Jumat, 31 Mei 2013

HASIL SIDANG BPUPKI DAN PPKI BESERTA AMANDEMEN PIAGAM JAKARTA




SOAL

1. Sebutkan hasil sidang BPUPKI yang dilaksanakan 2 kali !
2. Sebutkan hasil sidang PPKI yang dilaksanakan 4 kali !
3. Sebutkan sebab-sebab perubahan pada isi Piagam Jakarta ! Apa Kronologisnya ?

JAWAB

1. 1. Sidang Pertama BPUPKI
BPUPKI mengadakan sidang pertama tanggal 29 Mei sampai 1 Juni 1945. Sidang ini membicarakan dasar negara Indonesia. Tokoh-tokoh yang mengusulkan dasar negara diantaranya Mr. Muh Yamin, Prof. Dr. Soepomo dan Ir. Soekarno.
a. Mr. Muh Yamin
Dalam pidatonya tanggal 29 Mei 1945 mengusulkan 2 rumusan dasar negara.
1. Secara lisan
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat
2. Secara tertulis
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kebangsaan persatuan Indonesia
3. Rasa Kemanusiaan yang adil dan beradab
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
5. Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat.

b. Prof. Dr. Soepomo
Pada sidang tanggal 31 Mei 1945, mengajukan lima rancangan dasar negara yaitu:
1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Mufakat dan Demokrasi
4. Musyawarah
5. Keadilan Sosial

c. Ir. Soekarno
Dalam pidatonya tanggal 1 juni mengusulkan rumusan dasar negara, yaitu:
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme atau Peri kemanusiaan
3. Mufakat atau Demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial
5. Ketuhanan yang berkebudayaan
Ir. Soekarno mengusulkan nama Pancasila sebagai dasar negara menurut Ir. Soekarno nama Pancasila diperoleh dari kawan beliau yang merupakan seorang ahli bahasa.

2. Piagam Jakarta
Sesudah sidang pertama BPUPKI, berlangsung pertemuan di luar sidang. Pertemuan itu dilakukan oleh para anggota BPUPKI yang tinggal di Jakarta. Pada tanggal 22 Juni 1945. Pertemuan ini dimaksudkan untuk menjembatani perbedaan antara golongan nasionalis dan Islam. Dalam pertemuan itu, diupayakan kompromi antara kedua belah pihak mengenai rumusan dasar negara bagi negara Indonesia.
Pada kesempatan itu sebuah panitia, yang kemudian dikenal dengan Panitia Sembilan, dibentuk untuk merumuskan kesepakatan antara kedua belah pihak. Panitia itu beranggotakan sembilan tokoh nasional yang juga tokoh-tokoh BPUPKI, yaitu Soekarno, Muhammad Hatta, Muhammad Yamin, Subardja, A.A. Maramis, Abdul Kahar Muzakar, Wachid Hasyim, Abikusno Tjokrosujoso, dan K.H. Agus Salim.
Setelah mengadakan pembahasan, panitia ini berhasil menetapkan Rancangan Pembukaan UUD yang kemudian di kenal dengan nama Piagam Jakarta. Pancasila dalam Piagam Jakarta dirumuskan demikian:
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syari’at-syari’at Islam bagi pemeluk-pemelukNya.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3 Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

3. Sidang Kedua BPUPKI
Ketika BPUPKI mengadakan sidang kedua pada tanggal 10 Juli sampai 17 Juli 1945, Soekarno selaku ketua Panitia Sembilan melaporkan usul Pembukaan UUD di sidang BPUPKI.
Ketua BPUPKI kemudian membentuk Panitia Perancang UUD, diketuai oleh Soekarno. Pada tanggal 11 Juli 1945, Panitia membicarakan rancangan Pembukaan UUD. Lalu ketua membentuk Panitia Kecil beranggotakan 7 orang diketuai oleh Soepomo untuk membentuk rancangan UUD. Hasil kerja Panitia Kecil dibicarakan pada tanggal 13 Juli 1945 dan diterima oleh Panitia Perancang UUD.
Pada tanggal 14 Juli 1945 diadakan sidang pleno BPUPKI membicarakan rancangan Pembukaan UUD dan menerimanya dengan sedikit perubahan.
Pada tanggal 15 Juli 1945, dibicarakan rancangan UUD. Setelah Soekarno dan Soepomo memberikan penjelasan umum dan pasal demi pasal, masing-masing anggota memberikan tanggapan.
Mengenai agama, timbul perdebatan sengit. Akan tetapi, pada tanggal 16 Juli 1945 UUD diterima dengan bulat. Dengan demikian tugas BPUPKI selesai dan badan tersebut dibubarkan.


2. PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) mengadakan Sidang 4 kali, yang hasilnya :
*Hasil sidang PPKI yang pertama tanggal 18 Agustus 1945 :
1. Mengesahkan dan menetapkan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia yang telah
dipersiapkan oleh Dokuritsu Junbi Coosakai (BPUPKI), yang kemudian dikenal dengan
Undang-Undang Dasar 1945.

2. Memilih Ir. Soekarno sebagai presiden dan Drs. Mohammad Hatta sebagai wakil
presiden. Pemilihan presiden dan wakil presiden dilakukan secara aklamasi atas usul
dari Otto Iskandardinata.

3. Membentuk sebuah Komite Nasional untuk membantu presiden selama Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR) dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) belum terbentuk.

