PENGEMBANGAN
KREATIVITAS DAN KEBERBAKATAN
1. Definisi
Kreativitas.
-
Operasional Kreativitas = Kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan
(fleksibilitas) dan orisinalitas dalam berpikir, serta kemampuan untuk
mengelaborasi (mengembangkan, memperkaya, memperinci) suatu gagasan.
-
Kreativitas dari Clark = Ekspresi tertinggi keterbakatan dan sifatnya
terintegrasi, yaitu sintesa dari semua fungsi dasar manusia, yaitu berpikir,
merasa, menginderakan, dan intuisi (Thinking, Feeling, Pensing dan, Intuiting).
2. Pendekatan Pendorong Kreativitas.
-
Kekuatan-kekuatan pendorong ada 2, yaitu:
(1)
Dari luar (lingkungan) = Memupuk daya kreatif individu (lingkungan keluarga,
sekolah, masyarakat dan kebudayaan)
(2) Dari dalam individu sendiri = Merasakan kebutuhan
dan drongan untuk bersibuk diri secara kreatif, melibatkan diri dalam kegiatan
kreatif ~> Motivasi Internal.
~
Keduanya mendorong seseorang untuk mengembangkan kreativitasnya.
3. Berhubungan dengan Pendekatan Produk
Kreatif (Unsur).
- Menekankan 3 unsur, yaitu:
Orisinalitas, Kebaruan dan Kebermaknaan.
a.
Orisinalitas = Kreativitas mempersyaratkan dua hal: (1) Konsep atau ide yang
orisinal, (2) Keuntungan bagi seseorang (Mason)
b.
Kebaruan = Kreativitas adalah kemampuan menciptakan sesuatu yang baru (Baron)
c.
Kebermaknaan = Kreativitas adalah kemampuan membuat kombinasi baru yang
bermakna sosial.
*Baca juga Teori Psikoanalisa, Humanistik
dan Czikszentmihalyi.
4. Belajar Kreatif.
-
Belajar adalah suatu proses yang selalu menunjukkan kepada proses perubahan
seseorang berdasarkan praktik atau pengalaman tertentu(Abi Syamsudin Makmun)
-
Belajar adalah Proses perubahan tingkah laku sebagai akibat pengalaman atau
latihan (Alisuf Sobri)
-
Menurut Hilgard & Brower = Belajar sebagai perubahan dalam perbuatan,
melalu aktivitas, praktek dan pengalaman.
-
Kreativitas adalah Kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru dan
menetapkannya dalam pemecahan masalah.
-
Kreativitas meliputi: Ciri-ciri kognitif, seperti Keluwesan, Kelancaran
dan keaslian dalam pemikiran maupun ciri-ciri afektif, seperti ingin
tahu, senang mengajukan pertanyaan dan selalu ingin mencari pengalaman baru.
-
Liputan Belajar Kreatif = yang perlu diperhatikan oleh guru dalam menyusun
program pembelajaran adalah meningkatkan kreativitas anak didiknya dalam
belajar:
1.
Menciptakan lingkungan di dalam kelas yang merangsang belajar kreatif.
2.
Mengajukan dan mengundang pertanyaan.
3. Memadukan
perkembangan kognitif (berpikir), afektif(perasaan), dan psikomotorik(sikap).
4.
Menggabungkan pemikiran konvergen dan divergen.
5.
Menggabungkan proses berpikir, proses afektif, dan proses psikomotorik.
- Mengapa Belajar Kreatif itu penting ?
Refinger(1980),
memberikan empat alasan mengapa belajar kreatif tersebut penting:
1.
Belajar Kreatif membantu anak menjadi berhasil guna jika kita tidak bersama
mereka. Belajar Kreatif adalah aspek penting dalam upaya kita membantu siswa
agar mereka lebih mampu menangani dan mengarahkan belajar bagi mereka sendiri.
2.
Belajar Kreatif menciptakan kemungkinan-kemungkinan untuk memecahkan
masalah-maslaah yang tidak mampu kita ramalkan yang timbul di masa depan.
3.
Belajar Kreatif dapat menimbulkan akibat yang besar dalam kehidupan. Kita makin
menyadari bahwa belajar dapat mempengaruhi, bahkan mengubah karir dan kehidupan
pribadi kita.
4.
Belajar kreatif menimbulkan kepuasan dan kesenangan yang besar.
5. Berpikir divergen dan konvergen menurut
Guilford.
-
Berpikir Divergen(Berpikir terbuka) = Bentuk pemikiran terbuka, yang menjajaki
macam-macam kemungkinan jawaban terhadap suatu persoalan/masalah
-
Berpikir Konvergen(Berpikir Tertutup) = Berfokus kepada tercapainya satu
jawaban yang paling tepat terhadap suatu persoalan atau masalah
~>
Pada umumnya dalam pendidikan formal lebih menekankan berpikir Konvergen dibandingkan
berpikir Divergen.
6. Kreativitas sebagai Proses, Produk,
Pribadi dan Pendorong.
1.
Kreativitas sebagai Proses
-
Suatu proses yang menghasilkan sesuatu yang baru, apakah itu suatu gagasan atau
suatu objek dalam suatu bentuk atau susunan yang baru (Hurlock)
-
Proses Kreatif (Rogers) = Sebagai munculnya dalam tindakan suatu produk baru
yang tumbuh dari keunikan individu di satu pihak, dan dari kejadian,
orang-orang dan keadaan hidupnya di lain pihak. Penekanan pada =
(1)
Aspek baru dari produk kreatif yang dihasilkan.
(2)
Aspek interaksi antara individu dan lingkungannya/kebudayaannya.
-
Kreativitas (Alvian) = Suatu proses upaya manusia/bangsa untuk membangun
dirinya dalam berbakai aspek kehidupannya. Tujuan pembangunan diri = untuk
menikmati kualitas kehidupan yang semakin baik.
-
Menurut Guilford (1986) menekankan perbedaan berpikir Divergen dan Konvergen:
(Lihat nomor 5)
-
Torrance = Menekankan adanya ketekunan, keuletan, kerja keras, jadi jangan
tergantung dengan timbulnya inspirasi.
2.
Kreativitas sebagai Produk
-
Kreativitas sebagai kemampuan untuk menghasilkan sesuatu yang baru, Selain
unsur baru, juga terkandung peran faktor lingkungan dan waktu.
-
Produk baru dapat disebut Karya Kreatif jika mendapatkan pengakuan
(penghargaan) oleh masyarakat pada waktu tertentu (Stein)
-
Menurut Ahli Lain, Pertama-tama bukan suatu karya kreatif bermakna bagi umum,
tetapi terutama bagi si Pencipta Sendiri.
3.
Kreativitas dari segi Pribadi
- Kreativitas
= Ungkapan unik dari seluruh pribadi sebagai hasil interaksi individu,
perasaan, sikap dan perilakunya.
-
Kreativitas adalah kemampuan individu untuk menciptakan sesuatu yang baru.
Biasanya individu yang kreatif bersifat mandiri. Ia tidak merasa terikat pada
nilai-nilai dan norma-norma umum yang berlaku dalam bidang keahliannya. Ia
memiliki sistem-sistem apresiasi hidup sendiri (reward) yang mungkin tidak sama
dengan di anut oleh masyarakat ramai.
-
Dengan kata lain : Kreativitas adalah sifat pribadi individu dan bukan
merupakan sifat sosial yang dihayati oleh masyrakat yang tercermin dari
kemampuannya untuk menciptakan sesuatu yang baru (Selo Soemardjan)
4.
Faktor-faktor pendorong kreativitas
-
Setiap orang memiliki potensi kreatif dalam derajat yang berbeda-beda dan dalam
bidang yang berbeda-beda.
-
Potensi Kreatif dipupuk sejak dini agar dapat diwujudkan dan diperlukan
kekuatan-kekuatan pendorong (Lingkungan dan Individu itu sendiri)
-
Perlu diciptakan kondisi lingkungan yang dapat memupuk daya kreatif = timbul
dan tumbuhnya kreativitas yang dipengaruhi keluarga, sekolah, teman (arti
sempit) dan masyarakat, kebudayaan (arti luas).
-
Pada akhirnya kembali pada bagaimana individu itu sendiri dapat merasakan
kebutuhan dan dorongan untuk berkreatif (Motivasi Internal).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar