Jumat, 08 November 2013

Pengaruh Internet Terhadap Kenakalan Remaja

PENGARUH INTERNET TERHADAP KENAKALAN REMAJA

1. PENDAHULUAN
            Internet merupakan jaringan global antar komputer untuk berkomunikasi dari suatu wilayah ke wilayah lain di belahan dunia. Dalam internet terdapat berbagai macam informasi, baik yang memberikan manfaat maupun berdampak negatif. Semua informasi itu dapat diakses lewat internet. Penggunaan internet berkembang dengan pesat. Kini masyarakat dapat dengan mudah mengakses internet di warnet atau melalui laptop dengan modem ataupun wireless-connected, bahkan lewat HP. Dengan jaman yang semakin modern mengakses sesuatu dengan menggunakan internet tersebut sangatlah mudah, tidak ada kesulitan tersendiri dalam mengkses internet. Dan juga karena penggunaan internet yang cukup terjangkau dewasa ini membuat semakin banyak orang-orang yang menggunakan internet. Pada awalnya internet itu ada karena adanya pengaruh globalisasi yang ada di dunia ini dan merupakan bawaan dari budaya barat yang sangat marak sekarang ini. Peran globalisasi sangatlah besar dalam mengembangkan alam pikiran manusia karena jaman sekarang globalisasi sangat berperan penting dalam kehidupan kita. Globalisasi merupakan proses masuknya ke ruang lingkup dunia. Dengan adanya globalisasi di jaman sekarang, membuat orang-orang lebih mudah untuk mengerjakan sesuatu hal, sebagai contoh penggunaan komputer dan laptop yang semakin marak di dunia pekerjaan dan pendidikan yang membuat dunia pekerjaan dan pendidikan menjadi lebih mudah dibandingkan dengan jaman dahulu. Sehingga dapat dikatakan bahwa pengaruh globalisasi terhadap perkembangan pola pikiran manusia sangatlah berperan penting.
            Globalisasi sangatlah berdampak ke dalam kehidupan masing-masing orang, seperti halnya dikotomi apabila ada dampak positif dari globalisasi maka juga akan ada dampak negatif dari adanya globalisasi tersebut terhadap pola alam pikiran manusia. Yang pertama adalah dampak positif dari masuknya globalisasi dan mengembangkan pola pikir manusia: dengan adanya globalisasi membuat ilmu pengetahuan menjadi lebih menarik untuk diselidiki dicari karena kemudahan akses dalam mencari ilmu pengetahuan itu tersebut, sebagai contoh website yang sangat terkenal untuk mencari ilmu pengetahuan adalah Google dan wikipedia, dengan adanya Google dan Wikipedia, membuat segala sesuatu pengetahuan hanya dapat kita temui dengan satu klik saja dan kita dapat mengetahui apa saja yang terjadi sekarang dan hal terbaru apa saja yang sedang terjadi sekarang, tentu saja hal ini sangat memudahkan setiap orang yang ingin mencari tahu tentang ilmu pengetahuan. Dalam tulisan kali ini saya akan membahas tentang pengaruh internet yang ada terhadap kenakalan remaja itu sendiri. Apa saja dampak dari pengaruh internet terhadap kenakalan remaja, beserta juga saran dan kesimpulan yang meliputi solusi atau jalan keluar dari permasalahan yang ada.

2. PEMBAHASAN
            Penyebab media internet berpengaruh terhadap Perilaku Kenakalan Remaja. Internet telah mengkonstruksi dunia maya menjadi dunia tanpa batas, dunia kebebasan, yang bisa dimasuki dan dimanfaatkan oleh siapa saja. Manusia yang menggunakannya disediakan ruang yang sebebas-bebasnya. Internet menyediakan sejumlah fasilitas yang dapat digunakan antara lain words wide web (www), electronic mail (e-mail), mailing list, file transfer protocol (FTP), newsgroup, chat group, situs networking dan lain-lain. Dalam komunitas ini pengguna internet dapat berkomunikasi, mencari informasi, berbelanja serta transaksi bisnis lainnya, maka internet sering disebut sebagai cyberspace atau virtual word (dunia maya).
Menurut Setiawan (2009), Salah satu kelemahan internet yang paling nyata dan merusak adalah item-item asusila yang tak bermoral dengan mudah diakses di jaringan internet. Jaringan pertemanan pun dipergunakan untuk memesan sekaligus menjual ganja. Dewasa ini tidak sedikit siswa menghabiskan harinya di warung internet (warnet) sekedar untuk chatting atau main game online. Bahkan di sebuah kota di Jawa Barat pernah ditemukan kasus banyaknya siswa yang ketagihan games online. Para siswa menjadi lupa waktu, bahkan sampai memakai uang bayaran sekolah untuk membayar sewa game online, hal ini menunjukkan gejala perilaku kenakalan pada remaja.
Dampak negatif dalam perkembangan moral dapat terjadi karena adanya kesempatan untuk mengunduh isi situs tanpa ijin. Berkaitan dengan hal ini banyak orangtua yang mengajarkan anak-anaknya untuk tidak mencuri bahkan mungkin memberikan hukuman bila anaknya melakukan tindak pencurian. Bila hal tersebut dilakukan dengan perangkat internet (contohnya mengunduh secara illegal baik lagu atau film dengan berbagai cara), maka punishment dari orangtua sering dan bahkan tidak pernah diterapkan.
            Seto Mulyadi dalam makalahnya dengan tema “Dampak Internet Pada Perkembangan
Remaja” yang diselenggarakan oleh Fakultas Psikologi Gunadarma pada tanggal 1 Juni 2011
mengungkapkan bahwa menurut beberapa ahli dampak negatif dari pemaparan internet terhadap remaja diantaranya:
1.    Dampak pada perkembangan fisik. Interaksi remaja dengan internet banyak mengurangi aktivitas gerak karena konsep dari internet adalah memudahkan kehidupan manusia sehingga akan banyak mengurangi dalam bergerak. Saat ini dalam beraktivitas para remaja sudah banyak menggunakan internet. Hal tersebut menyebabkan perkembangan fisik remaja yang terlalu dipapar oleh internet banyak mengalami physical decline. Contohnya problem visual seperti kelelahan mata, sakit kepala bahkan penglihatan kabur karena remaja lebih rentan daripada orang dewasa terhadap cahaya dan radiasi yang dipancarkan dari perangkat internet. Selain itu obesitas/kegemukan juga kasus yang sering terjadi akibat berkurangnya aktivitas fisik. Obesitas/kegemukan pada remaja dapat memicu terjadinya ketidak seimbangan hormonal dan metabolism yang akan menggiring terjadinya serangan jantung premature.
2.    Dampak pada perkembangan emosi dan sosial. Pada remaja, perkembangan emosi tidak lepas dari interaksinya dengan lingkungan sosial. Bila lingkungan sosial yang ada di sekeliling remaja berupa lingkungan sosial yang “virtual” dan tidak pada kenyataannya, maka perkembangan emosi remaja juga cenderung tidak kuat karena umpan balik dari lingkungan virtual dapat diatur sesuai kehendak individu, sedangkan umpan balik dari lingkungan nyata belum tentu sesuai dengan kehendak individu. Sehingga individu harus mengembangkan keterampilan sosial dan emosi untuk mengatasinya.
3.    Dampak pada perkembangan inteligensi. Beberapa ahli mengusut tentang pengaruh internet dalam perkembangan inteligensi karena internet sudah tidak dapat dilepaskan dari kehidupan sehari-hari di lingkungan rumah ataupun di lingkungan sekolah. Remaja saat ini mungkin menggunakan otak mereka jauh berbeda dengan remaja di generasi sebelumnya. Dapat berarti bahwa teknik pengajaran saat ini dan metode pengujian belum tentu efektif dalam mengestimasi kecerdasan mereka.
4.    Dampak pada perkembangan moral. Dampak pada perkembangan moral terutama terjadi karena pemaparan pada situs-situs yang banyak mengandung unsur pornografi dan kekerasan. Banyak kasus di Indonesia tentang kekerasan dan kejahatan seksual pada remaja yang baik pelaku maupun korbannya adalah remaja akibat eksposure terhadap situs-situs internet yang tidak dikontrol oleh orangtua maupun orang dewasa lain yang bertanggungjawab terhadap perkembangan remaja di Indonesia.
            Dapat  disimpulakan bahwa perilaku kenakalan pada remaja yang dipengaruhi oleh media internet antara lain adalah:
1.    Perkelahian sebagai akibat dari kecanduan game online yang bertema kekerasan, peperangan, terorisme.
2.    Perkataan yang kasar, kotor, tidak senonoh, saling mengejek antar teman yang berawal dari penulisan “status” di facebook atau twitter dan jejaring sosial lainnya.
3.    Penipuan, melalui media internet rentan sekali penipuan dengan memasang iklan-iklan jual beli barang dengan harga murah.
4.    Pemalsuan identitas, melalui jejaring sosial seperti facebook, twitter, dan lain-lain dengan menemukan teman yang baru dikenalnya sehingga memudahkan untuk menipu dan dapat menghindar dari tanggung jawab jika melakukan tindakan merugikan orang lain.
5.    Penculikan, banyak terjadi penculikan gadis remaja karena berkenalan dengan temannya di facebook untuk bertemu di dunia nyata sehingga membawa kabur gadis remaja tersebut.
6.    Perbuatan asusila, seperti perkosaan, pencabulan, seks bebas, sebagai akibat dari melihat gambar/ video porno di internet.
7.    Membolos sekolah, karena begadang kecanduan game online sampai larut malam bahkan sampai pagi
8.    Berbohong pada orang tua, karena kecanduan internet membutuhkan biaya untuk ke warnet atau membeli pulsa modem.
            Penyebab terjadinya Kenakalan Remaja, Sigmund Freud dalam Sudarsono (2005), mengemukakan bahwa sebab utama dari perkembangan tidak sehat, ketidak mampuan menyesuaikan diri, dan kriminalitas anak dan remaja adalah konflik-konflik mental, rasa tidak dipenuhi kebutuhan pokoknya seperti rasa aman, dihargai, bebas memperlihatkan kepribadian dan lain-lain

3. ANALISIS
Dilihat dari pembahasan di atas ternyata banyak sekali dampak negatif yang ditimbulkan dari internet untuk kasus kenakalan remaja itu sendiri, dapat dikatakan bahwa internet ternyata membawa dampak buruk. Tetapi kita tidak dapat mengelak lagi dari internet tersebut karena banyak juga dampak positif yang diberikan pada internet seperti memudahkan pekerjaan kita, chatting yang mampu mendekatkan orang yang jauh keberadaannya, dan masih banyak lagi. Oleh karena itu, untuk mengurangi dampak-dampak negatif yang diberikan dari internet pada kasus kenakalan remaja ini, dapat diberikan solusi-solusi yang membantu untuk mengurangi kenakalan remaja itu sendiri yang berasal dari internet. Berikut solusi-solusinya:
1.  Upaya preventif adalah kegiatan yang dilakukan secara sistematis, berencana dan terarah untuk menjaga agar kenakalan itu tidak terjadi. Dalam upaya preventif ini Dadang Hawari (2010), memberikan petunjuk berinternet bagi anak dan remaja, dan dapat dilakukan di lingkungan :
a. Keluarga, yaitu:
(1)     Beritahukan kepada anak dan remaja tentang dampak positif dan negatif internet.
(2)     Usahakan untuk menyediakan internet di rumah dan meletakkan computer yang mudah dilihat dengan memblokir terlebih dahulu situs-situs yang dianggap tidak layak untuk anak remaja, sehingga mudah diawasi ketika sedang berinternet.
(3)     Awasi perubahan sikap dan perilaku anak dan remaja, serta bangun komunikasi yang tepat sehingga anak dan remaja tidak takut berbagi pengalamannya berinternet dengan orang tua.
(4)     Beritahukan situs-situs seru yang cocok dengan usianya, sehingga anak dan remaja tidak mencari sendiri situs-situs yang masuk dalam situs orang dewasa.
(5)     Jangan biarkan anak dan remaja berselancar di dunia maya berjam-jam, dengan membatasi penggunaan internet anak dan remaja diarahkan untuk berinternet dengan hal-hal yang positif.
b. Sekolah, yaitu:
(1)     Guru memberikan pemahaman kepada para siswa mengenai dampak positif dan negative dari media internet.
(2)     Sekolah dalam menyediakan layanan internet di sekolah berupa wireless atau hotspot hendaknya diblokir dahulu situs-situs yang tidak layak dilihat anak dan remaja.
(3)     Guru dalam memberikan tugas-tugas dari internet disesuaikan dengan kemampuan siswa dengan mengarahkan pembelajaran melalui e-Learning, e-mail, thinkquest.
(4)     Guru turut aktif dalam jejaring sosial facebook, twitter dan lain-lain tiada lain untuk mengawasi anak didik dalam bergaul di internet.
c. Masyarakat dan Pemerintah, yaitu:
(1)     Ketegasan dan kejelasan dalam pemberlakuan peraturan perundangan tentang penggunaan media Informasi dan Komunikasi, misalnya UU No. 11 tahun 2008 tentang Informasi Transaksi Elektronik
(2)     Menutup situs-situs pornografi baik di dalam maupun di luar negeri.
(3)     Izin operasional warnet dibatasi (tidak buka 24 jam).
(4)     Setiap warnet harus menjadi anggota Asosiasi Warnet Indonesia yang pasti mempunyai Software anti pornografi yang bernama DNS Nawala.
(5)     Pengawasan dari masyarakat terhadap keberadaan warnet yang dianggap menyalahgunakan warnet.
(6)     Razia secara berkala dari aparat keamanan terhadap warnet.
2.  Tindakan Kuratif, setelah upaya preventif dilaksanakan, maka selanjutnya perlu dilaksanakan tindakan pembinaan khusus untuk memecahkan dan mengatasi kenakalan remaja. Menurut Salihun (2002), pembinaan khusus ini sebagai kelanjutan usaha atau daya upaya untuk memperbaiki kembali sikap dan tingkah laku remaja yang melakukan kenakalan dengan tujuan agar remaja tersebut dapat kembali memperoleh kedudukannya yang layak di tengah-tengah pergaulan sosial dan berfungsi secara wajar. Prinsip pembinaan khusus ini adalah:
(1)     Sedapat mungkin dilakukan di tempat orang tua/walinya.
(2)     jika dilakukan oleh orang lain, maka hendaknya orang lain itu berfungsi sebagai orang tua atau walinya.
(3)     jika di sekolah atau di asrama, hendaknya diusahakan agar tempat itu berfungsi sebagai rumahnya sendiri.
(4)     di manapun remaja itu ditempatkan, hubungan kasih sayang dengan orang tua dan familinya tidak boleh diputuskan.
(5)     remaja itu harus dipisahkan dari sumber pengaruh buruk.
3.  Pembinaan Agama bagi Remaja, selain pembinaan khusus, pembinaan pada remaja juga dapat di tempuh melalui pembinaan agama. Dep.Pen.Nas (2001), Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pembinaan berarti “pembaharuan atau penyempurnaan” dan “Usaha” tindakan yang dilakukan secara efisien dan efektif untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Kebiasaan yang ditanamkan oleh orang tua kepada anak sejak anak masih kecil akan menjadi pengalaman yang berarti bagi remaja dalam perkembangan mereka.