*Hasil sidang PPKI yang kedua tanggal 19 Agustus 1945 :
1. Pembagian wilayah, yang terdiri atas 8 provinsi :
a. Jawa Barat, Gubernur : Sutarjo Kartohadikusumo
b. Jawa Tengah, Gubernur : R. Panji Suroso
c. Jawa Timur, Gubernur : R.A. Suryo
d. Borneo (Kalimantan), Gubernur : Ir. Pangeran Muhammad Noor
e. Sulawesi, Gubernur : Dr. G.S.S.J. Sam Ratulangi
f. Maluku, Gubernur : Mr. J. Latuharhary
g. Sunda Kecil (Nusa Tenggara), Gubernur : Mr. I. Gusti Ktut Pudja
h. Sumatra, Gubernur : Mr. Teuku Mohammad Hassan

2. Membentuk Komite Nasional (Daerah).

3. Menetapkan 12 departemen dengan menterinya yang mengepalai departemen dan 4
menteri negara. Berikut ini 12 departemen tersebut :
a. Departemen Dalam Negeri dikepalai R.A.A. Wiranata Kusumah
b. Departemen Luar Negeri dikepalai Mr. Ahmad Subardjo
c. Departemen Kehakiman dikepalai Prof. Dr. Mr. Supomo
d. Departemen Keuangan dikepalai Mr. A.A Maramis
e. Departemen Kemakmuran dikepalai Surachman Cokroadisurjo
f. Departemen Kesehatan dikepalai Dr. Buntaran Martoatmojo
g. Departemen Pengajaran, Pendidikan, dan Kebudayaan dikepalai Ki Hajar Dewantara
h. Departemen Sosial dikepalai Iwa Kusumasumantri
i. Departemen Pertahanan dikepalai Supriyadi
j. Departemen Perhubungan dikepalai Abikusno Tjokrosuyoso
k. Departemen Pekerjaan Umum dikepalai Abikusno Tjokrosuyoso
l. Departemen Penerangan dikepalai Mr. Amir Syarifudin

Sedangkan 4 menteri negara yaitu:
1. Menteri negara Wachid Hasyim
2. Menteri negara M. Amir
3. Menteri negara R. Otto Iskandardinata
4. Menteri negara R.M Sartono

Di samping itu diangkat pula beberapa pejabat tinggi negara yaitu:
1. Ketua Mahkamah Agung, Dr. Mr. Kusumaatmaja
2. Jaksa Agung, Mr. Gatot Tarunamihardja
3. Sekretaris negara, Mr. A.G. Pringgodigdo
4. Juru bicara negara, Soekarjo Wirjopranoto
*Sidang PPKI yang ketiga tanggal 20 Agustus 1945 memutuskan:
Pembentukan Badan Keamanan Rakyat.

*Sidang PPKI yang keempat tanggal 22 Agustus 1945 memutuskan :
1. Pembentukan Komite Nasional
2. Membentuk Partai Nasional Indonesia



3. Piagam Jakarta
Sesudah sidang pertama BPUPKI, berlangsung pertemuan di luar sidang. Pertemuan itu dilakukan oleh para anggota BPUPKI yang tinggal di Jakarta. Pada tanggal 22 Juni 1945. Pertemuan ini dimaksudkan untuk menjembatani perbedaan antara golongan nasionalis dan Islam. Dalam pertemuan itu, diupayakan kompromi antara kedua belah pihak mengenai rumusan dasar negara bagi negara Indonesia.
Pada kesempatan itu sebuah panitia, yang kemudian dikenal dengan Panitia Sembilan, dibentuk untuk merumuskan kesepakatan antara kedua belah pihak. Panitia itu beranggotakan sembilan tokoh nasional yang juga tokoh-tokoh BPUPKI, yaitu Soekarno, Muhammad Hatta, Muhammad Yamin, Subardja, A.A. Maramis, Abdul Kahar Muzakar, Wachid Hasyim, Abikusno Tjokrosujoso, dan K.H. Agus Salim.
Setelah mengadakan pembahasan, panitia ini berhasil menetapkan Rancangan Pembukaan UUD yang kemudian di kenal dengan nama Piagam Jakarta. Pancasila dalam Piagam Jakarta dirumuskan demikian:
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syari’at-syari’at Islam bagi pemeluk-pemelukNya.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3 Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Sebab perubahan Piagam Jakarta karena tidak seluruh rakyat Indonesia memeluk agama Islam, sehingga isi Piagam Jakarta dirubah.

PENGEMBANGAN KREATIVITAS DAN KEBERBAKATAN TENTANG PRIBADI, PROSES, PENDORONG, PRODUK KREATIVITAS



PENGEMBANGAN KREATIVITAS DAN KEBERBAKATAN

1. Definisi Kreativitas.
- Operasional Kreativitas = Kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan (fleksibilitas) dan orisinalitas dalam berpikir, serta kemampuan untuk mengelaborasi (mengembangkan, memperkaya, memperinci) suatu gagasan.
- Kreativitas dari Clark = Ekspresi tertinggi keterbakatan dan sifatnya terintegrasi, yaitu sintesa dari semua fungsi dasar manusia, yaitu berpikir, merasa, menginderakan, dan intuisi (Thinking, Feeling, Pensing dan, Intuiting).

2. Pendekatan Pendorong Kreativitas.
- Kekuatan-kekuatan pendorong ada 2, yaitu:
(1) Dari luar (lingkungan) = Memupuk daya kreatif individu (lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan kebudayaan)
 (2) Dari dalam individu sendiri = Merasakan kebutuhan dan drongan untuk bersibuk diri secara kreatif, melibatkan diri dalam kegiatan kreatif ~> Motivasi Internal.
~ Keduanya mendorong seseorang untuk mengembangkan kreativitasnya.

3. Berhubungan dengan Pendekatan Produk Kreatif (Unsur).
- Menekankan 3 unsur, yaitu: Orisinalitas, Kebaruan dan Kebermaknaan.
a. Orisinalitas = Kreativitas mempersyaratkan dua hal: (1) Konsep atau ide yang orisinal, (2) Keuntungan bagi seseorang (Mason)
b. Kebaruan = Kreativitas adalah kemampuan menciptakan sesuatu yang baru (Baron)
c. Kebermaknaan = Kreativitas adalah kemampuan membuat kombinasi baru yang bermakna sosial.
*Baca juga Teori Psikoanalisa, Humanistik dan Czikszentmihalyi.

4. Belajar Kreatif.
- Belajar adalah suatu proses yang selalu menunjukkan kepada proses perubahan seseorang berdasarkan praktik atau pengalaman tertentu(Abi Syamsudin Makmun)
- Belajar adalah Proses perubahan tingkah laku sebagai akibat pengalaman atau latihan (Alisuf Sobri)
- Menurut Hilgard & Brower = Belajar sebagai perubahan dalam perbuatan, melalu aktivitas, praktek dan pengalaman.
- Kreativitas adalah Kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru dan menetapkannya dalam pemecahan masalah.
- Kreativitas meliputi: Ciri-ciri kognitif, seperti Keluwesan, Kelancaran dan keaslian dalam pemikiran maupun ciri-ciri afektif, seperti ingin tahu, senang mengajukan pertanyaan dan selalu ingin mencari pengalaman baru.
- Liputan Belajar Kreatif = yang perlu diperhatikan oleh guru dalam menyusun program pembelajaran adalah meningkatkan kreativitas anak didiknya dalam belajar:
1. Menciptakan lingkungan di dalam kelas yang merangsang belajar kreatif.
2. Mengajukan dan mengundang pertanyaan.
3. Memadukan perkembangan kognitif (berpikir), afektif(perasaan), dan psikomotorik(sikap).
4. Menggabungkan pemikiran konvergen dan divergen.
5. Menggabungkan proses berpikir, proses afektif, dan proses psikomotorik.
- Mengapa Belajar Kreatif itu penting ?
Refinger(1980), memberikan empat alasan mengapa belajar kreatif tersebut penting:
1. Belajar Kreatif membantu anak menjadi berhasil guna jika kita tidak bersama mereka. Belajar Kreatif adalah aspek penting dalam upaya kita membantu siswa agar mereka lebih mampu menangani dan mengarahkan belajar bagi mereka sendiri.
2. Belajar Kreatif menciptakan kemungkinan-kemungkinan untuk memecahkan masalah-maslaah yang tidak mampu kita ramalkan yang timbul di masa depan.
3. Belajar Kreatif dapat menimbulkan akibat yang besar dalam kehidupan. Kita makin menyadari bahwa belajar dapat mempengaruhi, bahkan mengubah karir dan kehidupan pribadi kita.
4. Belajar kreatif menimbulkan kepuasan dan kesenangan yang besar.

5. Berpikir divergen dan konvergen menurut Guilford.
- Berpikir Divergen(Berpikir terbuka) = Bentuk pemikiran terbuka, yang menjajaki macam-macam kemungkinan jawaban terhadap suatu persoalan/masalah
- Berpikir Konvergen(Berpikir Tertutup) = Berfokus kepada tercapainya satu jawaban yang paling tepat terhadap suatu persoalan atau masalah
~> Pada umumnya dalam pendidikan formal lebih menekankan berpikir Konvergen dibandingkan berpikir Divergen.

6. Kreativitas sebagai Proses, Produk, Pribadi dan Pendorong.
1. Kreativitas sebagai Proses
- Suatu proses yang menghasilkan sesuatu yang baru, apakah itu suatu gagasan atau suatu objek dalam suatu bentuk atau susunan yang baru (Hurlock)
- Proses Kreatif (Rogers) = Sebagai munculnya dalam tindakan suatu produk baru yang tumbuh dari keunikan individu di satu pihak, dan dari kejadian, orang-orang dan keadaan hidupnya di lain pihak. Penekanan pada =
(1) Aspek baru dari produk kreatif yang dihasilkan.
(2) Aspek interaksi antara individu dan lingkungannya/kebudayaannya.
- Kreativitas (Alvian) = Suatu proses upaya manusia/bangsa untuk membangun dirinya dalam berbakai aspek kehidupannya. Tujuan pembangunan diri = untuk menikmati kualitas kehidupan yang semakin baik.
- Menurut Guilford (1986) menekankan perbedaan berpikir Divergen dan Konvergen: (Lihat nomor 5)
- Torrance = Menekankan adanya ketekunan, keuletan, kerja keras, jadi jangan tergantung dengan timbulnya inspirasi.
2. Kreativitas sebagai Produk
- Kreativitas sebagai kemampuan untuk menghasilkan sesuatu yang baru, Selain unsur baru, juga terkandung peran faktor lingkungan dan waktu.
- Produk baru dapat disebut Karya Kreatif jika mendapatkan pengakuan (penghargaan) oleh masyarakat pada waktu tertentu (Stein)
- Menurut Ahli Lain, Pertama-tama bukan suatu karya kreatif bermakna bagi umum, tetapi terutama bagi si Pencipta Sendiri.
3. Kreativitas dari segi Pribadi
- Kreativitas = Ungkapan unik dari seluruh pribadi sebagai hasil interaksi individu, perasaan, sikap dan perilakunya.
- Kreativitas adalah kemampuan individu untuk menciptakan sesuatu yang baru. Biasanya individu yang kreatif bersifat mandiri. Ia tidak merasa terikat pada nilai-nilai dan norma-norma umum yang berlaku dalam bidang keahliannya. Ia memiliki sistem-sistem apresiasi hidup sendiri (reward) yang mungkin tidak sama dengan di anut oleh masyarakat ramai.
- Dengan kata lain : Kreativitas adalah sifat pribadi individu dan bukan merupakan sifat sosial yang dihayati oleh masyrakat yang tercermin dari kemampuannya untuk menciptakan sesuatu yang baru (Selo Soemardjan)
4. Faktor-faktor pendorong kreativitas
- Setiap orang memiliki potensi kreatif dalam derajat yang berbeda-beda dan dalam bidang yang berbeda-beda.
- Potensi Kreatif dipupuk sejak dini agar dapat diwujudkan dan diperlukan kekuatan-kekuatan pendorong (Lingkungan dan Individu itu sendiri)
- Perlu diciptakan kondisi lingkungan yang dapat memupuk daya kreatif = timbul dan tumbuhnya kreativitas yang dipengaruhi keluarga, sekolah, teman (arti sempit) dan masyarakat, kebudayaan (arti luas).
- Pada akhirnya kembali pada bagaimana individu itu sendiri dapat merasakan kebutuhan dan dorongan untuk berkreatif (Motivasi Internal).

MATERI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN



Psikologi Perkembangan

Psikologi Perkembangan = Studi ilmiah mengenai proses berubah dan menetap rentang kehidupan manusia.

Tujuan Psikologi Perkembangan
1. Describing = menggambarkan/memaparkan perilaku(behavir) yang bertujuan untuk memperoleh norma usia
2. Explain = Menjelaskan mengapa terjadi perilaku tertentu dengan melihat dari faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang.
3. Predict = Memprediksi perilaku apa yang akan muncul setelah melalui tahapan “explain”
4. Modify = Pada kasus tertentu dilakukan modifikasi/mengotimalkan perkembangan melalu training dan terapi.

*Baca manfaat Psikologi perkembangan
*Baca Sejarah psikologi perkembangan
*Baca Prinsip-prinsip perkembangan

Aspek-aspek perkembangan ada 3 yaitu: Physical, Cognitive dan Psychosocial.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan:
1. Hereditas (Faktor bawaan)
2. Lingkungan
3. Kematangan fungsi organis dan psikis (organ tubuh dan kemanjaan)

Hal-hal yang mempengaruhi perkembangan ada 2 yaitu :
1. Normatif = Suatu kejadian yang terjadi dan dialami oleh setiap individu
Contoh = sekolah, menikah, pubertas
2. Non Normatif = Suatu kejadian yang terjadi tetapi tidak dialami oleh setiap individu yang berdampak.
Contohnya ada 3 =
1. Happy event = Memenangkan lotree
2. atypical time of life = kematian orang tua pada masih kecil
3. atypical time event = Kecelakaan, hamil di luar nikah.

Pengaruh waktu dalam perkembangan ada 2 yaitu :
1. Critical = Periode waktu yang spesifik dan dapat berpengaruh besar terhadap perkembangan
Contoh = Bebek yang dierami angsa, bebek tsb berperilaku seperti angsa krn diurus angsa
2. Sensitive = Periode waktu dalam perkembangan dimana seseorang dapat dengan mudah menyerap perubahan dari luar
Contoh = Anak kecil lebih mudah untuk mempelajari bahasa.


Teori Perkembangan, Aktif/Passive? Continuous/Discontinuous?
1. Teori Mekanistik = Pasif dan Continuous
Dipelopori oleh John Locke (tabularasa). Menurut teori ini individu sebagai mesin yang bereaksi terhadap masukan lingkungan . Perkembangan sebagai respon pasif dan
dapat diprediksi terhadap stimulus atau rangsangan. Karena teori ini memprediksi maka kita dapat mengidentifikasi dan mengisolasi faktor-faktor yang membuat orang berperilaku atau bereaksi. Menurut teori mekanismik perkembangan itu terjadi secara berkesinambungan seperti menaiki tangga.

2. Teori Organismik = Aktif dan Discontinuous
Dipelopori oleh Jasque Rousseau. Menurutnya individu sebagai organism yang aktif tumbuh,yang akan memperngaruhi perkembangannya. Dorongan perubahan berasal dari dalam diri sendiri. Menurut teori ini lingkungan tidak menyebabkan perkembangannya (cikal bakal teori humanistic). Lingkungan hanya dapat memperlambat atau mempercepat perkembangan.perilaku individu merupakan sebuah keutuhan organic tidak dapat dipresiksi. Menurut teori organismik perkembangan terjadi secara bertahap, karena pada tiap tahapan orang akan berhadapan dengan masalah yang berbeda dan mengembangkan kemampuan yang berbeda. Tiap tahapan dibangun berdasarkan tahapan yang lalu untuk mempersiapkan ke tahap yangakan datang.

5 Teori perspektif perkembangan:
1. Psikoanalisis (Sigmund Freud) = Perilaku manusia berasal dari ketidaksadaran pikiran
- Tahap Psikoseksual Freud:
1. Oral/Mulut (0 - 1 thn) = Mengedot dan Makan
2. Anal/Anus (1 - 3 thn) = Buang air ~> Toilet/poty training.
3. Phalic/Falik (3 - 6 thn) = Kelekatan kepada orang tua (Oedipus/Electra Complex)
4. Latency (6thn - pubertas) = Sosialisasi ( kepercayaan diri )
5. Genital (Pubertas – Dewasa) = Kematangan dan Kepuasan seks.

