Kamis, 17 Januari 2013

RINGKASAN MATERI MANUSIA DAN KEADILAN



RINGKASAN MATERI MANUSIA DAN KEADILAN

LATAR BELAKANG

          Keadilan merupakan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Keadilan itu sangat penting serta dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa adanya keadilan kehidupan dimasyarakat akan berantakan. Karena setiap manusia mempunyai ego dan pemikiran kebenaran masing-masing, dengan itu mereka dapat menguasai semua yang mereka inginkan tanpa mementingkan keadilan. Tetapi apabila keadilan pada diri seseorang, maka kehidupan ini akan tentram dan damai, tidak aka nada pencurian, pembunuhan, kerusuhan, dan lain-lain yang merugikan orang lain.

Keadilan
Kata adil memiliki arti tidak berat sebelah, seimbang,  tidak memihak yang salah atau yang benar. Bahkan kata adil dapat diartikan sebagai sesuatu yang harusnya terjadi, tidak sewenang-wenang. Kita mengakui hak hidup kita, maka kita wajib mempertahankan hak hidup tersebut dengan bekerja keras tanpa merugikan orang lain. Hal ini disebabkan bahwa orang lainpun mempunyai hak hidup sepeti kita. Jika kita mengakui hak hidup orang lain, kita wajib memberikan kesempatan kepada orang lain itu untuk mempertahankan hak hidup kita sendiri. Jadi, keadilan itu pada pokoknya terletak pada keseimbangan atau keharmonisan antara menuntut hak dan menjalankan kewajiban. 

Keadilan sosial
Keadilan sosial mengandung arti memelihara hak-hak individu dan memberikan hak-haknya kepada setiap orang yang berhak menerima karena manusia adalah makhluk sosial, makhluk yang tidak bisa berdiri sendiri dalam memenuhi segala kebutuhannya. Inilah salah satu alasan Allah menciptakan manusia dalam beragam warna suku dan bahasa, suku dan ras, agar tercipta sebuah kebersamaan dan keharmonisan diantara manusia yang saling memenuhi kebutuhan masing masing maka kebersamaan dan ketergantungan tercipta dan ini merupakan Allah yang maha adil.

Kejujuran
Kejujuran termasuk perbuatan yang terpuji. Kejujuran atau jujur berarti apa yang dikatakannya sesuai dengan kenyataan yang ada. Sedang kenyataan yang ada itu adalah kenyataan yang benar-benar ada. Jujur juga berarti seseorang bersih hatinya dari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh agama dan hukum. Untuk itu dituntut satu kata dan perbuatan, yang berarti bahwa apa yang dikatakan harus sama dengan perbuatannya. Karena itu jujur berarti juga menepati jani atau kesanggupan yang terlampitr melalui kata-kata ataupun yang masih terkandung dalam hati nuraninya yang berupa kehendak, harapan dan niat. Seseorang yang tidak menepati niatnya berarti mendustai diri sendiri. Apabila niat telah terlahir dalam kata-kata, padahal tidak ditepati, maka kebohongannya disaksikan oleh orang lain. Sikap jujur perlu dipelajari oleh setiap orang, sebab kejujuran mewujudkan keadilan, sedangkan keadilan menuntut kemulian abadi, jujur memberikan keberanian dan ketentraman hati, serta menyucikan lagi pula membuat luhurnya budi pekerti.

Kecurangan
Curang atau kecurang artinya apa yang dikatakan tidak sesuai dengan hati nuraninya. Atau, orang itu memang dari hatinya sudah berniat curang dengan maksud memperoleh keuntungan tanpa bertenaga dan usaha? Sudah tentu keuntungan itu diperoleh dengan tidak wajar. Yang dimaksud dengan keuntungan di sini adalah keuntungan yang berupa materi. Mereka yang berbuat curang menganggap akan mendatangkan kesenangan atau keenakan,meskipun orang lain menderita karena ulahnya.
Kecurangan menyebabkan manusian menjadi serakah, tamak, ingin menimbun kekayaan yang berlebihan dengan tujuan agar dianggap sebagai orang paling hebat, paling kaya, dan senang bila masyarakat di sekelilingnya hidup menderita. Orang seperti itu biasanya tidak senang bila ada yang melebihi kekayaannya. Padahal agama apa pun tidak membenarkan orang yang mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya tanpa menghiraukan orang lain, lebih pula mengumpulkan harta dengan cara yang curang. Hal semacam itu salam istilah agama tidak diridhoi Tuhan.
Bermacam-macam sebab orang melakukan kecurangan. Ditinjau dari hubungan manusia dengan alam sekitarnya, ada empat aspek yakni ekonomi, aspek kebudayaan, aspek peradaban dan aspek teknik. Apabila keempat aspek tersebut dilaksanakan secara wajar, maka segalanya akan berjalan sesuai dalam hatinya telah digerogoti jiwa tamak, iri, dengki, maka manusia akan melakukan perbuatan yang melanggar norma tersebut, dan terjadilah kecurangan.
Tentang baik dan buruk ini Pujowiyatno dalam bukunya “Filsafat sana-sini” menjelaskan bahwa perbuatan yang sejenis dengan pebuatan curang, misalnya membohong, menipu, merampas, memalsu, dan yang lain adalah bersifat buruk. Lawan kata buruk sudah pasti baik. Baik buruk itu berhubungan dengan kelakuan manusia. Pada diri manusia seakan-akan terjadi peperangan, ada perlawanan antara yang baik yang buruk. Baik merupakan tinggkah laku, karena itu diperlukan untuk menilainya. Namun, sukarlah untuk mengajukan ukuran penilaian mengenai hal yang penting ini.
Dalam soal pewayangan  baik dan buruk ini juga diajukan tidak secara teori, juga tidak ditunjuk jelas apakah yang menjadi ukuran baik. Namun terang sekali ajaran pewayangan secaran kongkret, ksatria yang dianggap wakil kebaikan, kalau berperang dengan raksasa sebagai wakil kebaikan, itu tentu menang; tidak selalu segera, tetapi kemenangan terakhir tentulah kebaikan.
Malah ada beberapa sarjana yang mengatakan bahwa pewayangan itu hanya menggambarkan peperangan antara yang baik dan buruk. Mungkin ini secara Barat banyak benarmya, kami katakana secara Barat, karena pikiran orang Barat suka kepada yang abstrak, belaku umum. Tetapi kalau ditinjau dari segi alam pewayangan itu sendiri, kami rasa kurang cocok, karena di situ serba konkret dan serba tertentu dan kalau hendak mencari yang umum dari yang konkret itu, diserahkan saja pada penonton wayang. Biasanya intipun tidak terlalu perlu, karena dalam tingkah laku yang sebenarnyaitu konkret pula.
Dalam tingkah laku yang konkret itu ternyata sulit untuk membedakan mana tingkah laku yang baik dan mana yang sebaliknya. Mungkin saja dicarikan alas an-alasan yang menerangkan bahwa yang buruk itu baik juga, tetapi akhirnya itu juga akan nyata buruknya. 

Pembalasan
Pembalasan ialah suatu reaksi atas perbuatan orang lain. Reaksi itu dapat berupa perbuatan yang serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang serupa, tingkah laku yang seimbang.
Sebagai contoh, Ari memberikan makanan kepada Beni. di lain kesempatan Beni memberikan minuman kepada Ari. Perbuatan tersebut merupakan perbuatan serupa, dan ini merupakan pembalasan.
Ari memberikan baju kepada Beni pada hari ulang tahunnya. Pada hari ulang tahun Ari, Beni memberikan tas sekolah kepada Ari. kedua perbuatan ini adalah perbuatan yang seimbang.
Pembalasan yang negatif, secara sederhana dapat diberikan contoh sebagai berikut: Ani memukul Billy, Billy membalas memukul Ani.

Pemulihan Nama Baik
Nama baik merupakan suatu pencapaian atau tujuan utama orang hidup. Nama baik biasa juga disebut nama yang tidak tercela. Setiap orang menjaga dengan hati-hati agar namanya baik atau tidak tercemar nama baiknya. Lebih-lebih jika dia menjadi teladan bagi orang atau tetangga di sekitarnya adalah suatu kebangganan batin yang tidak ternilai harganya. Penjagaan nama baik erat hubungan nya dengan tingkah laku atau perbuatan. Baik atau tidaknya nama kita bergantung kepada diri kita sendiri menyikapi dan menjalani kehidupan kita bersosialisai atau bermasyarakat di sekitar kita. Sebaiknya kita bersikap baik kepada semua agar kita mendapatkan nama baik di lingkungan masyarakat atau boleh dikatakan nama baik atau tidak baik ini adalah tingkah laku atau perbuatannya.
Yang dimaksud dengan tingkah laku dan perbuatan itu antara lain cara berbahasa, cara bergaul, sopan santun, disiplin pribadi. Cara menghadapi perbuatan-perbuatan orang yang di halalkan agama dan sebagai. Yang dimaksud dengan dihalalkan agama ialah berbuat baik kepada semua orang agar dapat di hargai orang dan mendapatkan nama baik. Pada hakekatnya pemulihan nama baik adalah kesadaran manusia akan segala kesalahannya apa yang di perbuatnya tidak sesuai dengan ukuran moral atau tidak sesuai dengan akhlak baik, tetapi orang itu dapat memulihkan nama baiknya itu kembali dengan tidak melakukan hal yang tidak baik atau hal yang dapat meresahkan masyarakat dan membuktikan kepada masyarakat tersebut bahwa ia tidak akan mengulangi kembali hal tersebut. Melakukan itu tidak hanya dilakukan di lisan saja tetapi mesti dibuktikan juga pada lingkungan masyarakat.
Cara yang lain untuk memulihkan nama baik manusia yaitu harus bertobat dan meminta maaf. Yang dimaksud dengan tidak hanya dilakukan di lisan melainkan bertingkah laku sopan, ramah, berbuat darma dengan memberikan kebajikan dan pertolongan kepada sesama hidup yang perlu di tolong dengan penuh kasih sayang, tanpa pamrih, takwa terhadap tuhan dan mempunyai sikap rela, tawakal, jujur, adil, dan budi luhur selalu di pupuk atau ditanamkan sejak dini. Contoh dari sikap rela ialah membantu orang lain tanpa harus meminta imbalan atau sebagainya.

OPINI : Setiap manusia harus adil satu dengan yang lainnya jangan hanya memikirkan egoisnya sendiri. kita diwajibkan untuk saling membantu dan adil. Keadilan sangat di perlukan dan dibutuhkan namun keadilan sekarang tidak berlaku lagi karena siapa yang kuat itu yang menang. Keadilan cuma hanya formalitas yang ada di negara kita buktinya keadilan itu sendiri bisa di beli, rakyat yang kecil selalu di tindas dengan rasa tidak keadilan. Dimana letak dari keadilan itu kalau pemerintah sendiri tidak pernah adil. Seharusnya mereka yang jadi pemimpin bangsa harus adil jangan hanya pandang bulu. Rakyat kecil mengharapkan sebuah keadilan dari negara. Siapa yang salah harus dihukum dan yang benar harus dibebaskan. Keadilan juga harus lebih di tegakkan jangan cuma karena di beri duit jadi keadilan yang sesungguhnya tidak seperti kenyataannya. Keadilan sangat diharapkan dan perlu penegasan dalam melakukannya.

HAL-HAL POSITIF YANG DAPAT DITERAPKAN SEHARI-HARI KARENA RINGKASAN INI :
1. Menjadi manusia harus adil dengan setiap permasalahan, karena orang yang adil akan disukai oleh semua orang
2. Harus menjadi manusia yang objektif dan tidak menjadi manusia yang subjektif
3. Selalu membuat keadilan dan mengimplementasikan keadilan dalam kehidupan sehari-hari
4. Selalu menjauh dari tindak egoisme, karena tindak egoisme adalah perilaku yang sangat tidak adil
5. Keadilan membuat sesuatu menjadi baik, sehingga harus selalu melakukan keadilan
6. Selalu jujur dengan apa yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari
7. Membantu orang lain harus dengan ikhlas dan tidak meminta imbalan
8. Harus menjadi manusia yang memiliki sifat tawakal, adil, jujur dan berbudi luhur
9. Selalu membantu dan memudahkan orang-orang yang melakukan keadilan

HAL-HAL NEGATIF YANG HARUS DIJAUHI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI KARENA RINGKASAN INI :
1. Jangan pernah egois atau mau menang sendiri, karena sifat egois akan menghancurkan diri kita sendiri

2. Jangan menjadi manusia yang subjektif tetapi menjadi manusia yang objektif, maksudnya yaitu menjadi manusia yang melihat dari kualitas bukan dari kuantitas

3. Jangan pernah melakukan tindak korupsi, karena tindak korupsi adalah perilaku yang paling tidak adil di dunia ini

4. Jangan pernah membuat tindakan tidak adil, karena perilaku tidak adil akan menghancurkan hidup kita

5. Jangan menjadi orang yang tidak jujur, orang yang tidak jujur pasti akan melakukan korupsi

6. Jangan menghambat orang-orang yang ingin mengimplementasikan keadilan

7. Jangan merugikan orang lain dengan perilaku ketidakadilan itu sendiri

8. Jangan menjadi manusia yang pilih kasih


Tidak ada komentar:

Posting Komentar