KESIMPULAN
·         Dampak internet tentang kenakalan remaja sebenarnya sangatlah membawa dampak yang negatif tetapi karena internet itu sendiri tidak dapat dielakkan lagi sehingga dengan adanya solusi dari penggunaan internet untuk remaja tersebut sangatlah diperlukan untuk mengurangi dampak internet itu sendiri.
·         Media internet mempunyai peranan yang sangat berpengaruh terhadap kenakalan remaja, dan dapat memicu timbulnya perilaku dursila seperti: perkelahian; perkataan kotor, kasar, dan tidak senonoh; penipuan, pemalsuan identitas, penculikan, perbuatan asusila, membolos sekolah, dan berbohong kepada orang tua.
·         Terjadinya kenakalan remaja disebabkan dua faktor: faktor internal, yaitu faktor yang muncul dari dalam diri anak itu sendiri; dan faktor eksternal, yaitu faktor yang muncul dari luar. Selain dua faktor tersebut, juga disebabkan adanya konflik-konflik mental, rasa tidak terpenuhinya kebutuhan pokok, kemiskinan di rumah, dan ketidaksamaan sosial-ekonomi yang merugikan dan bertentangan.
·        Solusi mengatasi kenakalan pada remaja dapat ditempuh melalui tiga upaya, yaitu tindakan preventif, yang dapat dilakukan dilingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat; tindakan kuratif, dengan mengadakan pembinaan khusus untuk memperbaiki sikap dan tingkah laku remaja yang nakal sehingga mereka kembali memperoleh kedudukannya yang layak di tengah-tengah masyarakat dan berfungsi secara wajar; dan pembinaan agama yang difokuskan pada ketaatan menjalankan ibadah shalat.

4. REFERENSI
MZ., Arifah Budhyati. (2012). Pengaruh internet terhadap kenakalan remaja. Jurnal seminar nasional aplikasi sains dan teknologi, B,426-434.



Nama: Adam Tirtaputra
Kelas: SMPS04
NPM: 10512115

Tidak ada komentar:

Posting Komentar