- Tahap Psikososial Erikson ada 8 :
Psikososial Tahap 1 = Trust vs Mistrust (kepercayaan vs kecurigaan)
Tahap ini berlangsung pada masa oral, pada umur 0-1 tahun atau 1,5 tahun (infancy).
Bayi pada usia 0-1 tahun sepenuhnya bergantung pada orang lain, perkembangan rasa percaya yang dibentuk oleh bayi tersebut berdasarkan kesungguhan & kualitas penjaga (yang merawat) bayi tersebut.
Kegagalan mengembangkan rasa percaya menyababkan bayi akan merasa takut dan yakin bahwa lingkungan tidak akan memberikan kenyamanan bagi bayi tersebut, sehingga bayi tersebut akan selalu curiga pada orang lain.
Virtue = Hope/harapan
Psikososial Tahap 2 = Otonomi vs perasaan malu dan ragu-ragu.
Tahap ini merupakan tahap anus-otot (anal/mascular stages), masa ini disebut masa balita yang berlangsung mulai usia 1-3 tahun. Pada masa ini anak cenderung aktif dalam segala hal, sehingga orang tua dianjurkan untuk tidak terlalu membatasi ruang gerak serta kemandirian anak. Namun tidak pula terlalu memberikan kebebasan melakukan apapun yang dia mau.
Virtue = Keinginan
Psikososial Tahap 3 = Inisiatif vs kesalahan
Tahap ini dialami pada anak saat usia 4-5 tahun (preschool age)
Anak-anak pada usia ini mulai berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya sehingga menimbulkan rasa ingin tahu terhadap segala hal yang dilihatnya.
Virtue = Tujuan
Psikososial Tahap 4 = Kerajinan vs inferioritas
Tahap ini merupakan tahp laten usia 6-12 tahun (school age) ditingkat ini anak mulai keluar dari lingkungan keluarga ke lingkungan sekolah sehingga semua aspek memiliki peran misal orang tua harus selalu mendorong, guru harus memberi perhatian, teman harus menerima kehadirannya.
Virtue = Keahlian
Psikososial Tahap 5 = Identitas vs kekacauan identitas
Tahap ini merupakan tahap adolense (remaja), dimulai pada saat masa puber dan berakhir pada usia 12-18 tahun/anak. Di dalam tahap ini lingkup lingkungan semakin luas, tidak hanya di lingkungan keluarga atau sekolah, namun juga di masyarakat. Pencarian jati diri mulai berlangsung dalam tahap ini.
Virtue = Kesetiaan
Psikososial Tahap 6 = Keintiman vs isolasi
Tahap ini terjadi pada masa dewasa awal (young adult), usia sekitar 18/20-30 tahun. Dalam tahap ini keintiman dan isolasi harus seimbang untuk memunculkan nilai positif yaitu cinta. Cinta yang dimaksud tidak hanya dengan kekasih melainkan cinta secara luas dan universal (misal pada keluarga, teman, sodara, binatang, dll).
Virtue = Cinta
Psikososial Tahap 7 = Generatifitas vs stagnasi
Masa dewasa (dewasa tengah) ditempati oleh orang-orang yang berusia yang berusia sekitar 20 tahunan sampai 55 tahun (middle adult). Dalam tahap ini juga terdapat salah satu tugas yang harus dicapai yaitu dapat mengabdikan diri guna mencapai keseimbangan antara sifat melahirkan sesuatu (generatifitas) dengan tidak melakukan apa-apa (stagnasi).
Virtue = Kepedulian
Psikososial Tahap 8 = Integritas vs keputus-asaan
Tahap ini merupakan tahap usia senja (usia lanjut). Ini merupakan tahap yang sulit dilewati karena orang pada masa ini cenderung melakukan introspeksi diri. Mereka akan memikirkan kembali hal-hal yang telah terjadi pada masa sebelumnya, baik itu keberhasilan maupun kegagalan. Virtue = Kebijaksanaan.

2. Learning
~ Behaviorisme ada 2 =
1. Classical Conditioning (Ivan pavlov)
Ada bunyi bell ~> liur keluar, tanpa bell juga air liur keluar karena ada makanan
Response = air liur (saliva)
Stimulus = bell
Makanan juga stimulus
2. Operant Conditioning = B.F. Skinner
- Manusia berperilaku dipengaruhi penguatan (social learning) = timbal balik
Self efficacy = kemampuan mengerjakan tugas/menyelesaikan tugas.

3. Kognitif (Jean Piaget)
- Menggabungkan Observasi dengan pertanyaan
~ Perkembangan kognitif ada 3 proses =
1. Organization = tujuan untuk membuat kategori, seperti burung mempunyai kategori memiliki paruh, berbulu dan kaki dua
2. Adaptation = seroang anak menangani informasi baru yang ringan dimana sudak diketahui. Ada 2 yaitu =
a. Assimilasi = Memberlakukan informasi baru dan menyertakan ke struktur kognitif yang telah ada. Contoh = mengedot dengan breast (ASI)
b. Accomodation = Menyesuaikan suatu struktur kognitif dan disesuaikan dengan informasi baru. Contoh = menyesukan mengedot dengan botol daripada dengan breast.
4 Tahap Kognitif Piaget :
1. Sensorimotor (Lahir – 2 tahun) = Bayi secara bertahap menjadi mampu mengorganisir kegiatan yang berkaitan dengan lingkungan melalui kegiatan sensorik dan motorik.
2. Preoperational (2 – 7 tahun) = Anak berkembang dalam pewakilan dan menggunakan simbol untuk mewakili orang, tempat, dan peristiwa. bermain imajinatif bahasa adalah manifestasi penting dari tahap ini. Berpikir masih belum logis.
3. Operasi kongkret (7 – 11 tahun) = Anak dapat memecahkan masalah dengan logis jika mereka focus pada saat itu tetapi belum bisa berpikir abstrak (membayangkan).
4. Operasi Formal (11 – dewasa) = Seseorang dapat berpikir abstrak dan mampu menghadapi situasi dugaan sementara serta dapat berpikir dengan adanya kemungkinan-kemungkinan.
Sosiocultural Theory = LEV VYGOTSKY

4.  Kontekstual
- Perkembangan bisa dipahami hanya dalam isi sosial.
~ Ada 5 level identifikasi:
1. Microsystem = lingkungan rumah, sekolah, kerja, tetangga
2. Mesosystem = Ada hubungan antara rumah dan sekolah
3. Exosystem = Acara TV sangat berpengaruh dengan membangun perilaku
4. Macrosystem = Lingkungan budaya, ideologi, politik, kepercayaan
5. Chronosystem = Dimensi waktu, seperti adanya perang.

5. Evolusionari/Sosiobiologi
- Teori Darwin = yang kuat yang bertahan dan adanya seleksi alam.
Menurut darwin, semua spesies hewan telah berkembang melalui berbagai proses yang berkaitan dengan yang paling bisa beradaptasi dialah yang dapat bertahan hidup (survivel of the fittest) dan seleksi alam (natural selection). Dengan kata lain, individu yang dapat mudah beradaptasi dengan lingkungan akan lebih bertahan untuk hidup sedangkan yang kurang beradaptasi justru akan lebih sulit untuk dapat bertahan hidup alias punah.
Etologi (ethology) merupakan sebuah istilah yang mengkaji mengenai berbagai prilaku adaptif yang berbeda pada spesies hewan

Metode Riset/Penelitian
-          Quantitative dan Qualitative
~ Kuantitatif = Jumlah ~> Waktu relatif lebih singkat (Objektif)
~ Kualitatif = Kualitas ~> Waktu yang lama (Subjektif)

DESAIN RISET DASAR
Tipe
Karakter utama
Keuntungan
Kerugian
Studi kasus
Studi mendalam tentang individu
Luwes; memberikan gambaran detail perilaku dan perkembangan satu orang.
Tidak bisa diterapkan untuk orang lain; tidak bisa membangun sebab dan akibat
Studi etnografi
Studi mendalam tentang budaya dan bagian dari budaya
Dapat membantu mengatasi bias berbasis budaya

Dipengaruhi bias pengamat

Studi korelasional
Dapat menentukan sisi positif dan negatif antara hubungan dengan variable
Dapat menyarankan hipotesis tentang hubungan sebab akibat
Tidak bisa membangun sebab dan akibat
Eksperimen
Dapat mengkontrol prosedur dari para pengeskperimen variabel bebas untuk menentukan variabel terikat
Dapat membangun hubungan sebab akibat
Hanya dapat dilakukan di laboratorium dan tidak dapat dilakukan di luar laboratorium

1. Cross-Sectional = Data yang dikumpulkan berdasarkan dari umur yang berbeda di waktu yang sama (orang banyak)
2. Longitudinal = Data yang dikumpulkan berdasarkan dari orang yang sama dengan waktu yang panjang (satu orang)
3. Sequential = Gabungan antara Longitudinal dan Cross-Sectional.

NEWBORN BABY
1. Ukuran dan Tampilan
- Pada ukurannya memiliki panjang 20 inci dan berat 3kg, saat lahir 95% bayi yang lahir pada waktunya memiliki berat sekitar 5-10pon dan panjangnya 18-22inci. Anak laki-laki cenderung lebih panjang dibandingkan anak perempuan dan anak sulung cenderung memiliki berat yang lebih kecil dibandingkan anak berikutnya.

2. Sitem Imun tubuh
-Pada sistem imun tubuh bayi yang baru lahir didapatkan dari ASI pertama eksklusif yang dinamakan prolaktin. Lapisan lemak yang berkembang selama 2 bulan masa kelahiran. Bayi mempertahankan suhu tubuhnya dengan meningkatkan aktifitas mereka ketika suhu tubuhnya turun
3. Assesment secara medis dan behavioral
- SKALA APGAR
Tanda
0
1
2
Warna kulit
Biru, pucat
Tubuh pink, ekstremitas biru
Pink seutuhnyA
Detak jantung
Tidak ada
Pelan. <100
Kencang. >100
Refleks
Tidak ada respon
Meringis
Batuk, bersin, menangis
Aktivitas
Lemas
Lemah, kurang aktif
Kuat, aktif
Pernapasan
Tidak ada
Tidak beres, lambat
Baik, menangis

4. States of Arousal
- Status fisiologis dan perilaku bayi pada waktu-waktu tertentu dalam siklus harian, periodik yang terdiri atas pola terjaga, tidur dan aktivitas seperti kemampuan bawaan dan berbeda untuk tiap individu.
Keadaan
Mata
Pernapasan
Gerakan
Respons
Tidur biasa
Tertutup; mata tidak  bergerak
Biasa dan lambat
Tidak ada, kecuali yang mengagetkan
Cannot be aroused by mild stimuli
Tidur tidak biasa
Tertutup; mata bergerak-gerak
Luar biasa
otot berkedut, tapi tidak ada gerakan besar
Suara atau cahaya membawa senyum atau meringis dalam tidur
kantuk
Buka/tertutup
Luar biasa
Beberapa hal aktif
Mungkin tersenyum, mengagetkan, menghisap atau mengalami ereksi sebagai respon terhadap rangsangan
Kewaspadaan
Terbuka
Datar
Diam; ingin menggerakan kepala, untuk melihat sekitar
Lingkungan yg menarik menginisiasi keadaan
Aktivitas bangun dan menangis
Terbuka
Luar biasa
Banyak aktivitas
Stimulus dari luar, seperti lapar, dingin, sakit, dan lain-lain

PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA 1 – 3 TAHUN
1. Contoh secara Classical Conditioning
Classical conditioning adalah sebuah metode pembelajaran dimana stimulus netral dihubungkan dengan stimulus tidak terkondisi untuk menimbulkan respon terkondisi dimana respon terkondisi bersamaan dengan respon tidak terkondisi.
Contoh: Lia sedang menatap jendela pada saat hujan kemudian muncullah kilat diikuti dengan petir yang besar seketika Lia terlompat dari tempatnya, setelah beberapa saat muncullah kilat dan Lia lompat dari tempatnya padahal kilat tersebut tidak disertai dengan petir.
Operant Conditioning
Operant conditioning adalah suatu usaha memperoleh penguatan dengan kata lain dengan pemberian reinforcement itu maka seseorang dapat mengontrol tingkah laku organisme.  
Contoh: seorang guru memiliki murid yang pemalu, guru tersebut menyuruh murid tersebut menunjukkan gambar yang dia buat, karena hasil yang dibuatnya bagus sekali guru tersebut memujinya berulang kali hingga rasa malu anak itu hilang. Ini lah yang disebut dengan operant conditioning dengan pendekatan positif.

2. Memory
- Infant memory
Rata-rata manusia tidak dapat mengingat ketika usianya belum genap 2 tahun. Ketidakmampuan ini disebut dengan infantile amnesia. Pada awal kehidupan, semua itu tidak tersimpan dalam memori karena otak kita belum berkembang dengan baik (Piaget, 1969). Sedangkan Freud meyakini bahwa awal memori itu tersimpan tetapi ditekan karena emosinya belum stabil. Penelitian lainnya mengatakan bahwa ada anak yang tidak dapat menyimpan dalam memori sampai mereka dapat menceritakan sebuah peristiwa.

3. Tahap Sensorimotor piaget dan contoh!
 1.      Pada sub-tahap pertama(usia 1 bulan), bayi baru lahir mulai berlatih untuk mengambil alih refleks-refleks yang sudah ada sejak lahir, melibatkan diri dalam tingkah laku meskipun tidak ada stimulus normal pada saat itu. Contohnya adalah bayi yang baru lahir mulai menghisap secara refleks ketika bibir mereka disentuh.
2.      Pada sub-tahap kedua(usia 1-4 bulan), bayi mulai belajar untuk mengulangi perilaku-perilaku yang menghasilkan sensasi yang menyenangkan yang pada awalnya terjadi secara spontan, seperti menghisap jari. Mereka mulai tertarik pada bunyi, dan mulai menunjukkan kemampuan mengordinasi sebagai informasi sensorik (penglihatan dan pendengaran).
3.      Pada sub-tahap ketiga (umur 4-8 bulan), bersamaan dengan ketertarikan baru dalam memanipulasi objek dan mempelajari bagian tubuh mereka.Pada sub-tahap ini terjadi circular reaction sekunder, dimana bayi tersebut mengulang sebuah tindakan bukan karena dia mampu tetapi karena dia ingin mendapatkan hasil yang melampaui kemampuan tubuh bayi itu sendiri. Contohnya adalah bayi yang berusaha memainkan mainannya hanya untuk mendengarkan bunyi mainan tersebut.
4.      Pada sub-tahap keempat (8-12 bulan), bayi belajar menggeneralisasikan dari pengalaman lalu untuk memecahkan masalah. Bayi akan merangkak untuk mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan, menggenggamnya atau menjauhkan benda yang menghalangi sesuatu yang mereka inginkan (misalnya tangan orang lain).
5.      Pada sub-tahap kelima (12-18 bulan), bayi mulai mencoba perilaku baru untuk melihat apa yang terjadi. Setelah mereka mulai berjalan, maka mereka dapat lebih mudah mengeksplorasi lingkungan mereka.. Misalnya, seorang balita mungkin akan meremas bebek plastiknya yang berbunyi ketika ia menginjaknya, untuk melihat apakah benda tersebut berbunyi kembali.
6.      Pada sub-tahap keenam (18- 2 tahun),.Kemampuan representasional (representational ability) kemampuan secara mental menghadirkan kembali objek dan tingkah laku dalam ingatan, cukup banyak melalui simbol seperti kata, angka, dan gambar mental – membebaskan anak dari pengalaman langsung.

4. Jelaskan Kemampuan kognitif dibawah ini:
1.    Kausalitas
Pemahaman kausalitas, prinsip satu kejadian menyebabkan kejadian lain, ini penting karena “memungkinkan seseorang untuk meramalkan dan mengendalikan dunianya”.Piaget percaya bahwa pemahaman ini berkembang perlahan pada tahun pertama.Pada sekitar usia 4 hingga 6 bulan,bayi mampu mengenggam objek mereka mulai bertindak terhadap  lingkungannya. Menurut Piaget, bayi belum tahu bahwa berbagai sebab muncul sebelum akibat, tidak mendekati usia 1 tahun baru menyadari bahwa kekuatan dari luar dirinya dapat menyebabkan sesuatu terjadi.

2.      Kategorisasi
      Membagi-bagi dunia kedalam kategori-kategori yang bermakna merupakan hal yang penting terhadap tingkah laku berpikir mengenai berbagai objek dan konsep serta keterkaitannya. Menurut piaget kemampuan untuk mengklasifikasi berbagai hal, baru muncul pada sekitar 18 bulan. Namun jika bayi memperhatikan lebih lama sesuatu benda bahkan ketika dia baru berusia 3 bulan, bayi telah dapat membedakan misalnya saja antara anjing dan kucing.Pengelompokkan ini disebut perceptual categorization  yaitu pengelompokkan berdasarkan ciri fisik objek seperti : ukuran, warna, pola atau bagian dari objek.
3.      Objek Permanensi
Penelitian pelanggaran terhadap ekspektasi (violation of expectations) dimulai dengan fase familiarisasi di mana bayi melihat suatu kejadian atau serangkaian kejadian berlangsung normal.Setelah bayi terbiasa terhadap prosedur ini, kejadian tersebut diubah sedemikian rupa sehingga berkonflik dengan melanggar ekspektasi normal.Pelanggaran terhadap ekspektasi adalah metode penelitian di mana kebiasaan terhadap suatu stimulus yang berkonflik dengan pengalaman dianggap sebagai bukti bahwa bayi mengenali stimulus baru tersebut sebagi hal yang mengejutkan.
4.      Angka
Berbagai penelitian pelanggaran terhadap ekspektasi menunjukkan bahwa pengalaman angka sudah ada jauh sebelum sub tahap ke 6 Piaget, ketika ia mengakui anak-anak mulai menggunakan simbol. Menurut Wyen konsep numeriksudah ada sejak bawaan lahir sejak 5 bulan dan bahwa pengajaran pada anak sebenarnya hanya berupa pengajaran “nama” saja yaitu : “satu” “dua” dan seterusnya.

5. Perkembangan bahasa!
Language (bahasa) merupakan sistem komunikasi berdasarkan kata dan tata bahasa.Pertumbuhan bahasa mengilustrasikan dari berbagai aspek perkembangan.Dengan matangnya berbagai struktur fisik yang dibutuhkan untuk menghasilkan suara dan mulai aktifnya berbagai koneksi suara yang dibutuhkan untuk mengasosiakan makna, interaksi sosial mengenalkan bayi pada sifat komunikatif bicara.
Sebelum menggunakan kata, bayi mengusahakan agar kebutuhan dan perasaan mereka diketahui. Seperti yang dilakukan Doddy Darwin, melalui suara-suara yang bergerak maju dari menangis sampai mengeluarkan bunyi tanpa arti sama sekali seperti celoteh. Kemudian imitasi tidak disengaja dan imitasi sengaja.Suara-suara ini biasanya dikenal sebagai Prelinguistic Speech (bicara pralinguistik).
Ada 5 yaitu:
A.    Vokalisasi Dini
B.     Mengenal Bunyi Bahasa
C.    Isyarat
D.    Kata Pertama
E.     Kalimat Pertama

6. Invisible imitation (imitasi tidak terlihat) adalah imitasi yang menggunakan bagian tubuh bayi yang mana tidak dapat terlihat oleh bayi itu sendiri, seperti mulut.
Visible Imitation (Imitasi terlihat) adalah imitasi yang menggunakan bagian tubuh bayi dimana bayi tersebut dapat melihatnya.

Elicited Imitation adalah metode penelitian dimana bayi atau anak dibuat mengimitasi serangkaian tindakan khusus yang mereka telah lihat, tetapi belum tentu pernah dilakukan sebelumnya

habituation adalah jenis pembelajaran dimana familiaritas dapat mengurangi stimulus, memperlambat atau menghentikan respon.

Dishabituation  adalah Jenis pembelajaran yang mengkaji habituasi pada bayi yang baru lahir dengan cara berulang-ulang memberikan suatu stimulus (biasanya suara atau pola visual) dan memonitori respon-respon seperti detak jantung, menghisap, gerakan mata dan aktivitas otak.

Kecenderungan bayi memandang sesuatu lebih lama daripada memandang yang lain disebut visual preference

Implicit memory(ingatan implisit) mengacu pada ingatan yang terjadi tanpa usaha atau bahkan kesadaran, secara umum menyimpan informasi tentang berbagai kebiasaan dan keterampilan, seperti tahu bagaimana melempar bola dan mengendarai sepeda.

Explicit memory(ingatan eksplisit) bersifat sadar atau ingatan yang disengaja, biasanya terdiri atas berbagai fakta,nama,peristiwa,dan hal lain yang sesorang dapat utarakan dan nyatakan

kosakatanya mungkin hanya suku kata sederhana yang memiliki lebih dari satu makna,bergantung pada konteks di mana anak mengucapkannya, ”Da” mungkin berarti “Saya ingin itu”, ”Saya ingin ke luar”, atau “Apa yah?” kata-kata tersebut yang mengungkapkan pikiran disebut holofrasa.

bicara telegrafik terdiri atas hanya sedikit kata esensial.Seperti ketika Rita mengucap, “Nek dur”, sepertinya yang ia maksud adalah “Nenek sedang tidur di lantai”. Penggunaan anak terhadap bicara telegrafik,serta bentuknya,variasinya,bergantung pada bahasa yang sedang dipelajarinya