versi 32-bit dari arsitektur Intel 386 yang murah dan populer yang digunakan secara luas di
komputer pribadi.
Tahun 1991, Torvalds
mulai bekerja untuk membuat versi non-komersial pengganti MINIX sewaktu ia
belajar di Universitas Helsinki.
Hasil kerjaannya itu yang kemudian akan menjadi kernel Linux.
Pada tahun 1992,
Tanembaum menulis sebuah artikel di Usenet, mengklaim bahwa Linux sudah ketinggalan zaman. Dalam
artikelnya, ia mengkritik Linux sebagai sebuah sistem operasi dengan rancangan monolitik dan terlalu terpaku dengan arsitektur x86 sehingga
tidak bersifat portable, di mana digambarkannya sebagai sebuah
"kesalahan mendasar". Tanenbaum menyarankan bahwa mereka yang
menginginkan sebuah sistem operasi modern harus melihat kepada sebuah rancangan
yang berdasarkan kepada model mikrokernel. Tulisan tersebut menekankan tanggung jawab Torvalds
yang berujung kepada sebuah debat tentang rancangan kernel monolitik dan mikrokernel.
Sekarang ini Linux
telah digunakan di berbagai domain, dari sistem benamsampai superkomputer, dan telah mempunyai posisi yang aman dalam instalasi
server web dengan aplikasi LAMP-nya yang populer. Pengembangan kernel Linux masih
dilanjutkan oleh Torvalds, sementara Stallman mengepalai Yayasan Perangkat
Lunak Bebas yang mendukung pengembangan komponen GNU.
Selain itu, banyak individu dan perusahaan yang mengembangkan komponen non-GNU.
Komunitas Linux menggabungkan dan mendistribusikan kernel, komponen GNU dan
non-GNU dengan perangkat lunak manajemen paket dalam bentuk distribusi
Linux.
6. Desain
Linux merupakan sistem operasi bertipe Unix modular. Linux memiliki banyak disain yang berasal
dari disain dasar Unix yang dikembangkan dalam kurun waktu 1970-an hingga 1980-an. Linux menggunakan sebuah kernel
monolitik, kernel Linux yang menangani kontrol proses, jaringan, periferal dan pengaksesan sistem berkas. Device driver telah terintegrasi ke dalam kernel.
Banyak fungsi-fungsi
tingkat tinggi di Linux ditangani oleh proyek-proyek terpisah yang berintegrasi
dengan kernel. Userland GNU merupakan sebuah bagian penting dari sistem Linux
yang menyediakan shell dan peralatan-peralatan yang menangani banyak fungsi-fungsi dasar sistem
operasi. Di atas kernel, peralatan-peralatan ini membentuk sebuah sistem Linux
lengkap dengan sebuah antarmuka pengguna grafis yang dapat digunakan, umumnya berjalan di atas X Window
System.
7. Antarmuka
pengguna
Linux
dapat dikendalikan oleh satu atau lebih antarmuka baris perintah (command
line interface atau CLI) berbasis teks, antarmuka pengguna grafis (graphical user interface atau GUI, yang
umumnya merupakan konfigurasi bawaan untuk versi desktop).
Pada komputer meja, GNOME, KDE dan Xfce merupakan antarmuka pengguna yang paling populer, walaupun
terdapat sejumlah varian antarmuka pengguna. Antarmuka pengguna yang paling
populer berjalan di atas X Window
System (X), yang menyediakan transparansi jaringan yang memperolehkan sebuah aplikasi grafis berjalan di
atas satu mesin tetapi ditampilkan dan dikontrol di mesin yang lain.
GUI yang lain
memiliki X window manager seperti FVWM, Enlightenment, Fluxbox, Icewm dan Window Maker. Manajer jendela menyediakan kontrol untuk penempatan
dan penampilan dari jendela-jendela aplikasi individual serta interaksi dengan
sistem jendela X.
Sebuah sistem Linux
umumnya menyediakan sebuah antarmuka
baris perintah lewat sebuah shell, yang merupakan cara
tradisional untuk berinteraksi dengan sebuah sistem Unix. Sebuah distro Linux yang dikhususkan untuk lingkungan peladen mungkin hanya memiliki CLI sebagai satu-satunya
antarmuka. Sebuah sistem yang tidak memiliki monitor hanya dapat dikontrol melalui baris perintah lewat
protokol seperti SSH atau telnet.
Kebanyakan komponen
tingkat rendah Linux, termasuk GNU Userland, menggunakan CLI secara ekslusif. CLI cocok untuk
digunakan pada lingkungan otomasi tugas-tugas yang repetitif atau tertunda, dan
menyediakan komunikasi
inter-proses yang sangat
sederhana. Sebuah program emulator terminal grafis sering digunakan untuk mengakses CLI dari
sebuah Linux desktop.
8. Pengembangan
Sebuah ringkasan sejarah sistem operasi-sistem operasi
bertipe Unix
menunjukkan asal usul Linux. Perhatikan walaupun memiliki konsep dan disain
arsitektur yang sama, Linux tidak memiliki kode sumber yang tidak bebas seperti
halnya Unix atau Minix.
Perbedaan utama antara Linux dan sistem operasi
populer lainnya terletak pada kernel Linux dan komponen-komponennya yang bebas dan terbuka. Linux bukan satu-satunya sistem operasi dalam
kategori tersebut, walaupun demikian Linux adalah contoh terbaik dan terbanyak
digunakan. Beberapa lisensi perangkat lunak bebas dan sumber terbuka berdasarkan prinsip-prinsip copyleft, sebuah konsep yang menganut prinsip: karya yang
dihasilkan dari bagian copyleft harus juga merupakan copyleft.
Lisensi perangkat lunak bebas yang paling umum, GNU GPL, adalah sebuah bentuk copyleft, dan digunakan
oleh kernel Linux dan komponen-komponen dari proyek GNU.
Sistem Linux
berkaitan erat dengan standar-standar POSIX, SUS, ISO
dan ANSI. Akan tetapi, baru distribusi Linux-FT saja yang
mendapatkan sertifikasi POSIX.1.
Proyek-proyek
perangkat lunak bebas, walaupun dikembangkan dalam bentuk kolaborasi, sering
dirilis secara terpisah. Akan tetapi, dikarenakan lisensi-lisensi perangkat
lunak bebas secara eksplisit mengijinkan distribusi ulang, terdapat
proyek-proyek yang bertujuan untuk mengumpulkan perangkat lunak-perangkat lunak
tersebut dan menjadikannya tersedia dalam waktu bersamaan dalam suatu bentuk
yang dinamakan distribusi Linux.
Sebuah distribusi
Linux, yang umum disebut dengan
"distro", adalah sebuah proyek yang bertujuan untuk mengatur sebuah
kumpulan perangkat lunak berbasis Linux dan memfasilitasi instalasi dari sebuah
sistem operasi Linux. Distribusi-distribusi Linux ditangani oleh individu, tim,
organisasi sukarelawan dan entitas komersial. Distribusi Linux memiliki
perangkat lunak sistem dan aplikasi
dalam bentuk paket-paket dan perangkat lunak yang spesifik dirancang untuk
instalasi dan konfigurasi sistem. Perangkat lunak tersebut juga bertanggung jawab
dalam pemutakhiran paket. Sebuah Distribusi Linux bertanggung jawab atas
konfigurasi bawaan, sistem keamanan dan integrasi secara umum dari paket-paket
perangkat lunak sistem Linux.
9. Komunitas
Linux dikendalikan
oleh pengembang dan komunitas penggunanya. Beberapa vendor mengembangkan dan
mendanai distribusi mereka sendiri dengan dasar kesukarelaan. Debian merupakan contoh yang bagus. Yang lain memiliki versi
komunitas dari versi komersialnya seperti yang Red Hat lakukan dengan Fedora.
|
Ada beberapa situs
web teknologi yang berfokuskan kepada Linux. Linux Weekly News adalah sebuah cernaan mingguan dari berita-berita
yang berkaitan dengan Linux. Sementara itu Linux Journal merupakan majalah Linux daring yang dirilis
setiap bulan. Slashdot adalah situs web berita yang berhubungan dengan
teknologi yang memiliki banyak berita tentang Linux dan perangkat lunak bebas. Groklaw memiliki berita mendalam tentang kemajuan Linux dan
memiliki banyak artikel yang berhubungan dengan kernel Linux serta hubungannya
dengan GNU dalam proyek GNU. Majalah Linux cetakan umumnya memiliki cakram sampul yang memuat perangkat lunak atau bahkan distribusi
Linux lengkap.
Walaupun Linux secara
umum tersedia secara gratis, beberapa perusahaan besar menjalani model bisnis
yang terdiri dari penjualan, dukungan dan kontribusi terhadap Linux dan
perangkat lunak bebas; ini termasuk Dell, IBM, HP, Sun
Microsystems, Novell, dan Red Hat. Lisensi perangkat lunak bebas di mana digunakan
Linux secara eksplisit mengakomodasi komersialisasi; hubungan antara Linux dan
vendor-vendor individual dapat dilihat sebagai suatu simbiosis. Satu model bisnis yang umum dari pemasok komersial
yaitu dengan mengenakan biaya atas dukungan khususnya terhadap
pengguna-pengguna kalangan bisnis. Sejumlah perusahaan menawarkan versi bisnis
dari distribusi Linux mereka, antara lain berupa dukungan atas paket-paket tak
bebas dan alat bantu untuk mengatur sejumlah besar instalasi atau untuk
memudahkan tugas-tugas administratif. Model bisnis yang lain adalah dengan
memberikan perangkat lunak secara gratis untuk penjualan perangkat keras.
10.
Pemrograman di Linux
Sebagian besar
distribusi Linux mendukung banyak bahasa pemrograman.
Koleksi peralatan untuk membangun aplikasi dan program-program sistem operasi
yang umum terdapat di dalam GNU toolchain, yang terdiri atas GNU Compiler
Collection (GCC) dan GNU build system. GCC menyediakan kompilator untuk Ada, C, C++, Java, dan Fortran. Kernel Linux sendiri ditulis untuk dapat dikompilasi
oleh GCC. Kompilator tak bebas (proprietary) untuk Linux antara lain adalah Intel C++ Compiler dan IBM XL C/C++ Compiler.
Kebanyakan distribusi
juga memiliki dukungan untuk Perl, Ruby, Python dan bahasa pemrograman dinamis lainnya. Contoh bahasa pemrograman yang tidak umum
tetapi tetap mendapat dukungan di Linux antara lain adalah C# dengan proyek Mono yang disponsori oleh Novell, dan Scheme. Sejumlah Java Virtual Machine
dan peralatan pengembang jalan di Linux termasuk Sun Microsystems JVM (HotSpot), dan J2SE RE IBM, serta proyek-proyek sumber terbuka
lainnya seperti Kaffe. Dua kerangka kerja utama untuk pengembangan aplikasi
grafis di Linux adalah GNOME dan KDE. Proyek-proyek ini berbasiskan GTK+ dan Qt. Keduanya mendukung
beragam bahasa pemrograman. Untuk Integrated development environment terdapat Anjuta, Code::Blocks, Eclipse, KDevelop, Lazarus, MonoDevelop, NetBeans, dan Omnis Studio, sedangkan penyunting teks yang telah lama tersedia
adalah Vim dan Emacs.
11.
Penggunaan
Sebagian besar
distribusi Linux didisain untuk penggunaan umum di komputer meja dan peladen, tetapi terdapat distribusi yang dikhususkan untuk
tujuan dan lingkungan yang berbeda yang tergantung kepada dukungan arsitektur komputer, sistem benam, stabilitas, keamanan, lokalisasi ke wilayah atau
bahasa tertentu, kelompok pengguna tertentu, dukungan aplikasi waktu nyata, atau lingkungan desktop tertentu. Beberapa
distribusi bahkan mengikutkan hanya perangkat lunak bebas.
Sekarang ini ada sekitar tiga ratus distribusi yang secara aktif dikembangkan,
dengan sekitar selusin distribusi yang menjadi terpopuler untuk penggunaan
secara umum.
Linux adalah sistem
operasi yang di-porting secara luas. Kernel
Linux awalnya didisain hanya untuk mikroprosesor Intel 80386, sekarang kernel Linux telah jalan di beragam arsitektur komputer antara
lain di perangkat hand-held iPAQ berbasis ARM, komputer mainframe IBM System z9, dari peralatan berupa telepon bergerak hingga superkomputer. Terdapat distribusi yang dikhususkan untuk sejumlah
kecil arsitektur. Fork kernel ELKS dapat dijalankan di mikroprosesor 16-bit Intel 8086 atau Intel 80286, sementara fork kernel µClinux dapat dijalankan di atas sistem yang tidak memiliki
sebuah unit manajemen memori.
12.
Komputer meja
Walaupun masih
terdapat kekurangan dalam hal porting Linux untuk beberapa perangkat lunak Mac OS X dan Microsoft
Windows untuk domain seperti desktop publishing dan audio profesional, aplikasi yang secara kasar sama dengan
aplikasi-aplikasi untuk Mac dan Windows tersebut tersedia di Linux.[30]
Kebanyakan distribusi
Linux menyediakan sebuah program untuk
melihat daftar ribuan perangkat lunak bebas
yang telah diuji dan dikonfigurasi untuk sebuah distribusi yang spesifik.
Program-program bebas ini dapat diunduh dan diinstal dengan satu klik tetikus
dan sebuah tanda tangan digital menjamin bahwa tidak ada seorangpun yang
menambahkan virus atau spyware ke program-program tersebut.
Banyak perangkat lunak bebas
yang populer di Windows seperti Pidgin, Mozilla
Firefox, OpenOffice.org dan GIMP. Jumlah perangkat lunak berbayar di Linux juga
semakin bertambah seperti Adobe Flash Player, Acrobat
Reader, Matlab, Nero Burning
ROM, Opera, RealPlayer, dan Skype. Dalam animasi dan efek visual, terdapat juga
perangkat lunak di Linux seperti halnya Windows seperti AutoDesk Maya,
Softimage XSI dan Apple Shake. CrossOver merupakan perangkat lunak berbayar berbasis proyek
sumber terbuka Wine yang dapat
menjalankan versi lama dari Microsoft
Office dan Adobe
Photoshop. Microsoft Office 2007 dan Adobe Photoshop CS3 diketahui dapat dijalankan
13.
Hak cipta dan merek dagang
Linux kernel dan
sebagian besar perangkat lunak GNU menggunakan GNU General Public License (GPL) sebagai basis lisensinya. GPL mengharuskan
siapapun yang mendistribusikan kernel linux harus membuat kode sumber (dan
semua modifikasi atas itu) tersedia bagi pengguna dengan kriteria yang sama.
Tahun 1997, Linus Torvald menyatakan, “Menjadikan Linux berbasis GPL sungguh
merupakan hal terbaik yang pernah saya lakukan.” Komponen penting lain dalam
sistem Linux diijinkan menggunakan lisensi selain dari GPL; banyak pustaka
menggunakan GNU Lesser General Public License (LGPL), varian GPL yang lebih moderat, dan sistem X Window
System menggunakan MIT License.
Linus Torvald telah
menyatakan ke khayalak umum bahwa ia tidak akan memindahkan lisensi kernel
Linux yang saat ini menggunakan GPL versi 2 ke GPL versi 3, yang ditembangkan
pada pertengahan tahun 2007, dengan alasan beberapa ketentuan yang terdapat
pada lisensi baru tersebut melarang penggunaan perangkat lunak dalam manajemen hak digital
(Inggris: Digital rights management).
Penelitian yang
dilakukan pada tahun 2001 terhadap Red Hat Linux 7.1 menemukan bahwa distro perangkat lunak tersebut terdiri atas 30 juta baris
kode. Dengan menggunakan algoritma model biaya konstruktif (Inggris:Constructive
Cost Model), penelitian itu memperkirakan bahwa distro tersebut membutuhkan
waktu kira-kira delapan ribu tahun kerja untuk mengembangkannya. Menurut
penelitian tersebut, jika semua elemen dari perangkat lunak tersebut
dikembangkan dengan cara konvensional dalam artian sebagai perangkat lunak
tertutup, pengembangan distro tersebut akan menelan biaya sebesar 1,08 miliar
dolar (basis nilai tukar dolar tahun 2000) untuk dikembangkan di Amerika
Serikat.
Sebagian besar kode
(71%) ditulis dengan menggunakan bahasa pemrograman C, namun banyak bahasa
lainnya juga ikut terlibat seperti C++, Assembly, Perl, Python, Fortran, dan berbagai bahasa skrip lain. Lebih dari separuh
dari seluruh kode dilisensikan di bawah naungan GPL. Kernel linux itu sendiri
terdiri atas 2,4 juta baris kode, atau sekitar 8% dari total keseluruhan.
Penelitian lainnya menghasilkan
analisis yang sama terhadap distro Debian GNU/Linux versi 4.0. Distro tersebut
terdiri atas lebih dari 283 juta baris kode, dan penelitian tersebut
memperkirakan biaya pengembangan yang dibutuhkan sebesar 5,4 miliar euro jika
dikembangkan sebagai perangkat linak tertutup.
Di Amerika Serikat, Linux
merupakan merek dagang (SN: 1916230) yang dimiliki oleh Linus Torvalds. Linux
terdaftar sebagai "Program sistem operasi komputer bagi penggunaan komputer dan operasi". Merek
dagang ini didaftarkan setelah ada suatu kejadian di mana seorang pemalsu
bernama William R Della Croce Jr mulai mengirim surat kepada para distributor
Linux dan megklaim trademark Linux adalah hakmiliknya serta meminta
royalti sebanyak 10% dari mereka. Para distributor Linux mulai mendorong agar
trademark yang asli diberikan kepada Linus Torvalds. Pemberian lisensi
trademark Linux sekarang dibawah pengawasan Linux Mark Institute.
14.
Distribusi Linux
Terdapat banyak distribusi
Linux (lebih dikenali sebagai distro) yang dibuat oleh individu, grup,
atau lembaga lain. Masing-masing disertakan dengan program sistem dan program
aplikasi tambahan, di samping menyertakan suatu program yang memasang
keseluruhan sistem di komputer (installer program).
Inti di setiap
distribusi Linux adalah kernel, koleksi program dari proyek GNU (atau proyek
lain), cangkang (shell), dan aturcara utilitas seperti pustaka (libraries),
kompilator, dan penyunting (editor). Kebanyakan sistem juga menyertakan aturcara
dan utilitas yang bukan-GNU. Bagaimanapun, utilitas tersebut dapat dipisahkan
dan sistem ala UNIX masih tersedia. Beberapa contoh adalah aturcara dan utiliti
dari BSD dan sistem grafik-X (X-Window System). X
menyediakan antarmuka grafis (GUI) yang umum untuk Linux.
14.1. Contoh-contoh distribusi Linux :
Ubuntu merupakan salah satu distribusi Linux yang berbasiskan Debian dan didistribusikan sebagai software bebas. Nama Ubuntu berasal dari filosofi
dari Afrika
Selatan yang berarti
"Kemanusiaan kepada sesama". Ubuntu didesain untuk kepentingan penggunaan
personal, namun versi server Ubuntu juga tersedia, dan telah dipakai secara
luas. Proyek Ubuntu resmi disponspori oleh Canonical Ltd. yang merupakan sebuah perusahaan yang dimiliki oleh
pengusaha Afrika
Selatan Mark
Shuttleworth. Tujuan dari distribusi Linux Ubuntu adalah membawa semangat yang
terkandung di dalam Filosofi Ubuntu ke dalam dunia perangkat lunak. Ubuntu
adalah sistem
operasi lengkap
berbasis Linux, tersedia secara bebas dan mempunyai dukungan baik yang berasal
dari komunitas maupun tenaga ahli profesional.
SUSE, sebelumnya bernama SUSE Linux dan SuSE
Linux Professional, adalah salah satu distro Linux
dari perusahaan Novell,
atau lebih tepat dari anak perusahaannya Suse
Linux GmbH (Software- und System-Entwicklungsgesellschaft
mbH, Nürnberg
yang berarti pengembangan -perangkat lunak dan -sistem). SUSE Linux awalnya
merupakan distro Slackware terjemahan bahasa Jerman.
Ada informasi tidak resmi yang mengatakan bahwa S.u.S.E berhubungan dengan
ilmuwan komputer Jerman Konrad Zuse
karena pengucapan namanya yang sama.
Terdapat dua (2) distro utama SUSE Linux yang saat ini
aktif:
-
SUSE Linux Enterprise : SLE adalah solusi sumber terbuka dari Novell
untuk perusahaan besar. Terdiri dari dua paket, yaitu:
a. SUSE Linux Enterprise Server : SLES adalah Sistem Operasi Server Perusahaan
yang merupakan komponen SLE.
b. SUSE Linux Enterprise Desktop : SLED adalah Sistem Operasi Desktop Perusahaan
yang merupakan komponen SLE.
-
openSUSE : sebuah proyek masyarakat, yang disponsori oleh
Novell, dirancang untuk pengguna rumahan.
·
Fedora
Fedora (sebelumnya bernama Fedora Core, kadang-kadang disebut juga
dengan Fedora Linux) adalah sebuah distro Linux berbasis RPM dan yum yang
dikembangkan oleh Fedora
Project yang didukung
oleh komunitas pemrogram serta disponsori oleh Red Hat. Nama Fedora berasal dari karakter fedora
yang digunakan di logo Red Hat. Pada rilis 1 sampai 6 distro ini bernama Fedora
Core yang kemudian berubah menjadi Fedora pada rilis ke-7. Fedora dikenal di
dunia Linux sebagai sebuah distro yang menjadi pioneer dalam penggunaan
teknologi terkini dan merupakan distro yang digunakan oleh Linus Torvalds. Salah satu visi utama Fedora tidak
hanya mengandung software dibawah lisensi software open source dan gratis,
tetapi juga menjadi teknologi yang mutakhir. Pengembang fedora lebih membuat
perubahan yang signifikan daripada hanya memperbaiki khususnya untuk bahwa
update Fedora dapat digunakan oleh semua Linux.
BackTrack adalah salah satu distro linux
yang merupakan turunan dari slackware yang mana merupakan merger dari whax dan auditor security collection. Backtrack dua dirilis pada tanggal 6 maret
2007 yang memasukkan lebih dari 300 tool security sedangkan versi beta 3 dari
backtrack dirilis pada tanggal 14 desember 2007 yang pada rilis ketiga ini
lebih difokuskan untuk support hardware. Sedangkan versi backtrack 3 dirilis
pada tanggal 19 juni 2008 pada backtrack versi 3 ini memasukkan saint dan maltego sedangkan nessus tidak dimasukkan serta tetap memakai kernel versi 2.6.21.5. pada
BackTrack 4 Final sekarang ini menawarkan kernel linux terbaru yaitu kernel
2.6.30.4. Sekaligus pada Rilis BackTrack 4, dapat dikatakan berpindah basis
yakni dari dahulu yang Slackware menjadi berbasis Ubuntu. Dilengkapi juga dengan patch untuk wireless driver untuk menanggulangi
serangan wireless injection (wireless injection attacks
- Debian
Debian adalah sistem
operasi bebas yang
dikembangkan secara terbuka oleh banyak programer sukarela(pengembang Debian)
yang tergabung dalam Proyek Debian. Sistem operasi Debian adalah gabungan dari
perangkat lunak yang dikembangkan dengan lisensi GNU, dan utamanya
menggunakan kernel Linux, sehingga populer dengan nama Debian GNU/Linux. Sistem
operasi Debian yang menggunakan kernel Linux merupakan salah satu distro Linux
yang populer dengan kestabilannya. Dengan memperhitungkan distro berbasis
Debian, seperti Ubuntu, Xubuntu, Knoppix, Mint, dan sebagainya, maka Debian
merupakan distro Linux yang paling banyak digunakan di dunia.
·
Dan yang lainnya : Mandriva, Slackware, PCLinuxOS, Knoppix,
Xandros, Sabayon, CentOS, Redhat, dan Chromeos.
15. Aplikasi sistem
operasi Linux
Pengguna Linux, yang
pada umumnya memasang dan melakukan sendiri konfigurasi terhadap sistem, lebih
cenderung mengerti teknologi dibanding pengguna Microsoft Windows atau Mac OS.
Mereka sering disebut hacker atau geek.
Namun stereotipe ini semakin
berkurang dengan peningkatan sifat ramah-pengguna Linux dan makin luasnya
pengguna distribusi. Linux telah membuat pencapaian yang cukup baik dalam
pasaran komputer server dan komputer tujuan khusus, seperti mesin render gambar
dan server web. Linux juga mulai populer dalam pasaran komputer desktop.
Linux merupakan asas
kepada kombinasi program-server LAMP, kependekan dari Linux, Apache, MySQL,
Perl/PHP/Python. LAMP telah mencapai popularitas yang luas di kalangan
pengembang Web.
Linux juga sering
digunakan sebagai sistem operasi embeded. Biaya pengadaan Linux yang murah memungkinkan
penggunaannya dalam peralatan seperti simputer, yaitu komputer berbiaya rendah yang ditujukan pada
penduduk berpendapatan rendah di Negara-negara
berkembang.
Dengan lingkungan desktop
seperti KDE dan GNOME, Linux menawarkan antarmuka pengguna yang lebih
menyerupai Apple Macintosh
atau Microsoft Windows daripada antarmuka baris teks seperti Unix. Oleh karena itu, lebih banyak program
grafik dapat ditemui pada Linux yang menawarkan berbagai fungsi yang ada pada
utilitas komersil.
15.1. Contoh aplikasi sehari-hari di Linux :
1.
Office Suite
Aplikasi yang sudah
menjadi syarat mutlak bagi sebuah komputer. Aplikasi ini mencakup pengolah kata
(word processor), lembar kerja (spreadsheet), presentasi, dan database sederhana.
Program suite terpopuler di Linux adalah StarOffice, buatan Sun. Versi
terakhirnya (5.2) menawarkan program-program di atas ditambah program pembuatan
halaman web dan pembuat gambar diagram. Sayangnya, program ini cukup berat dan
menuntut resource yang besar. Tersedia pula paket komersial seperti ApplixWare
dan Corel WordPerfect Office 2000. Bagi yang sekadar memerlukan program
pengolah kata dan spreadsheet sederhana bisa mencoba AbiWord, LyX, Klyx, dan
Gnumeric Spreadsheet. KDE Project berencana meluncurkan suite KOffice bersamaan
dengan rilis KDE2
2.
Grafis
Program ilustrasi dan
manipulasi gambar bukan lagi monopoli Mac atau PC. Di Linux pun sudah tersedia
program untuk manipulasi gambar seperti GIMP atau Corel PhotoPaint. Sedangkan
untuk program ilustrasi tersedia CorelDraw for Linux. Sedangkan untuk pembuatan
diagram tersedia program Dia. Kemudian untuk image viewer tersedia GQView dan
GTKSee.
3.
Internet
Untuk urusan internet
dan jaringan, khususnya sisi server, Linux dan varian Unix sangat mendominasi
dan superior, namun bagaimana untuk sisi clientnya ? Jangan khawatir, di Linux
sudah tersedia beragam apikasi internet, seperti : Netscape Communicator,
Mozilla, Opera, Lynx, Konqueror (browser web), KvIRC, KsIRC, Xchat, BitchX
(IRC), Licq, GnomeICU, Klicq (ICQ), gFTP, NcFTP (FTP), Pine, Mutt, (Email),
Caitoo (Download Manager), Nap, Knapster, Gnap (Napster), RealPlayer, Acrobat
Reader, dan masih banyak lagi.
- Multimedia
Khususnya untuk
video, aplikasi Linux masih ketinggalan, terutama karena dukungan standar de
facto yang belum mau membuka spesifikasinya. Namun demikian, aplikasi
multimedia di Linux cukup banyak dan beragam, antara lain : Xmms, FreeAmp,
Kmp3, GQmp3 (MP3), mtv, MpegOrion, Xine (VCD), Aktion(VideoPlayer),Smpeg,dll
Pemrograman : Di platform Linux banyak tersedia bahasa pemrograman, terutama C dan C++. Perkembangan terakhir adalah RAD (Rapid Application Development) berbasis Gtk+ dan Qt seperti Glade dan Kdevelop.
Pemrograman : Di platform Linux banyak tersedia bahasa pemrograman, terutama C dan C++. Perkembangan terakhir adalah RAD (Rapid Application Development) berbasis Gtk+ dan Qt seperti Glade dan Kdevelop.
- Web Development
Kecuali dalam desain
web, Linux sangat superior dalam hal pengembangan web. Tools seperti Perl, PHP,
database MySQL, PostGreSQL tersedia gratis di Linux. Untuk desain web bisa
digunakan BlueFish, WebMaker, WebDesigner, Screem, dan Quanta. Khusus untuk pengembangan
multimedia seperti Flash, Shockwave, dan QuickTime, belum tersedia aplikasinya
di Linux karena spesifikasinya yang tertutup.
- Game
Perkembangan game di
Linux, terutama game-game populer dan besar memang tidak sepesat Windows, namun
beberapa game sudah tersedia clone-nya yang gratis di Linux, seperti FreeCiv
(Civilization).
16.
Pasar serta kemudahan pemakaian
Saat ini, linux yang
pada awalnya hanya merupakan sistem operasi yang digunakan oleh peminat
komputer, telah menjadi sistem yang lebih mudah digunakan (user-friendly), dilengkapi dengan antarmuka grafis dan ketersediaan
berbagai macam aplikasi yang lebih mirip dengan sistem operasi lainnya,
daripada hanya sebatas baris perintah Unix. Namun kesan ini telah menimbulkan
banyak kritikan, termasuk dari pendukung Linux. Mereka berpendapat bahwa Linux
dan proyek program bebas masih belum mencapai faktor "kemudahanan dalam
pemakaian" yang memuaskan. Persoalan tentang kemudahan Linux dibanding Windows atau Macintosh masih menjadi isu perdebatan yang hangat. Pasaran
Linux pada segmen komputer meja masih lebih kecil namun semakin berkembang.
Menurut Lembaga Penyelidikan Pasaran IDC, besar pasaran Linux pada tahun 2002
adalah 25% pada segmen server, dan 2.8% pada segmen pasar Komputer
pribadi.
Bagi mereka yang
terbiasa menggunakan Windows atau Macintosh, Linux mungkin terasa lebih sukar, hal ini disebabkan
karena perbedaan dalam melakukan berbagai kerja komputer. Dan lagi, pengguna
perlu mengganti program yang sering mereka gunakan dengan program lain sebagai
pengganti bila program tersebut tidak didapati dalam Linux (atau pilihan yang
agak terbatas, misalnya permainan komputer). Faktor lain adalah sifat
keraguraguan pengguna untuk melepaskan sistem operasi mereka yang biasa mereka
pergunakan (banyak pengguna masih menggunakan Windows). Selain itu, kebanyakan
komputer baru telah dilengkapi dengan sistem operasi Windows siap pakai (preinstalled).
Faktor-faktor ini menyebabkan perkembangan Linux yang agak lambat.
Walau bagaimanapun,
kelebihan Linux seperti biaya rendah, sekuritas yang lebih aman, dan tidak
bergantung pada vendor, telah meningkatkan penggunaan yang luas di kalangan
korporasi dan perkantoran. Dalam situasi ini, halangan yang disebut di atas
dapat dikurangi karena hanya aplikasi/utiliti yang terbatas digunakan, serta
administrasi dan konfigurasi komputer (administration) dikendalikan oleh
sekumpulan pekerja pakar IT yang sedikit.
Terdapat berbagai
kajian yang dilakukan terbatas biaya serta kemudahanan Linux. Relevantive
(sebuah lembaga berpusat di Berlin, yang mengkhususkan diri dalam riset lembaga
tentang ke'mudahan'an program, serta servis web) telah membuat kesimpulan
bahawa ke-dapatpakai-an Linux dalam pekerjaan dengan menggunakan komputer meja
adalah hampir sama dengan Windows XP. Bagaimanapun, kajian oleh IDC
(yang dibiayai oleh Microsoft) mengklaim bahwa Linux mempunyai biaya pemilikan
(Total Cost of Ownership) yang lebih tinggi dibanding Windows.
Linux juga sering
dikritik karena jadwal penembangannya yang tidak dapat diduga. Secara langsung,
menyebabkan minat penggunaan linux pada lapisan pengguna Enterprise lebih kecil
dibandingkan sistem operasi lain (Sumber:Marcinkowski, 2003). Disamping itu,
ragam pilihan distribusi Linux yang cukup banyak juga dikatakan membingungkan
konsumer, dan vendor program.
17.
Instalasi
Sebelum menginstalasi
Linux, hendaknya dilakukan persiapan sebagai berikut :
- Fisik dan mental, dan waktu yang cukup luang
- Catat dan kalau bisa hafalkan konfigurasi teknis PC anda, mulai dari tipe prosesor, chipset motherboard, kapasitas harddisk, ukuran RAM, merk dan spek teknis VGA card (besar RAM, tipe chipset), sound card (chipset, IRQ, I/O address, DMA), monitor (tipe, resolusi max, refresh rate vertikal/ horisontal), mouse (port, jumlah tombol), keyboard, printer, CD-ROM drive, ethernet card, modem, dan apapun yang melekat ke PC anda.
- Siapkan media source instalasi. Umumnya, dan sangat disarankan, untuk melakukan instalasi menggunakan CD. Kecuali distro-distro terbaru (RedHat 7, SuSE 7, Mandrake 7.x, yang menggunakan 2 CD) CD yang digunakan hanya CD pertama (CD instalasi).
- Persiapkan space harddisk untuk menampung Linux, gunakan software partisi seperti MS-DOS FDisk (hanya untuk hardisk kosong), FIPS, atau PartitionMagic (disarankan versi 4 ke atas) bagi yang ingin menggunakan Linux bersama-sama sistem operasi lain (biasanya Windows). Sediakan space minimum 500 MB, disarankan 1 GB ke atas.
- Persiapkan media boot. Jika PC anda bisa disetel untuk booting dari CD-ROM, lakukan setting agar sistem di-boot dari CD-ROM lebih dahulu. Jika tidak bisa, lakukan instalasi dari Windows (menggunakan loadlin), atau membuat bootdisk (menggunakan program RAWrite, cari di CD instalasi, lalu gunakan image yang tersedia di \img), dan jangan lupa menyetel urutan boot ke floppy (A:) terlebih dulu.
17.1. Instalasi Linux secara umum dibagi menjadi :
- Inisialisasi hardware, yang meliputi : deteksi mouse, keyboard, adapter SCSI (kalau ada).
- Pengaturan partisi, dengan asumsi bahwa Linux akan digunakan bersama-sama sistem operasi lain (di sini diasumsikan Windows). Bagilah partisi kosong (yang tidak ditandai sistem file FAT/FAT32/DOS/Win atau partisi kosong yang sengaja disiapkan) minimum menjadi dua partisi, / (root) dan swap. Supaya lebih mudah, buatlah partisi swap lebih dahulu, besarnya kurang lebih dua kali kapasitas RAM, maksimum 128 MB per partisi (partisi swap bisa lebih dari satu), baru sisanya untuk partisi / (root). Untuk distro terbaru, biasanya disediakan opsi partisi otomatis.
- Pemilihan paket software, menginstal satu distro berarti menginstal software aplikasinya. Anda bisa memilih satu per satu, menggunakan sistem menu (namun ingat, untuk distro Debian ada 4000 paket!) atau menggunakan sistem preconfigured, seperti pada Caldera atau SuSE. Jika anda bingung, lewati saja tahapan ini, selanjutnya anda dapat menggunakan tool packaging untuk menambah / mengurangi paket yang terinstal.
- Inisialisasi sistem, meliputi pemilihan daerah waktu, pemilihan password root (administrator), penambahan user (jika perlu), konfigurasi jaringan, dan konfigurasi GUI (X Server), serta konfigurasi boot loader (pemilih sistem operasi). Setelah selesai, sistem akan di-boot ulang. Jangan lupa mengeluarkan media boot (bootdisk, CD-ROM) agar proses instalasi tidak berulang lagi.
17.2. Metode di atas bersifat sangat umum. Untuk
masing-masing distro, akan dijelaskan di bawah ini :
- RedHat(juga Trustix, Mandrake) : Yang menggunakan distro RedHat di bawah versi 6.1 dan Mandrake di bawah versi 7.0 (metode instalasi non-grafis), hal-hal yang perlu diperhatikan adalah : penggunaan Disk Druid untuk mempartisi, lakukan delete partition, new, masukkan besar space, tipe (Linux ext2 atau swap), mount point (/), grow (dipilih untuk partisi /).
- SuSE(di bawah versi 6.3) : Program partisinya agak membingungkan, prinsipnya hampir sama, buat swap dulu, baru root. Distro ini menyediakan konfigurasi software paket (basic, all, popular, programming, etc). Selesai instalasi anda harus login sebagai root dan menjalankan YaST untuk mengkonfigurasi ulang sebelum reboot. Catatan Penulis : untuk dapat menggunakan instalasi grafis (versi 6.3 ke atas), PC anda harus mempunyai RAM minimum 48 MB.
- Slackware: Software partisinya menggunakan Cfdisk (tampilan teks), gunakan menu yang tersedia di bawah. Ketikkan setup setelah selesai mempartisi untuk memulai instalasi. Pilih menu dari atas ke bawah satu per satu, dan ikuti instruksi sampai selesai.
- Debian/GNU: Metode instalasinya paling 'ribet' dan tidak disarankan bagi pemula dan yang kurang berminat ngoprek serta tak punya banyak waktu. Setelah mempartisi, anda harus mengkonfigurasi ulang modul-modul kernel, menginstal base system, langsung reboot, baru memilih paket software. Disarankan menginstal MC (Midnight Commander, versi GNU dari Norton Commander) labih dulu, baru menginstalasi yang lain menggunakan MC.
- Caldera (juga EasyLinux): Instalasinya sudah 100% grafis sehingga nyaris tidak ada kesulitan berarti bagi pemula. Anda bahkan bisa bermain tetris sambil menunggu semua paket software terinstalasi.
18.
Konfigurasi
Konfigurasi setelan
Linux dan aplikasi di atasnya banyak yang dilakukan lewat berkas teks di direktori /etc. Pada perkembangan selanjutnya, utilitas seperti
Linuxconf dan GNOME System Tools memudahkan pekerjaan ini lewat antarmuka
grafik. Kendati demikian, baris perintah (command line) tetap merupakan
cara yang paling umum digunakan.
19.
Skala usaha pembangunan Linux
Sebuah studi (More
Than a Gigabuck: Estimating GNU/Linux's Size [2]) Terhadap Red Hat Linux 7.1
menemukan bahwa distribusi ini berisi 30 juta baris kode sumber (‘’source lines
of code (SLOC)’’). Menggunakan model biaya COCOMO studi ini menunjukan bahwa
distribusi ini memerlukan waktu pengembangan sebanyak 8000 tahun, apabila
software ini di kembangkan dengan cara proprietary konvensional. Dan akan
menghabiskan sekitar 1.08 miliar dolar (dolar tahun 2000) untuk dikembangkan di
Amerika Serikat. Mayoritas dari kode (71%) ditulis dalam C, namun banyak bahasa
lain digunakan, termasuk C++ shell scripts, Lisp, assembly language, Perl,
Fortran dan Python. Sekitar setengah dari kodenya di lisensikan di bawah GPL. Kernel
Linux mengandung 2.4 juta baris kode, atau sekitar 8% dari total kode yang
dipakai dalam sebuah distribusi/distro. Hal ini menunjukan bahwa mayoritas dari
distribusi Linux terdiri dari kode yang tidak terkandung dalam Kernel Linux.
20. "GNU/Linux"
GNU adalah singkatan dari GNU's Not Unix.
Disebabkan utiliti-utiliti dari proyek sistem operasi bebas GNU - tanpa ini
sistem Linux tidak akan menyerupai sistem Unix dalam perspektif pengguna - Richard
Stallman dari GNU/FSF
memohon agar kombinasi sistem (proyek GNU dan kernel Linux), disebut sebagai
"GNU/Linux". Pengguna distribusi Linux dari proyek Debian lebih cenderung menggunakan nama tersebut. Kebanyakan
pengguna lebih mudah menggunakan istilah "Linux".
21.
Tindakan Undang-undang (Litigasi)
Artikel utama: SCO vs IBM Pada Maret 2003 Grup SCO (SCOG - SCO Group) telah mengeluarkan gugatan
terhadap IBM yang mengklaim bahwa IBM telah memasukkan sebagian
besar bahan intelektual milik SCOG (kode sumber) ke dalam kernel Linux, padahal
ini merupakan pelanggaran terhadap lisensi IBM untuk menggunakan UNIX.
Disebutkan bahwa lisensi tersebut dipegang oleh Kelompok SCO. Tambahan lagi,
Kelompok SCO juga telah mengirim surat kepada beberapa lembaga dan memberi
ancaman tentang penggunaan Linux tanpa lisensi dari kelompok SCO akan menerima
tindakan dari mereka. Kelompok SCO juga mengeluarkan pernyataan pada media
massa bahwa mereka akan menggugat pengguna Linux selanjutnya. Kontroversi ini
telah mencetus beberapa kecaman oleh Kelompok SCO terhadap Novell, DaimlerChrysler, dan AutoZone, selain gugatan balik oleh Red Hat dan pihak lain terhadap SCOG.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar