Psikologi
Perkembangan
Psikologi Perkembangan = Studi ilmiah
mengenai proses berubah dan menetap rentang kehidupan manusia.
Tujuan Psikologi Perkembangan
1.
Describing = menggambarkan/memaparkan perilaku(behavir) yang bertujuan untuk
memperoleh norma usia
2.
Explain = Menjelaskan mengapa terjadi perilaku tertentu dengan melihat dari
faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang.
3.
Predict = Memprediksi perilaku apa yang akan muncul setelah melalui tahapan
“explain”
4.
Modify = Pada kasus tertentu dilakukan modifikasi/mengotimalkan perkembangan
melalu training dan terapi.
*Baca
manfaat Psikologi perkembangan
*Baca
Sejarah psikologi perkembangan
*Baca
Prinsip-prinsip perkembangan
Aspek-aspek perkembangan ada 3 yaitu:
Physical, Cognitive dan Psychosocial.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan:
1.
Hereditas (Faktor bawaan)
2.
Lingkungan
3.
Kematangan fungsi organis dan psikis (organ tubuh dan kemanjaan)
Hal-hal yang mempengaruhi perkembangan ada
2 yaitu :
1.
Normatif = Suatu kejadian yang terjadi dan dialami oleh setiap individu
Contoh
= sekolah, menikah, pubertas
2.
Non Normatif = Suatu kejadian yang terjadi tetapi tidak dialami oleh setiap
individu yang berdampak.
Contohnya
ada 3 =
1.
Happy event = Memenangkan lotree
2.
atypical time of life = kematian orang tua pada masih kecil
3.
atypical time event = Kecelakaan, hamil di luar nikah.
Pengaruh waktu dalam perkembangan ada 2
yaitu :
1.
Critical = Periode waktu yang spesifik dan dapat berpengaruh besar terhadap
perkembangan
Contoh
= Bebek yang dierami angsa, bebek tsb berperilaku seperti angsa krn diurus
angsa
2.
Sensitive = Periode waktu dalam perkembangan dimana seseorang dapat dengan
mudah menyerap perubahan dari luar
Contoh
= Anak kecil lebih mudah untuk mempelajari bahasa.
Teori Perkembangan, Aktif/Passive?
Continuous/Discontinuous?
1. Teori
Mekanistik = Pasif dan Continuous
Dipelopori
oleh John Locke (tabularasa). Menurut teori ini individu sebagai mesin yang
bereaksi terhadap masukan lingkungan . Perkembangan sebagai respon pasif dan
dapat diprediksi terhadap
stimulus atau rangsangan. Karena teori ini memprediksi maka kita dapat mengidentifikasi
dan mengisolasi faktor-faktor yang membuat orang berperilaku atau bereaksi. Menurut
teori mekanismik perkembangan itu terjadi secara berkesinambungan seperti menaiki tangga.
2. Teori Organismik = Aktif dan Discontinuous
Dipelopori
oleh Jasque Rousseau. Menurutnya individu sebagai organism yang aktif
tumbuh,yang akan memperngaruhi perkembangannya. Dorongan perubahan berasal dari
dalam diri sendiri. Menurut teori ini lingkungan tidak menyebabkan
perkembangannya (cikal bakal teori humanistic). Lingkungan hanya dapat
memperlambat atau mempercepat perkembangan.perilaku individu merupakan sebuah
keutuhan organic tidak dapat dipresiksi. Menurut teori organismik
perkembangan terjadi secara bertahap, karena pada tiap tahapan orang akan berhadapan
dengan masalah yang berbeda dan mengembangkan kemampuan yang berbeda. Tiap
tahapan dibangun berdasarkan tahapan yang lalu untuk mempersiapkan ke tahap
yangakan datang.
5 Teori perspektif perkembangan:
1. Psikoanalisis (Sigmund Freud) =
Perilaku manusia berasal dari ketidaksadaran pikiran
- Tahap Psikoseksual Freud:
1.
Oral/Mulut (0 - 1 thn) = Mengedot dan Makan
2.
Anal/Anus (1 - 3 thn) = Buang air ~> Toilet/poty training.
3.
Phalic/Falik (3 - 6 thn) = Kelekatan kepada orang tua (Oedipus/Electra Complex)
4.
Latency (6thn - pubertas) = Sosialisasi ( kepercayaan diri )
5.
Genital (Pubertas – Dewasa) = Kematangan dan Kepuasan seks.
- Tahap Psikososial Erikson ada 8 :
Psikososial
Tahap 1 = Trust vs Mistrust (kepercayaan vs kecurigaan)
Tahap ini
berlangsung pada masa oral, pada umur 0-1 tahun atau 1,5 tahun (infancy).
Bayi pada usia 0-1 tahun sepenuhnya bergantung pada orang lain, perkembangan rasa percaya yang dibentuk oleh bayi tersebut berdasarkan kesungguhan & kualitas penjaga (yang merawat) bayi tersebut.
Kegagalan mengembangkan rasa percaya menyababkan bayi akan merasa takut dan yakin bahwa lingkungan tidak akan memberikan kenyamanan bagi bayi tersebut, sehingga bayi tersebut akan selalu curiga pada orang lain.
Bayi pada usia 0-1 tahun sepenuhnya bergantung pada orang lain, perkembangan rasa percaya yang dibentuk oleh bayi tersebut berdasarkan kesungguhan & kualitas penjaga (yang merawat) bayi tersebut.
Kegagalan mengembangkan rasa percaya menyababkan bayi akan merasa takut dan yakin bahwa lingkungan tidak akan memberikan kenyamanan bagi bayi tersebut, sehingga bayi tersebut akan selalu curiga pada orang lain.
Virtue =
Hope/harapan
Psikososial
Tahap 2 = Otonomi vs perasaan malu dan ragu-ragu.
Tahap ini
merupakan tahap anus-otot (anal/mascular stages), masa ini disebut masa balita
yang berlangsung mulai usia 1-3 tahun. Pada masa ini anak cenderung aktif dalam
segala hal, sehingga orang tua dianjurkan untuk tidak terlalu membatasi ruang
gerak serta kemandirian anak. Namun tidak pula terlalu memberikan kebebasan
melakukan apapun yang dia mau.
Virtue = Keinginan
Virtue = Keinginan
Psikososial
Tahap 3 = Inisiatif vs kesalahan
Tahap ini dialami
pada anak saat usia 4-5 tahun (preschool age)
Anak-anak pada usia ini mulai berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya sehingga menimbulkan rasa ingin tahu terhadap segala hal yang dilihatnya.
Anak-anak pada usia ini mulai berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya sehingga menimbulkan rasa ingin tahu terhadap segala hal yang dilihatnya.
Virtue = Tujuan
Psikososial
Tahap 4 = Kerajinan vs inferioritas
Tahap ini
merupakan tahp laten usia 6-12 tahun (school age) ditingkat ini anak mulai
keluar dari lingkungan keluarga ke lingkungan sekolah sehingga semua aspek
memiliki peran misal orang tua harus selalu mendorong, guru harus memberi
perhatian, teman harus menerima kehadirannya.
Virtue = Keahlian
Psikososial
Tahap 5 = Identitas vs kekacauan identitas
Tahap ini
merupakan tahap adolense (remaja), dimulai pada saat masa puber dan berakhir
pada usia 12-18 tahun/anak. Di dalam tahap ini lingkup lingkungan semakin luas,
tidak hanya di lingkungan keluarga atau sekolah, namun juga di masyarakat.
Pencarian jati diri mulai berlangsung dalam tahap ini.
Virtue = Kesetiaan
Psikososial
Tahap 6 = Keintiman vs isolasi
Tahap ini terjadi
pada masa dewasa awal (young adult), usia sekitar 18/20-30 tahun. Dalam tahap
ini keintiman dan isolasi harus seimbang untuk memunculkan nilai positif yaitu
cinta. Cinta yang dimaksud tidak hanya dengan kekasih melainkan cinta secara
luas dan universal (misal pada keluarga, teman, sodara, binatang, dll).
Virtue = Cinta
Psikososial
Tahap 7 = Generatifitas vs stagnasi
Masa dewasa
(dewasa tengah) ditempati oleh orang-orang yang berusia yang berusia sekitar 20
tahunan sampai 55 tahun (middle adult). Dalam tahap ini juga terdapat salah
satu tugas yang harus dicapai yaitu dapat mengabdikan diri guna mencapai
keseimbangan antara sifat melahirkan sesuatu (generatifitas) dengan tidak
melakukan apa-apa (stagnasi).
Virtue =
Kepedulian
Psikososial
Tahap 8 = Integritas vs keputus-asaan
Tahap ini
merupakan tahap usia senja (usia lanjut). Ini merupakan tahap yang sulit
dilewati karena orang pada masa ini cenderung melakukan introspeksi diri.
Mereka akan memikirkan kembali hal-hal yang telah terjadi pada masa sebelumnya,
baik itu keberhasilan maupun kegagalan. Virtue = Kebijaksanaan.
2. Learning
~
Behaviorisme ada 2 =
1.
Classical Conditioning (Ivan pavlov)
Ada
bunyi bell ~> liur keluar, tanpa bell juga air liur keluar karena ada
makanan
Response
= air liur (saliva)
Stimulus
= bell
Makanan
juga stimulus
2.
Operant Conditioning = B.F. Skinner
-
Manusia berperilaku dipengaruhi penguatan (social learning) = timbal balik
Self
efficacy = kemampuan mengerjakan tugas/menyelesaikan tugas.
3. Kognitif (Jean Piaget)
- Menggabungkan Observasi dengan
pertanyaan
~ Perkembangan kognitif ada 3 proses =
1.
Organization = tujuan untuk membuat kategori, seperti burung mempunyai kategori
memiliki paruh, berbulu dan kaki dua
2.
Adaptation = seroang anak menangani informasi baru yang ringan dimana sudak
diketahui. Ada 2 yaitu =
a.
Assimilasi = Memberlakukan informasi baru dan menyertakan ke struktur kognitif
yang telah ada. Contoh = mengedot dengan breast (ASI)
b.
Accomodation = Menyesuaikan suatu struktur kognitif dan disesuaikan dengan
informasi baru. Contoh = menyesukan mengedot dengan botol daripada dengan
breast.
4 Tahap Kognitif Piaget :
1. Sensorimotor
(Lahir – 2 tahun) = Bayi secara bertahap
menjadi mampu mengorganisir kegiatan
yang berkaitan dengan lingkungan melalui
kegiatan sensorik dan motorik.
2.
Preoperational (2 – 7 tahun) = Anak berkembang dalam
pewakilan dan menggunakan simbol untuk mewakili orang, tempat, dan peristiwa. bermain imajinatif bahasa adalah manifestasi penting dari tahap ini.
Berpikir masih belum logis.
3.
Operasi kongkret (7 – 11 tahun) = Anak dapat memecahkan masalah dengan logis
jika mereka focus pada saat itu tetapi belum bisa berpikir abstrak
(membayangkan).
4.
Operasi Formal (11 – dewasa) = Seseorang dapat berpikir abstrak dan mampu
menghadapi situasi dugaan sementara serta dapat berpikir dengan adanya
kemungkinan-kemungkinan.
Sosiocultural Theory = LEV VYGOTSKY
4.
Kontekstual
-
Perkembangan bisa dipahami hanya dalam isi sosial.
~ Ada 5 level identifikasi:
1.
Microsystem = lingkungan rumah, sekolah, kerja, tetangga
2.
Mesosystem = Ada hubungan antara rumah dan sekolah
3.
Exosystem = Acara TV sangat berpengaruh dengan membangun perilaku
4.
Macrosystem = Lingkungan budaya, ideologi, politik, kepercayaan
5.
Chronosystem = Dimensi waktu, seperti adanya perang.
5. Evolusionari/Sosiobiologi
-
Teori Darwin = yang kuat yang bertahan dan adanya seleksi alam.
