Senin, 28 Januari 2013

RINGKASAN MATERI MANUSIA DAN HARAPAN


MANUSIA DAN HARAPAN

Ada satu cerita, dimana ada 4 lilin di dalam suatu rumah yang dimana lilin itu masing-masing mempunyai fungsi nya sendiri. Lilin  itu yang pertama adalah Kedamaian, yang kedua adalah Cinta, yang ketiga adalah Iman dan yang ke empat adalah Harapan. Dimana yang pertama itu adalah kedamaian. Lilin kedamaian itu berkata bahwa dunia ini sudah tidak ada kedamaian, kerusuhan dimana-mana, kejahatan ada di mana-mana, lalu lilin Kedamaian itu berkata "untuk apa saya hidup lagi, lebih baik saya tidak ada lagi", lalu angin yang kencang tiba-tiba berhembus dan membuat lilin Kedamaian itu mati. Lalu yang kedua ada Lilin Cinta, lilin Cinta itu berkata bahwa sudah tidak ada lagi kasih dan sayang dalam kehidupan ini, orang-orang selalu membeda-bedakan setiap sesamanya selalu ada perbedaan dari semua hal lalu lilin Cinta itu berkata, lebih baik saya mati dan tidak hidup lagi dan angin yang kencang juga berhembus dan membuat lilin Cinta itu mati. Lalu yang Ketiga ada lilin Iman, lilin iman itu berkata sama bahwa tidak ada lagi Iman di dalam hidup ini, orang-orang jaman sekarang ini selalu saja melakukan kesalahan yang diulang-ulang dan juga orang-orang sudah tidak mengenal Tuhan, banyak yang menganut aliran atheis dan komunis. Sehingga lilin Iman ini juga mati karena ada hembusan angin yang kencang. Lalu yang terakhir yaitu lilin Harapan. Tiba-tiba ada satu anak yang masuk ke dalam ruangan tersebut. Ruangan itu menjadi sangat gelap karena hanya ada 1 lilin yang tersisa dan lilin itu adlaah lilin harapan. Lilin Harapan itu lalu berkata, kenapa tempat ini sangat gelap. Semuanya mati, selain aku. Di dalam hidup ini pasti selalu ada titik terang yang membantu kita dalam segala hal, yaitu adalah Harapan. Karena dengan harapan semuanya akan menjadi nyata, dari hal yang mustahil dengan adanya harapan maupun cita-cita semua dapat terkabul. Lalu anak kecil itu mengambil lilin Harapan tersebut dan menyalakan lagi ketiga lilin yang sudah mati itu yaitu lilin Kedamaian, lilin Iman dan Lilin Cinta. Karena adanya Harapan pasti kedamaian, cinta dan Iman akan tetap ada. Sehingga dengan harapan semua hal pasti akan dapat tercipta lagi.

Kesimpulan : Dari segala sesuatu yang ada di dunia ini, tidak ada yang mustahil. Karena adanya Harapan dapat membuat semuanya berjalan dengan lancar. Kalian tidak akan dapat menggapai sesuatu apabila kalian tidak bermimpi, sehingga dengan bermimpi pasti kita semua dapat menggapai sesuatu harapan kita.

PENGERTIAN HARAPAN


Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing, Misalnya, Budi yang hanya mampu membeli sepeda, biasanya tidak mempunyai harapan untuk membeli mobil. Seorang yang mempunyai harapan yang berlebihan tentu menjadi buah tertawaan orang banyak, atau orang itu seperti peribahasa “Si pungguk merindukan bulan” Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan, misalnya Rafiq mengharapkan nilai A dalam ujian yang akan datang, tetapi tidak ada usaha, tidak pernah hadir kuliah. Ia menghadapi ujian dengan santai. Bagaimana Rafiq memperoleh nilai A. luluspun mungkin tidak. Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Manusia wajib selalu berdoa. Karena usaha dan doa merupakan sarana terkabulnya harapan.

Persamaan Harapan dan Cita-cita

Cita-cita merupakan Impian yang disertai dengan tindakan dan juga di berikan batas waktu. Jadi kalau kita bermimpi untuk menjadi netpreneur yang sukses, ya… harus di sertai tindakan jangan cuma berandai-andai saja. Serta jangan lupa di berikan target waktu sehingga kita punya timeline kapan hal tersebut kita inginkan terealiasasi. Dari kecil kita pasti dinasehati oleh orangtua, guru ataupun buku untuk menggantungkan cita-cita setinggi langit. Semua itu memang benar karena dengan adanya cita-cita atau impian dalam hidup kita akan membuat kita semangat dan bekerja keras untuk menggapai kehidupan yang lebih baik di dunia.
Cita-cita yang baik adalah cita-cita yang dapat dicapai melalui kerja keras, kreativitas, inovasi, dukungan orang lain dan sebagainya. Khayalan hasil melamun cenderung tidak logis dan bersifat mubazir karena banyak waktu yang terbuang untuk menghayal yang tidak-tidak.
Dalam bercita-cita pun sebaiknya jangan terlalu mendetail dan fanatik karena kita bisa dibuat stres dan depresi jika tidak tercapai. Contoh adalah seseorang yang punya cita-cita jadi dokter. Ketika dia tidak masuk jurusan ipa dia stress, lalu gagal snmptn / spmb kedokteran dia stress, dan seterusnya. Bila dibandingkan dengan cita-cita, maka harapan mengandung pengertian tidak terlalu muluk, sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi bintang. Antara harapan dan cita-cita terdapat persamaan yaitu: keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud, pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik ataumeningkat.

Penyebab Manusia Mempunyai Harapan

 Menurut kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia langusung disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni di tengah suatu keluarga atau anggota masyarakat lainnya. Tidak ada satu manusiapun yang luput dari pergaulan hidup. Ditengah – tengah manusia lain itulah, seseorang dapat hidup dan berkembang baik fisik/jasmani maupun mental/ spiritualnya. Ada satu hal yang mendorong orang hidup bergaul dengan manusia lain, yakni dorongan kebutuhan hidup.

• Dorongan kebutuhan hidup

Sudah kodrat pula bahwa manusia mempunyai bermacam-macam kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu pada garis besamya dapat dibedakan atas : kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani Kebutuhan jasmaniah misalnya ; makan, minum, pakaian, rumah. (sandang, pangan, dan papan), ketenangan, hiburan, dan keberhasilan. Untuk memenuhi semua kebutuhan itu manusia bekerja sama dengan manusia lain. Hal ini disebabkan, kemampuan manusia sangat terbatas, baik kemampuan fisik/jasmaniah maupun kemampuan berpikimya. Dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itu maka manusia mempunyai harapan. Pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Menurut Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia itu ialah :
a) kelangsungan hidup (survival)
b) keamanan ( safety )
c) hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love)
d) diakui lingkungan (status)
e) perwujudan cita-cita (self actualization)

Kepercayaan

Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. maka jelaslah kepada kita, bahwa dasar kepercayaan itu adalah kebenaran. Ada jenis pengetahuan yang dimiliki seseorang, bukan karena merupakan hasil penyelidikan sendiri, melainkan diterima dari orang lain. Kebenaran pengetahuan yang didasarkan atas orang lain itu disebabkan karma orang lain itu dapat dipercaya. Yang diselidiki bukan lagi masalahnya, melainkan orang yang memberitahukan itu dapat dipercaya atau tidak. Pengetahuan yang diterima dari orang lain atas kewibawaannya itu disebut kepercayaan. Makin besar kewibawaan yang memberitahu mengenai pengetahuan itu makin besar kepercayaan.
Dalam agama terdapat kebenaran-kebenaran yang dianggap diwahyukan artinya diberitahukan oleh Tuhan – langsung atau tidak langsung kepada manusia. Kewibawaan pemberi kebenaran itu ada yang melebihi besamya . Kepercayaan dalam agama merupakan keyakinan yang paling besar. Hak berpikir bebas, hak atas keyakinan sendiri menimbulkan juga hak ber agama menurut keyakinan. Dalam hal beragama tiap-tiap orang wajib menerima dan menghormati kepercayaan orang yang beragama itu, Dasarnya ialah keyakinan masing-masing.

Macam-macam Kepercayaan

Dasar kepercayaan adalah kebenaran. Sumber kebenaran adalah manusia. Kepercayaan itu dapat dibedakan atas :
• Kepercayaan kepada Tuhan

Kepercayaan kepada Tuhan yang maha kuasa itu amat penting, karena keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya, tetapi diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan berarti keyakinan dan pengakuan akan kebenaran. Kepercayaan itu amat penting, karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan rasa manusia dengan Tuhannya. Bagaimana Tuhan dapat menolong umatnya, apabila umat itu tidak mempunyai kepercayaan kepada Tuhannya, sebab tidak ada tali penghubung yang mengalirkan daya kekuatannya. Oleh karcna itu jika manusia berusaha agar mendapat pertolongan dari padanya, manusia harus percaya kepada Tuhan, sebab Tuhanlah yang selalu menyertai manusia. Kepercayaan atau pengakuan akan adanya zat yang maha tinggi yang menciptakan alam semesta seisinya merupakan
konsekuensinya tiap-tiap umat beragama dalam melakukan pemujaan kepada zat tersebut.

• Kepercayaan pada diri sendiri

Kepercayaan pada diri sendiri itu ditanamkan setiap pribadi manusia. Percaya pada diri sendiri pada hakekatnya percaya pada Tuhan Yang Maha Esa Percaya pada diri sendiri, menganggap dirinya tidak salah, dirinya menang, dirinya mampu mengerjakan yang diserahkan atau dipercayakan kepadanya.

• Kepercayaan kepada orang lain

Percaya kepada orang lain itu dapat berupa percaya kepada saudara, orang tua, guru, atau siapa saja. Kepercayaan kepada orang lain itu sudah tentu percaya ternadap kata hatinya, perbuatan yang sesuai dengan kata hati, atau terhadap kebenarannya. Ada ucapan yang berbunyi orang itu dipercaya karna ucapannya. Misalnya, orang yang berjanji sesuatu hams dipenuhi, meskipun janji itu tidak terdengar orang lain, apalagi membuat janji kepada orang lain.

Usaha-usaha Meningkatkan Percaya pada Tuhan

 Usaha itu antara lain:
• Menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah, dan sebagainya.
• Mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan.
• Meningkatkan ketaqwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah.
• Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan jalan suka menolong, dermawan, dan sebagainya.
• Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat.

Opini:
Dalam materi kali ini tentang manusia dan harapan, menurut saya harapan yang ada pada diri manusia itu tergantung dari pengalaman hidup yang telah dialami manusia tersebut sehingga harapan dari masing-masing individu akan berbeda-beda. misalkan A dan B dengan kondisi yang berbeda dan anggaplah si A yang merupakan seorang yang hidupnya mapan dan tidak pernah merasa kekurangan dalam hal materi, dengan si B yang merupakan seseorang yang latar belakangnya tidak mampu dan harus bekerja sangat keras untuk dapat bertahan hidup. Si A mungkin tidak mengharapkan materi lebih tapi berbeda dengan si B yang mungkin mengharapkan materi yang lebih dari kehidupannya saat ini. Jadi dapat saya tarik kesimpulan bahwa salah satu faktor utama dalam harapan masing-masing manusia adalah pengalaman yang telah dialaminya dalam hidupnya.

HAL-HAL POSITIF YANG DAPAT DITERAPKAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI :
1. Selalu menjadi dreamer yaitu orang yang selalu bermimpi, karena dengan mimpi segala sesuatu hal dapat terkabul. Semua berawal dari mimpi
2. Selalu menjadi manusia yang down to earth yaitu manusia yang tidak sombong apabila harapan dari orang itu sendiri terkabul
3. Selalu menjadi manusia yang tidak lupa dengan Tuhan, karena harapan yang terkabul pasti adlaah pemberian dari Tuhan
4. Menjadi manusia yang tidak pernah putus semangat dalam menggapai harapannya
5. Memikirkan dan berpatokan kepada harapan kita sendiri agar dapat berfikir untuk ke depannya kehidupan kita dapat menjadi apa
6. Memiliki passion yang pasti untuk menggapai cita-cita kita sendiri
7. Selalu bekerja keras untuk dapat menggapai mimpi kita sendiri
8. Selalu ter-motivasi dan ter-inovasi dengan kegiatan dari orang lain
9. Selalu berfikir bahwa setiap detik yang kita lewati adalah detik yang sangat penting. Time is money
10. Selalu ter-motivasi dengan kegagalan yang kita terima agar dapat menjadi motivasi untuk menjadi lebih baik dan lebih lagi dalam segala hal

HAL-HAL NEGATIF YANG HARUS DITINGGALKAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI :
1. Jangan menjadi manusia yang pengecut yaitu manusia yang takut dalam bermimpi, karena ia takut untuk jatuh
2. Jangan menjadi manusia yang sombong, karena manusia yang sombong hanya membuat kita terpuruk dengan kesombongan kita sendiri
3. Jangan menjadi manusia yang tidak mengenal Tuhan, karena dengan kita mengenal Tuhan, harapan kita dapat saja terkabul
4. Jangan menjadi manusia yang putus asa, karena keputus asaan hanya sesuatu hal yang bodoh
5. Jangan pernah bingung dengan harapan kita sendiri, karena setiap harapan pasti ada maksudnya tersendiri
6. Jangan menjadi manusia yang tidak memiliki passion karena dengan passion kita dapat menjadi manusia yang success
7. Jangan menjadi manusia yang malas untuk bekerja, karena orang yang sudah bekerja keras saja seringkali mendapatkan kegagalan, lalu bagaimana dengan manusia yang malas ?
8. Jangan menjadi manusia yang passive yaitu manusia yang tidak ingin bergaul dengan orang lain, tetapi lebih baik menjadi manusia yang active yaitu manusia yang dapat bergaul dengan siapapun
9. Jangan pernah membuang-buang waktu yang berharga untuk kita nikmati dan kerjakan
10. Jangan menganggap bahwa kegagalan adalah akhir dari segalanya, tetapi berfikir bahwa kegagalan adalah sarana agar kita dapat berhasil.

RINGKASAN MATERI MANUSIA DAN KEGELISAHAN



Manusia dan Kegelisahan

Salah satu dari bagian kehidupan manusia yang sekian banyak dialami oleh manusia salah satunya adalah kegelisahan. Kegelisahan dalam diri manusia dapat timbul sewaktu – waktu tanpa atau dengan diharpkan kehadirannya. Banyak faktor yang yang mempengaruhi dan menimbulkan kegelisahan dalam diri manusia. Adanya rasa gelisah yang dirasakan dan dialami oleh manusia pada dasarnya disebabkan oleh manusianya itu sendiri karena semua manusia memiliki hati, perasaan dan pikiran.

1. Kegelisahan 
Kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang berarti tidak tenteram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan menipakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa kawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan.
Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak gerik seseorang dalam situasi tertentu. Gejala tingkah laku atau gerak-gerik itu umumnya lain dari biasanya, misalnya berjalan mundar-mandir dalam ruang tertentu sambil menundukkan kepala; memandang jauh ke depan sambil mengepal-ngepalkan tangannya; duduk termenung sambil memegang kepalanya; duduk dengan wajah munmg atau sayu, malas bicara; dan lain-lain.
Kegelisahan menipakan salah satu elcspirsi dari kecemasan. Karena itu dalam kehidupan sehari-hari, kegelisahan juga diartikan sebagai kecemasan, kekawatiran ataupun ketakutan. Masalah kecemasan atau kegelisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi, yang secara definisi dapat disebutkan, behwa seseorang mengalami frustasi karena apa yang diinginkan tidak tecapai.

Bentuk – bentuk kegelisahan dalam diri manusia dapat menjelma dalam suatu bentuk, seperti:
a. Keterasingan

Terasing, diasingkan atau sedang dalam keterasingan sudah ada sejak puluhan bahkan ribuan tahun lamanya. Dimana terasing pada dasarnya dapat didefinisikan sebagi bentuk kehilangan eksistensi diri yang disebabkan tidak adanya pengakuan tentang keberadaan kita “secara hakikat” atau dengan kata lain merasa tersisihkan dan termarjinalkan oleh diri sendiri dan orang lain dalam pergaulan atau mayarakat. Keterasingan disebabkan oleh dua faktor, yaitu (1) Faktor intern, atau fakor yang berasal dari dalam diri sendiri seperti merasa berbeda dengan orang lain, rendah diri dan bersikap apatis dengan lingkungan. (2) Faktor ekstern, yaitu faktor yang berasal dari luar diri. Faktor ini pun bias bersumber pada faktor yang pertama.

b. Kesepian

Aplikasi dan perwujudan dari terasing adalah kesepian. Jika seseorang sudah merasa diasingkan maka orang tersebut akan mengalami kesepian dalam diri dan lingkungan sehingga merasa sepi atau kesepian. Jika hal ini terus dibiarkan maka orang tersebut akan kehilangan unsur dan karakter unik dalam dirinya sehingga dia pun sulit untuk mengenali dirinya.

c. Ketidakpastian

Ketidakpastian adalah sebutan yang digunakan dengan berbagai cara di sejumlah bidang, termasuk filosofi, fisika, statistika, ekonomika, keuangan, asuransi, psikologi, sosiologi, teknik, dan ilmu pengetahuan informasi. Ketidakpastian berlaku pada perkiraan masa depan hingga pengukuran fisik yang sudah ada atau yang belum diketahui.
Contohnya, jika anda tidak tahu apakah besok hujan, maka Anda mengalami ketidakpastian. Bila Anda menerapkan kemungkinan ini pada hasil memungkinkan yang menggunakan perkiraan cuaca atau penilaian kemungkinan terkalibrasi, Anda telah memperkirakan ketidakpastian.

PENYEBAB KEGELISAHAN

Penyebab Kegelisahan dapat dikaji, sebab-sebab orang gelisah adalah karena mereka takut kehilangan berbagai macam haknya seperti hak untuk hidup, hak milik, hak memperoleh perlindungan dan lain-lain.
Contohnya:
Beberapa waktu belakangan ini kita sering mendengar isu bahwa jakarta akan diguncang gempa dengan daya rusak yang setara dengan bom hiroshima pada waktu tertentu. ketika mereka mendengar berita tersebut, mereka langsung panik dan melakukan persiapan untuk mengamankan barang-barang miliknya atau membuat tenda di depan rumah dan menjudge bahwa berita tersebut benar adanya. padahal kalau kita telaah secara mendalam, tidak ada seorangpun yang dapat mengetahui kapan dan dimana gempa itu akan terjadi. hal tersebut dapat terjadi karena mereka takut kehilangan beberapa haknya seperti hak untuk hidup, ak untuk mendapat perlindungan, dan lain lain.

CARA MENGATASI KEGELISAHAN

Mengatasi kegelisahan ini peratama-tama harus mulai dari diri kita sendiri terlebih dahulu, yaitu kita harus bersikap tenang. dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenang, sehingga kesulitan dapat kita atasi. Sedangkan cara yang paling ampuh untuk mengatasi kegelisahan adalah dengan berserah diri kepada Tuhan.

HAL-HAL POSITIF YANG DAPAT DITERAPKAN SEHARI-HARI :
1. Selalu berpatokan bahwa hidup ini untuk Tuhan yang Maha Kuasa, sehingga dunia ini menjadi pasti
2. Selalu membuang rasa negative thinking pada first impression.
3. Selalu membuat sesuatu yang kita kerjakan adalah sesuatu kesenangan bagi kita
4. Selalu melihat sesuatu dengan hal yang positif terlebih dahulu sehingga kita menjadi enak untuk mengerjakan sesuatu hal, karena sesuatu hal yang kita kerjakan apabila sesuatu itu kita senangi maka hasilnya juga pasti akan baik
5. Melakukan segala sesuatu harus dengan sikap yang ikhlas dan tanpa imbalan
6. Menjaga perkataan jangan sampai membuat orang lain menjadi tersinggung
7. Selalu berfikir dulu sebelum melakukan sesuatu hal sehingga tidak menjadi manusia yang teledor dan selebor dan menjadi manusia yang hati-hati
8. Selalu mendengarkan nasihat-nasihat orang lain sehingga menjadikan itu sebuah introspeksi bagi diri kita
9. Harus memiliki hati yang tidak mudah tersinggung/positive thinking
10. Melakukan sesuatu hal dengan segenap hati dan membuang jauh rasa kegelisahan
11. Selalu melakukan sesuatu dengan sangat baik dan jangan menyepelehkan hal-hal kecil, karena hal-hal kecil justru dapat menimbulkan rasa kegelisahan
12. Menjadi manusia yang mempunyai rasa yang toleransi

HAL-HAL NEGATIF YANG HARUS DIJAUHI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI :
1. Jangan pernah menganggap remeh sesuatu permasalahan, karena sesuatu permasalahan yang kecil justru akan dapat membuat kita menjadi gelisah karena ketidakpastian yang kita dapat
2. Jangan pernah menjadi orang yang moody-an karena mempunyai sifat yang seperti itu akan mudah membuat kita menjadi gelisah
3. Jangan pernah mengharapkan sesuatu imbalan dari setiap perbuatan baik
4. Jangan pernah mengacuhkan nasihat orang lain, karena nasihat orang lain pasti akan bermanfaat bagi kita walaupun manfaatnya itu sangat kecil sekalipun
5. Jangan melakukan sesuatu dengan rasa yang buruk tetapi melakukan sesuatu dengan hati yang senang serta terbuka
6. Jangan pernah menduakan Tuhan, karena apabila kita gelisah kita pasti akan minta tolong kepada Tuhan kita untuk menyelesaikan masalah dari kegelisahan itu
7. Jangan pernah merisaukan sesuatu yang tidak perlu untuk kita risaukan, karena itu hanya membuat kita terpuruk saja
8. Jangan khawatir dengan hasil sekarang yang kurang baik, tetapi khawatir dengan hasil yang akan datang, apakah baik atau tidak. Setiap pekerjaan harus dilakukan dengan segenap hati tanpa adanya rasa buruk dalam pekerjaan itu sendiri
9. Jangan membicarakan orang yang buruk-buruknya saja tetapi harus juga memuji orang lain
10. Jangan selalu mengandalkan perasaan / feeling, tetapi juga harus mengandalkan rasio/akal budi
11. Jangan menunjukkan perilaku yang gelisah kepada orang lain karena dapat menganggu orang lain juga
12. Jangan selalu memasukkan perkataan orang lain ke dalam perasaan tetapi cerna dulu perkataan orang itu sehingga kita menjadi tahu mana yang baik dan mana yang buruk, karena perkataan orang lain tidak sepenuhnya benar

RINGKASAN MATERI MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB

MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB


Tanggung jawab erat kaitannya dengan kewajiban. Kewajiban adalah sesuatu yang dibebankan terhadap seseorang, kewajiban merupakan tandingan terhadap hak, dan dapat juga tidak mengacu kepada hak, maka tanggung jawab dalam hal ini adalah tanggung jawab Terhadap kewajibannya

Pengertian Tangung Jawab

Tanggung jawab adalah keadaan dimana kita menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggungjawab adalah kewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya, atau memberikan jawaban dan menanggung akibatnya.. Seseorang mau bertanggungjawab karena ada kesadaran atau keinsafan atau pengertian atas segala perbuatan dan akibatnya dan atas kepentingan pihak lain. Timbulnya tanggungjawab itu karena manusia itu hidup bermasyarakat dan hidup dalam lingkungan alam. Tanggungjawab itu bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian kehidupan manusia, bahwa setiap manusia pasti dibebani dengan tanggungjawab. Apabila ia tidak mau bertanggungjawab, maka akan ada pihal lain yang memaksa tanggungjawab itu. Dengan demikian tanggungjawab itu dapat dilihat dari dua sisi, yaitu dari sisi pihak yang berbuat dan dari sisi kepentingan pihak lain. Dari sisi pembuat ia harus menyadari akibat perbuatannya itu, dengan demikian ia sendiri pula yang harus memulihkan ke dalam keadaan baik. Dari sisi pihak lain, apabila si pembuat tidak mau bertanggungjawab, pihak lain yang akan memulihkan baik dengan cara individual maupun dengan cara masyarakat. Apabila dikaji, tanggungjawab itu adalah kewajiban atau beban yang harus dipikul atau dipenuhi sebagai akibat dari pebuatan pihak yang berbuat, atau sebagai akibat dari perbuatan pihak lain, atau sebagai pengabdian pada pihak lain. Kewajiban atau beban itu ditujukan untuk kebaikan pihak yang berbuat sendiri atau pihak lain dengan keseimbangan, keserasian, keselarasan antara sesama manusia, antara manusia dan lingkungan, antara manusia dan Tuhan selalu dipelihara dengan baik. Tanggungjawab itu cirri manusia beradab (berbudaya). Manusia merasa bertanggungjawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengabdian atau pengorbanannya. Untuk memperoleh atau meningkatkan kesadaan bertanggungjawab perlu ditempuh usaha melalui pendidikan, penyuluhan, keteladanan, dan takwa terhadap Tuhan. Berdasarkan penjalasan di atas, maka dapat kita jelaskan macam-macam dari bentuk tanggungjawab sebagai berikut :

Macam-macam Tanggungjawab :

1. Tanggungjawab terhadap Keluarga
Secara tradisional keluarga adalah tempat dimana manusia saling memberikan tanggungjawabnya. Si orang tua bertanggungjawab kepada anaknya, anggota keluarga saling tanggungjawab. Anggota keluarga saling membantu dalam keadaan susah, saling mengurus di usia tua dan dalam keadaan sakit. Ini terlepas dari apakah kehidupan itu berbentuk perkawinan atau tidak. Di lihat dari segi tanggungjawab, orang tua adalah orang yang paling bertanggungjawab terhadap pendidikan anak. Anak dilahirkan dan dibesarkan oleh orang tua, orang yang pertama kali dijumpai anak adalah orang tuanya, jadi secara tidak langsung ayah dan ibu adalah guru pertama bagi anak, disadari atau tidak oleh orang tua itu sendiri.

2. Tanggungjawab terhadap diri sendiri
“If it is to be, it is up to me” maksud dari pepatah lama tersebut adalah hanya diri kita yang sepenuhnya bertanggungjawab terhadap kehidupan atau nasib diri kita sendiri. Ada beberapa ketentuan untuk dapat melaksanakan tanggungjwab kehidupan ini dengan baik. Ketentuan pertama adalah mengenali dan mengembangkan potensi yang ada dalam diri sendiri. Selain itu, memahami tujuan hidup supaya langkah untuk dikerjakan lebih terfokus. Yang terpenting dari semua itu adalah berpikir dan bersikap positif walau apapun yang terjadi. Kesuksesan dimasa depan tidak terkait erat dengan latar belakang maupun latar depan. Keadaan dalam merespon keadaan menentukan tingkat keberhasilan. Suatu keadaan yang sama, tetapi bila direspon secara berbeda maka akan memberikan hasil yang berbeda pula. Sebagai contoh adalah kehidupan mengenai sepasang saudara kembar di Amerika Serikat. Kejadian ini berlangsung sekitar tahun 1950-an. Keluarga pasangan saudara kembar ini berantakan. Sang kakak merespon keadaan itu secara positif, dan bertekad untuk sukses dalam kehidupan.

3. Tanggungjawab terhadap Tuhan

Penciptaan manusia dilandasi oleh sebuah tujuan luhur. Maka, tentu saja keberadaannya disertai dengan berbagai tanggungjawab. Konsekuensi kepasrahan manusia kepada Allah Swt, dibuktikan dengan menerima seluruh tanggungjawab (akuntabilitas) yang datang dari-Nya serta melangkah sesuai dengan aturan-Nya. Berbagai tanggungjawab ini, membentuk suatu relasi tanggungjawab yang terjadi antara Tuhan, manusia dan alam. Hal tersebut meliputi antara lain: tanggungjawab manusia terhadap Tuhan, tanggungjawab manusia terhadap sesama, tanggungjawab manusia terhadap alam semesta serta tanggungjawab manusia tehadap dirinya sendiri. Tanggungjawab manusia terhadap Tuhan meliputi dua aspek pokok. Pertama, mengenal Tuhan. Kedua, menyembah dan beribadah kepada-Nya.

4. Tanggungjawab terhadap bangsa / negara
Pendidikan merupakan salah satu dari contoh bentuk tanggungjawab masyarakat atau lebih khususnya pelajar terhadap bangsa dan negara. Karena pendidikan merupakan investasi jangka panjang yang terbaik bagi bangsa dan negara. Sumber Daya Manusia Indonesia masih sangat lemah untuk mendukung perkembangan industri dan ekonomi. Penyebabnya karena pemerintah selama ini tidak pernah menempatkan pendidikan sebagai prioritas terpenting. Sedikitnya terdapat tiga alasan untuk memprioritaskan pendidikan sebagai investasi jangka panjang.

- Pertama, investasi dalam bidang pendidikan memiliki banyak fungsi selain fungsi teknis-ekonomis yaitu fungsi sosial-kemanusiaan, fungsi politis, fungsi budaya, dan fungsi kependidikan. Fungsi sosial-kemanusiaan merujuk pada kontribusi pendidikan terhadap perkembangan manusia dan hubungan sosial pada berbagai tingkat sosial yang berbeda.
Jelaslah bahwa investasi dalam bidang pendidikan tidak semata-mata untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi tetapi lebih luas lagi yaitu perkembangan ekonomi. Perkembangan ekonomi akan tercapai apabila sumber daya manusianya memiliki etika, moral, rasa tanggung jawab, rasa keadilan, jujur, serta menyadari hak dan kewajiban yang kesemuanya itu merupakan indikator hasil pendidikan yang baik.

- Kedua, investasi pendidikan memberikan nilai balik (rate of return) yang lebih tinggi dari pada investasi fisik di bidang lain. Nilai balik pendidikan adalah perbandingan antara total biaya yang dikeluarkan untuk membiayai pendidikan dengan total pendapatan
yang akan diperoleh setelah seseorang lulus dan memasuki dunia kerja.

- Ketiga, pendidikan adalah alat untuk perkembangan ekonomi dan bukan sekedar pertumbuhan ekonomi. Pada praksis manajemen pendidikan modern, salah satu dari lima fungsi pendidikan adalah fungsi teknis-ekonomis baik pada tataran individual hingga tataran global. Fungsi teknis-ekonomis merujuk pada kontribusi pendidikan untuk perkembangan ekonomi. Misalnya pendidikan dapat membantu siswa untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk hidup dan berkompetisi dalam ekonomi yang kompetitif. Para penganut teori human capital berpendapat bahwa pendidikan adalah sebagai investasi sumber daya manusia yang memberi manfaat moneter ataupun non-moneter. Manfaat non-meneter dari pendidikan adalah diperolehnya kondisi kerja yang lebih baik, kepuasan kerja, efisiensi konsumsi, kepuasan menikmati masa pensiun dan manfaat hidup yang lebih lama karena peningkatan gizi dan kesehatan. Manfaat moneter adalah manfaat ekonomis yaitu berupa tambahan pendapatan seseorang yang telah menyelesaikan tingkat pendidikan tertentu dibandingkan dengan pendapatan lulusan pendidikan dibawahnya. Sumber daya manusia yang berpendidikan akan menjadi modal utama pembangunan nasional, terutama untuk perkembangan ekonomi. Semakin banyak orang yang berpendidikan maka semakin mudah bagi suatu negara untuk membangun bangsanya. Hal ini dikarenakan telah dikuasainya keterampilan, ilmu pengetahuan dan teknologi oleh sumber daya manusianya sehingga pemerintah lebih mudah dalam menggerakkan pembangunan nasional.

5. Tanggungjawab terhadap masyarakat
Manusia bertanggungjawab terhadap tindakan mereka. Manusia menanggung akibat dari perbuatannya dan mengukurnya pada berbagai norma. Ini merupakan bentuk dari tanggungjawab terhadap masayarakat, dimana di dalam masyarakat telah ada aturan-aturan. Kehidupan bersama antar manusia membentuk norma yang kemudian berkembang menjadi aturan-aturan, hukum-hukum yang dibutuhkan suatu masyarakat tertentu. Dalam negara-negara modern aturan-aturan atau hukum-hukum tersebut termaktub dalam sebuah sistem hukum dan sama bagi semua warga. Apabila aturan-aturan ini dilanggar yang bersangkutan harus memperoleh hukuman atau sanksi. Jika ia misalnya merugikan hak milik orang lain maka Pengadilan dapat menghukum sikap yang bersalah (pelanggaran) berdasarkan KUHP.

Pengabdian dan Pengorbanan

Wujud tanggungjawab juga berupa pengabdian dan pengorbanan. Pengabdian dan pegorbanan adalah perbuatan baik untuk kepentingan manusia itu sendiri. Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta kasih sayang, norma, atau satu ikatan dari semua itu dilakukan dengan ikhlas. Pengabdian itu pada hakekatnya adalah rasa tanggungjaab. Apabila orang bekerja keras sehari penuh untuk mencapai kebutuhan, hal itu berarti mengabdi keapada keluarga. Manusia tidak ada dengan sendirinya, tetapi merupakan mahluk ciptaan Tuhan. Sebagai ciptaan Tuhan manusia wajib mengabdi kepada Tuhan. Pengabdian berarti penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan, dan merupakan perwujudan tanggungjawab kepad Tuhan.
Pengorbanan berasal dari kata korban atau kurban yang berarti persembahan, sehingga pengorbanan berarati pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung keikhalasan yangtidak menganadung pamrih. Suatu pemberian yang didasarkan atas kesadaran moral yang tulus ikhlas semata-mata. Perbedaan antara pengabdian dan pengorbanan tidak begitu jelas. Karena adanya pengabdian tentu ada pengorbanan. Antara sesame kawan sulit dikatakan pengabdian karena kata pengabdian mengandung arti lebih rendah tingkatannya, tetapi untuk kata pengorbanan dapat juga diterapkan kepaa sesama teman.. Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa harta benda, pikiran dan perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwanya. Pengorbanan diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan saja diperlukan. Pengabdian lebih banyak menunjuk pada perbuatan sedangkan pengorbanan lebih banyak menunjuk pada pemberian sesuatu misalnya berupa pikiran, perasaan, tenaga, biaya. Dalam pengabdian selalu dituntut pengorbanan, tetapi pengorbanan belum tentu menuntut pengabdian.

HAL-HAL POSITIF YANG DAPAT DITERAPKAN DENGAN MATERI INI :
1. Harus selalu bertanggungjawab dengan semua hal yang yang dilakukan, agar tercapai keselarasan dalam hidup.
2. Harus menjadi manusia yang bertanggungjawab dengan kebebasan-kebebasan yang ada.
3. Selalu berpatokan menjadi manusia yang bertanggungjawab tanpa terkecuali
4. Selalu bersikap belas kasih dengan sesama, yaitu membantu sesama yang mempunyai kesulitan
5. Hidup ini selalu berpatokan dengan Tuhan Yang Maha Esa, karena hidup dengan berpatokan pada Tuhan yang Maha Esa akan membuat hidup kita menjadi selarasa dan seimbang
6. Selalu menjadi manusia yang termotivasi dalam melakukan segala sesuatu hal.
7. Dalam mengimplementasikan perilaku tanggungjawab harus dapat mengatur diri kita sendiri.
8. Harus berfikir luas dalam melakukan tindakan apapun sehingga kita dapat mengetahui resiko dari apa yang kita perbuat.
9. Harus menjadi manusia yang cermat dan teliti dalam berperilaku, jangan menjadi manusia yang selebor
10. Setiap hari kita harus bersyukur dengan apa yang kita dapat, sehingga dengan bersyukur kita pasti dapat mempertanggungjawabkan apa yang kita dapat setiap harinya.
11. Jangan pernah mencari masalah yang tidak perlu dicari.
12. Dalam membuat perilaku tanggungjawab tidak perlu mengharapkan sesuatu, lakukan dengan ikhlas

HAL-HAL NEGATIF YANG HARUS DIJAUHI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI :
1. Jangan pernah berperilaku teledor dalam kehidupan sehari-hari, karena perilaku teledor hanya dapat menjerumuskan kita ke dalam hal-hal negatif
2. Jangan menjadi orang yang selebor, tetapi menjadi orang yang cermat karena perilaku selebor hanya membuat kita susah.
3. Jangan pernah menjauh dari jalan Tuhan, karena dengan mengikuti jalan Tuhan kita tidak akan sesat di jalan
4. Jangan menjadi manusia yang tidak bertanggungjawab karena menjadi manusia yang tidak bertanggungjawab akan menyusahkan kita sendiri.
5. Jangan menganggap remeh sesuatu hal apapun, karena daari hal kecil akan bisa menjadi sesuatu yang besar kelak nanti.
6. Jangan menyia-nyiakan sesuatu yang tidak perlu kita sia-siakan
7. Jangan pernah melihat perilaku tanggungjawab sebagai beban, karena apabila sesuatu hal yang kita kerjakan dengan suasana hati yang senang akan mendapat hasil yang baik dengan sesuatu hal yang kita kerjakan dengan suasana hati yang buruk
8. Jangan menjadi manusia yang pilih kasih dengan orang lain, tetapi menjadi manusia yang objektif
9. Jangan cuek dengan sesama, tetapi harus care dengan sesama
10. Jangan pernah menjadi manusia yang selalu negative thinking tetapi harus selalu menjadi manusia yang  positive thinking.