Menurut
darwin, semua spesies hewan telah berkembang melalui berbagai proses yang
berkaitan dengan yang paling bisa beradaptasi dialah yang dapat bertahan hidup
(survivel of the fittest) dan seleksi alam (natural selection). Dengan kata
lain, individu yang dapat mudah beradaptasi dengan lingkungan akan lebih
bertahan untuk hidup sedangkan yang kurang beradaptasi justru akan lebih sulit
untuk dapat bertahan hidup alias punah.
Etologi (ethology) merupakan sebuah
istilah yang mengkaji mengenai berbagai prilaku adaptif yang berbeda pada
spesies hewan
Metode Riset/Penelitian
-
Quantitative
dan Qualitative
~
Kuantitatif = Jumlah ~> Waktu relatif lebih singkat (Objektif)
~
Kualitatif = Kualitas ~> Waktu yang lama (Subjektif)
DESAIN
RISET DASAR
Tipe
|
Karakter utama
|
Keuntungan
|
Kerugian
|
Studi kasus
|
Studi mendalam tentang individu
|
Luwes; memberikan
gambaran detail perilaku dan
perkembangan satu orang.
|
Tidak bisa diterapkan untuk orang lain;
tidak bisa membangun sebab dan akibat
|
Studi etnografi
|
Studi mendalam tentang budaya dan bagian
dari budaya
|
Dapat
membantu mengatasi bias berbasis budaya
|
Dipengaruhi
bias pengamat
|
Studi korelasional
|
Dapat menentukan sisi positif dan
negatif antara hubungan dengan variable
|
Dapat menyarankan hipotesis tentang
hubungan sebab akibat
|
Tidak bisa membangun sebab dan akibat
|
Eksperimen
|
Dapat mengkontrol prosedur dari para
pengeskperimen variabel bebas untuk menentukan variabel
terikat
|
Dapat membangun hubungan sebab akibat
|
Hanya dapat dilakukan di laboratorium dan
tidak dapat dilakukan di luar laboratorium
|
1. Cross-Sectional = Data yang dikumpulkan
berdasarkan dari umur yang berbeda di waktu yang sama (orang banyak)
2. Longitudinal = Data yang dikumpulkan
berdasarkan dari orang yang sama dengan waktu yang panjang (satu orang)
3. Sequential = Gabungan antara Longitudinal
dan Cross-Sectional.
NEWBORN
BABY
1.
Ukuran dan Tampilan
- Pada ukurannya memiliki panjang 20 inci dan
berat 3kg, saat lahir 95% bayi yang lahir pada waktunya memiliki berat sekitar
5-10pon dan panjangnya 18-22inci. Anak laki-laki cenderung lebih panjang
dibandingkan anak perempuan dan anak sulung cenderung memiliki berat yang lebih
kecil dibandingkan anak berikutnya.
2.
Sitem Imun tubuh
-Pada sistem imun tubuh bayi yang baru lahir
didapatkan dari ASI pertama eksklusif yang dinamakan prolaktin. Lapisan lemak
yang berkembang selama 2 bulan masa kelahiran. Bayi mempertahankan suhu
tubuhnya dengan meningkatkan aktifitas mereka ketika suhu tubuhnya turun
3.
Assesment secara medis dan behavioral
- SKALA APGAR
Tanda
|
0
|
1
|
2
|
Warna kulit
|
Biru, pucat
|
Tubuh pink, ekstremitas biru
|
Pink seutuhnyA
|
Detak jantung
|
Tidak ada
|
Pelan. <100
|
Kencang. >100
|
Refleks
|
Tidak ada respon
|
Meringis
|
Batuk, bersin, menangis
|
Aktivitas
|
Lemas
|
Lemah, kurang aktif
|
Kuat, aktif
|
Pernapasan
|
Tidak ada
|
Tidak beres, lambat
|
Baik, menangis
|
4.
States of Arousal
- Status
fisiologis dan perilaku bayi pada waktu-waktu tertentu dalam siklus harian,
periodik yang terdiri atas pola terjaga, tidur dan aktivitas seperti kemampuan
bawaan dan berbeda untuk tiap individu.
Keadaan
|
Mata
|
Pernapasan
|
Gerakan
|
Respons
|
Tidur biasa
|
Tertutup; mata tidak bergerak
|
Biasa dan lambat
|
Tidak ada, kecuali yang mengagetkan
|
Cannot be aroused by mild stimuli
|
Tidur tidak biasa
|
Tertutup; mata bergerak-gerak
|
Luar biasa
|
otot berkedut,
tapi tidak ada gerakan besar
|
Suara atau cahaya membawa senyum atau meringis dalam
tidur
|
kantuk
|
Buka/tertutup
|
Luar biasa
|
Beberapa hal aktif
|
Mungkin tersenyum, mengagetkan, menghisap atau mengalami ereksi sebagai respon terhadap
rangsangan
|
Kewaspadaan
|
Terbuka
|
Datar
|
Diam; ingin menggerakan kepala, untuk
melihat sekitar
|
Lingkungan yg menarik menginisiasi keadaan
|
Aktivitas bangun dan menangis
|
Terbuka
|
Luar biasa
|
Banyak aktivitas
|
Stimulus dari luar, seperti lapar, dingin,
sakit, dan lain-lain
|
PERKEMBANGAN
KOGNITIF ANAK USIA 1 – 3 TAHUN
1. Contoh secara Classical
Conditioning
Classical conditioning
adalah sebuah metode pembelajaran dimana stimulus netral dihubungkan dengan
stimulus tidak terkondisi untuk menimbulkan respon terkondisi dimana respon
terkondisi bersamaan dengan respon tidak terkondisi.
Contoh: Lia sedang menatap jendela pada saat hujan
kemudian muncullah kilat diikuti dengan petir yang besar seketika Lia terlompat
dari tempatnya, setelah beberapa saat muncullah kilat dan Lia lompat dari
tempatnya padahal kilat tersebut tidak disertai dengan petir.
• Operant Conditioning
Operant conditioning
adalah suatu usaha memperoleh penguatan dengan kata lain dengan pemberian reinforcement itu maka seseorang dapat
mengontrol tingkah laku organisme.
Contoh: seorang guru memiliki murid yang pemalu, guru
tersebut menyuruh murid tersebut menunjukkan gambar yang dia buat, karena hasil
yang dibuatnya bagus sekali guru tersebut memujinya berulang kali hingga rasa
malu anak itu hilang. Ini lah yang disebut dengan operant conditioning dengan pendekatan positif.
2.
Memory
- Infant
memory
Rata-rata manusia tidak dapat mengingat ketika usianya
belum genap 2 tahun. Ketidakmampuan ini disebut dengan infantile amnesia. Pada awal kehidupan, semua itu tidak tersimpan
dalam memori karena otak kita belum berkembang dengan baik (Piaget, 1969). Sedangkan
Freud meyakini bahwa awal memori itu tersimpan tetapi ditekan karena emosinya
belum stabil. Penelitian lainnya mengatakan bahwa ada anak yang tidak dapat
menyimpan dalam memori sampai mereka dapat menceritakan sebuah peristiwa.
3.
Tahap Sensorimotor piaget dan contoh!
1. Pada sub-tahap pertama(usia
1 bulan), bayi baru lahir mulai berlatih untuk mengambil alih refleks-refleks
yang sudah ada sejak lahir, melibatkan diri dalam tingkah laku meskipun tidak
ada stimulus normal pada saat itu. Contohnya adalah bayi yang baru lahir mulai
menghisap secara refleks ketika bibir mereka disentuh.
2.
Pada sub-tahap kedua(usia
1-4 bulan), bayi mulai belajar untuk mengulangi perilaku-perilaku yang
menghasilkan sensasi yang menyenangkan yang pada awalnya terjadi secara
spontan, seperti menghisap jari. Mereka mulai tertarik pada bunyi, dan mulai
menunjukkan kemampuan mengordinasi sebagai informasi sensorik (penglihatan dan
pendengaran).
3.
Pada sub-tahap ketiga
(umur 4-8 bulan), bersamaan dengan ketertarikan baru dalam memanipulasi objek
dan mempelajari bagian tubuh mereka.Pada sub-tahap ini terjadi circular reaction sekunder, dimana bayi
tersebut mengulang sebuah tindakan bukan karena dia mampu tetapi karena dia
ingin mendapatkan hasil yang melampaui kemampuan tubuh bayi itu sendiri.
Contohnya adalah bayi yang berusaha memainkan mainannya hanya untuk
mendengarkan bunyi mainan tersebut.
4.
Pada sub-tahap keempat
(8-12 bulan), bayi belajar menggeneralisasikan dari pengalaman lalu untuk
memecahkan masalah. Bayi akan merangkak untuk mendapatkan sesuatu yang mereka
inginkan, menggenggamnya atau menjauhkan benda yang menghalangi sesuatu yang
mereka inginkan (misalnya tangan orang lain).
5.
Pada sub-tahap kelima
(12-18 bulan), bayi mulai mencoba perilaku baru untuk melihat apa yang terjadi.
Setelah mereka mulai berjalan, maka mereka dapat lebih mudah mengeksplorasi
lingkungan mereka.. Misalnya, seorang balita mungkin akan meremas bebek
plastiknya yang berbunyi ketika ia menginjaknya, untuk melihat apakah benda
tersebut berbunyi kembali.
6.
Pada sub-tahap keenam (18-
2 tahun),.Kemampuan representasional (representational
ability) kemampuan secara mental menghadirkan kembali objek dan tingkah
laku dalam ingatan, cukup banyak melalui simbol seperti kata, angka, dan gambar
mental – membebaskan anak dari pengalaman langsung.
4.
Jelaskan Kemampuan kognitif dibawah ini:
1. Kausalitas
Pemahaman kausalitas, prinsip satu kejadian
menyebabkan kejadian lain, ini penting karena “memungkinkan seseorang untuk
meramalkan dan mengendalikan dunianya”.Piaget percaya bahwa pemahaman ini
berkembang perlahan pada tahun pertama.Pada sekitar usia 4 hingga 6 bulan,bayi
mampu mengenggam objek mereka mulai bertindak terhadap lingkungannya. Menurut Piaget, bayi belum
tahu bahwa berbagai sebab muncul sebelum akibat, tidak mendekati usia 1 tahun
baru menyadari bahwa kekuatan dari luar dirinya dapat menyebabkan sesuatu
terjadi.
2.
Kategorisasi
Membagi-bagi
dunia kedalam kategori-kategori yang bermakna merupakan hal yang penting
terhadap tingkah laku berpikir mengenai berbagai objek dan konsep serta
keterkaitannya. Menurut piaget kemampuan untuk mengklasifikasi berbagai hal,
baru muncul pada sekitar 18 bulan. Namun jika bayi memperhatikan lebih lama
sesuatu benda bahkan ketika dia baru berusia 3 bulan, bayi telah dapat
membedakan misalnya saja antara anjing dan kucing.Pengelompokkan ini
disebut perceptual categorization yaitu pengelompokkan berdasarkan ciri fisik
objek seperti : ukuran, warna, pola atau bagian dari objek.
3.
Objek Permanensi
Penelitian pelanggaran terhadap ekspektasi (violation of expectations) dimulai
dengan fase familiarisasi di mana bayi melihat suatu kejadian atau serangkaian
kejadian berlangsung normal.Setelah bayi terbiasa terhadap prosedur ini,
kejadian tersebut diubah sedemikian rupa sehingga berkonflik dengan melanggar
ekspektasi normal.Pelanggaran terhadap ekspektasi adalah metode penelitian di
mana kebiasaan terhadap suatu stimulus yang berkonflik dengan pengalaman
dianggap sebagai bukti bahwa bayi mengenali stimulus baru tersebut sebagi hal
yang mengejutkan.
4.
Angka
Berbagai penelitian pelanggaran terhadap ekspektasi
menunjukkan bahwa pengalaman angka sudah ada jauh sebelum sub tahap ke 6
Piaget, ketika ia mengakui anak-anak mulai menggunakan simbol. Menurut Wyen
konsep numeriksudah ada sejak bawaan lahir sejak 5 bulan dan bahwa pengajaran
pada anak sebenarnya hanya berupa pengajaran “nama” saja yaitu :
“satu” “dua” dan seterusnya.
5.
Perkembangan bahasa!
Language (bahasa)
merupakan sistem komunikasi berdasarkan kata dan tata bahasa.Pertumbuhan bahasa
mengilustrasikan dari berbagai aspek perkembangan.Dengan matangnya berbagai
struktur fisik yang dibutuhkan untuk menghasilkan suara dan mulai aktifnya
berbagai koneksi suara yang dibutuhkan untuk mengasosiakan makna, interaksi
sosial mengenalkan bayi pada sifat komunikatif bicara.
Sebelum menggunakan kata, bayi mengusahakan agar
kebutuhan dan perasaan mereka diketahui. Seperti yang dilakukan Doddy Darwin,
melalui suara-suara yang bergerak maju dari menangis sampai mengeluarkan bunyi
tanpa arti sama sekali seperti celoteh. Kemudian imitasi tidak disengaja dan
imitasi sengaja.Suara-suara ini biasanya dikenal sebagai Prelinguistic Speech (bicara
pralinguistik).
Ada 5 yaitu:
A. Vokalisasi
Dini
B. Mengenal
Bunyi Bahasa
C. Isyarat
D. Kata
Pertama
E. Kalimat Pertama
6. Invisible imitation (imitasi tidak
terlihat) adalah imitasi yang menggunakan bagian tubuh bayi yang mana tidak
dapat terlihat oleh bayi itu sendiri, seperti mulut.
Visible Imitation (Imitasi terlihat)
adalah imitasi yang menggunakan bagian tubuh bayi dimana bayi tersebut dapat
melihatnya.
Elicited Imitation adalah metode
penelitian dimana bayi atau anak dibuat mengimitasi serangkaian tindakan khusus
yang mereka telah lihat, tetapi belum tentu pernah dilakukan sebelumnya
habituation adalah jenis pembelajaran
dimana familiaritas dapat mengurangi stimulus, memperlambat atau menghentikan
respon.
Dishabituation
adalah Jenis pembelajaran yang
mengkaji habituasi pada bayi yang baru lahir dengan cara berulang-ulang
memberikan suatu stimulus (biasanya suara atau pola visual) dan memonitori
respon-respon seperti detak jantung, menghisap, gerakan mata dan aktivitas
otak.
Kecenderungan bayi memandang sesuatu lebih
lama daripada memandang yang lain disebut visual preference
Implicit memory(ingatan implisit)
mengacu pada ingatan yang terjadi tanpa usaha atau bahkan kesadaran, secara
umum menyimpan informasi tentang berbagai kebiasaan dan keterampilan, seperti
tahu bagaimana melempar bola dan mengendarai sepeda.
Explicit memory(ingatan eksplisit)
bersifat sadar atau ingatan yang disengaja, biasanya terdiri atas berbagai
fakta,nama,peristiwa,dan hal lain yang sesorang dapat utarakan dan nyatakan
kosakatanya mungkin hanya suku kata sederhana
yang memiliki lebih dari satu makna,bergantung pada konteks di mana anak
mengucapkannya, ”Da” mungkin berarti “Saya ingin itu”, ”Saya ingin ke luar”,
atau “Apa yah?” kata-kata tersebut yang mengungkapkan pikiran disebut holofrasa.
bicara
telegrafik terdiri atas hanya sedikit kata esensial.Seperti ketika Rita
mengucap, “Nek dur”, sepertinya yang ia maksud adalah “Nenek sedang tidur di
lantai”. Penggunaan anak terhadap bicara telegrafik,serta bentuknya,variasinya,bergantung
pada bahasa yang sedang dipelajarinya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar