Jumat, 11 Oktober 2013

Psikotest Online Yang Ada di Internet



PSIKOTEST ONLINE
       (Untuk Memenuhi Tugas dari Mata Kuliah Softskill Psikologi & Teknologi Internet)

1. Pendahuluan / Kasus

Penggunaan internet sekarang ini memang sedang marak-maraknya ada di Indonesia dimana hampir semua siswa/mahasiswa menggunakan fasilitas internet itu sendiri dan juga banyak orang dewasa yang dapat menggunakan internet itu sendiri. Penggunaan internet tersebut menjadi marak karena adanya dampak globalisasi yang mendunia dan mewabah ke seluruh penjuru negara seperti negara berkembang. Dengan adanya globalisasi tersebut merubah pola pikir manusia menjadi mencari sesuatu yang lebih praktis, instan (sesuatu yang cepat saji) dan ingin memakai sesuatu benda yang dapat mempermudah serta mempercepat suatu pekerjaan kita. Dengan adanya globalisasi juga membuat budaya-budaya dari negara yang dimasuki oleh globalisasi tersebut menjadi luntur dan jarang dijamah oleh orang-orang yang terkena dari dampak globalisasi itu sendiri. Dengan adanya globalisasi di jaman sekarang, membuat orang-orang lebih mudah untuk mengerjakan sesuatu hal, sebagai contoh penggunaan komputer dan laptop yang semakin marak di dunia pekerjaan dan pendidikan yang membuat dunia pekerjaan dan pendidikan menjadi lebih mudah dibandingkan dengan jaman dahulu. Sehingga dapat dikatakan bahwa pengaruh globalisasi terhadap perkembangan pola pikiran manusia sangatlah berperan penting. Globalisasi juga membuat gaya modernisasi di dalam pikiran manusia, biasanya negara yang terkena dampak globalisasi adalah negara yang sedang berkembang sehingga membuat negara yang sedang berkembang itu mengikuti proses lingkup dunia dan berbaur dengan budayanya sendiri. Globalisasi tersebut menimbulkan adanya banyak pro dan kontra yang bertebaran di negara yang dimasukinya tersebut, menurut saya pribadi dengan adanya globalisasi itu sendiri menimbulkan lebih banyak keuntungan daripada kerugian untuk masa yang modern untuk sekarang ini. Sekarang saya akan membahas tentang sesuatu yang timbul akibat dari globalisasi yang ada di Indonesia, yaitu tentang adanya psikotest online yang marak ada di internet dan sangat mudah dicari oleh pengguna-pengguna internet itu sendiri. Seseorang akan sangat mudah untuk mendapat contoh soal psikotest dan mengerjakannya tanpa harus repot-repot untuk pergi ke suatu substansi-substansi agar dapat mengerjakan psikotest itu sendiri, dan hal tersebut juga pastinya akan menimbulkan pro dan kontra dan masing-masing individu dan juga pasti akan menimbulkan dmapak positif serta juga dampak negatif dari adanya psikotest online yang tentunya sudah tidak asing di telinga orang-orang yang berkecimpung ke dalam dunia tersebut. Saya akan menjelaskan sedikit apa itu psikotest (pengertian dari psikotest/definisi dari psikotest itu sendiri), dampak-dampaknya (dampak positif dan dampak negatif) dengan adanya psikotest online yang ada, perspektif/pandangan saya terhadap psikotest itu sendiri, saran dan kesimpulan dan masih banyak lagi pembahasan yang akan saya bahas dalam posting-an untuk tugas softskill saya yang satu ini. Sekian bagian pendahuluan dari tugas softskill saya, berikut adalah isi teori, analisa dari adanya psikotest online yang ada di internet yang tentunya ada di Indonesia ini.

2. Isi / Teori

          Suatu test dapat didefinisikan sebagai teknik yang digunakan untuk mengetahui atau menolak hipotesis dalam pengukuran mental/tugas yang menghasilkan skor; atau prosedur yang bersifat sistematik untuk membandingkan dua individu atau lebih. Test tersebut juga dapat didefinisikan sebagai serangkaian pertanyaan untuk mendapatkan laporan mengenai kemampuan, kepribadian, kognisi dan catatan menyeluruh tentang penampilan, kecakapan seseorang dalam kehidupan nyata. Psikotest merupakan salah satu contoh dari test psikologi yang bertujuan untuk menilai pembangunan psikologis seseorang seperti fungsi kognitif dan emosional. Test ini juga bisa diberikan dalam bentuk visual ataupun secara tulisan. Pada umumnya, psikotest juga bertujuan untuk mengetahui minat dan bakat seseorang dalam suatu hal ataupun sebagai syarat untuk penerimaan pegawai baru di dalam sebuah perusahaan. Hasil yang terlihat pada psikotest ini bersifat subjektif. Pada dasarnya hasil yang ada pada tes ini bukan hanya untuk mengetahui IQ seseorang, namun juga dapat melihat karakteristik dari individu tersebut. Tujuan dilakukannya test psikologi sebagai berikut:
Tujuan dari Test Psikologi:
1. Mengetahui kemampuan seseorang dan membuat kemampuan seseorang menjadi jelas.
2. Digunakan untuk menseleksi seseorang
3. Menempatkan seseorang berada pada kategori yang sudah ada
4. Membuat program yang lebih bermakna
5. Dapat mendiagnosa kemampuan seseorang
6. Bimbingan Konseling (awal, tengah, akhir)
7. Memotivasi seseorang dan membangkitkan minat seseorang
8. Pemberian sertifikat yang nyata
9. Dapat dijadikan sebagai bahan dari penelitian
Jenis-jenis Dari Psikotest antara lain :
a. Army Alpha Intelegence Test
Test ini terdiri atas 12 soal yang berisi gabungan deretan angka dan deretan bentuk geometri. Soal satu dengan soal yang lainnya kadang terkait dengan soal sebelumya. Yang diukur dalam test ini adalah kemampuan daya tangkap Anda dalam menerima dan melaksanakan instruksi dengan cepat dan akurat.
b. Wartegg Test
Test ini terdiri atas 8 kotak yang berisi bentuk-bentuk tertentu seperti titik, garis kurva, 3 garis sejajar, kotak atau balok, dua garis saling memotong, dua garis terpisah, tujuh buah titik tersusun melengkung dan garis melengkung. Individu yang melakukan akan diminta menggambarkannya kemudian menuliskan urutan gambar yang telah anda buat, lalu menuliskan nomor gambar mana paling disukai, tidak disukai, sulit dan mudah menurut anda. Yang diukur dalam tes ini adalah emosi, imajinasi, intelektual dan aktifitas subjek.

c.. Tes Logika Penalaran
Test Logika Penalaran ini terdiri atas deret gambar baik 2 dimensi maupun 3 dimensi. Yang ingin diukur dalam test Logika Penalaran ini adalah untuk mengukur kemampuan seseorang dalam memahami pola-pola/kecenderungan tertentu (dalam wujud gambar) untuk kemudian melakukan prediksi atau penilaian berdasarkan pola anda tersebut.
d. Tes tanggung jawab.
Test ini dilakukan dengan bertujuan untuk meningkatkan mempertanggung jawabkan atau mengambil risiko dalam suatu tindakan dalam mengambil suatu keputusan dalam perusahaan. Contoh soal : Ketika muncul suatu masalah dalam pekerjaan yang kebetulan ada kaitannya dengan halhal yang menjadi kewajiban saya, maka saya …
A. Seseorang tersebut akan bertanggung jawab dan mencari solusinya
B. Akan mencari kambing hitam penyebab masalah.
C. Seharusnya ada orang lain yang akan membantunya dalam masalah ini.
D. Membiarkan masalah tersebut terus berlangsung.
E. Melihat dulu, apa ada pihak lain dalam masalah yang rumit ini

Lee J. Cronbach dalam Essentials of Psychological Testing edisi tahun 1949, membagi dua kelompok besar tes psikologi ini, yaitu berikut ini :
1.    Test Kebiasaan (Kepribadian)
     Tes prestasi khusus digunakan dalam meneliti kebiasaan dan kepribadian seseorang. Ada sedikit nilai yang dapat menentukan seberapa sopan peserta test yang diinginkan. Aspek kepribadian peserta test, misalnya dalam hal kejujuran, keterbukaan, dan emosional. Kepribadian biasanya dianalisis dengan cara menggambarkan tanpa usaha yang dibuat untuk mempertimbangkan sifat-sifat yang diharapkan.
2.    Test Kemampuan (intelegensi)
     Test ini digunakan suatu indinvidu untuk mengetahui prestasi maksimal yang diperlukan dalam meneliti kemampuan dan kecakapan.
     Kecakapan merupakan potensi yang dimiliki oleh seseorang untuk memperoleh tindakan melalui penelitian sehingga kemampuan seseorang tersebut dapat terlihat lebih nyata. Kemampuan dapat diartikan sebagai prestasi seseorang atas tugas yang diberikan saat itu dengan motivasi maksimal, tetapi ditujukan dengan tanpa pelatihan, kemampuan tak mungkin lebih baik dari kecakapan. Terkadang faktor emosional turut mempengaruhi sehingga kemampuan tidak dapat muncul seperti aslinya.
     Test prestasi maksimum termasuk dalam bentuk test kemampuan. Test kemampuan mendefinisikan kata yang digunakan untuk memprediksi prestasi akademik.
           
Penggolongan test psikologi dapat dibagi secara lebih rinci dapat diuraikan sebagai berikut :
1.    Personality Test (Tes Kepribadian)
     Tes kepribadian ini digunakan untuk mengukur atau menilai kepribadian pelamar. Kepribadian bukanlah sesuatu yang salah atau benar, bukan pula sesuatu yang baik atau buruk. Tiap kepribadian mempunyai dua sisi yang saling berkait, yakni memiliki kelemahan serta kekuatan. Seseorang yang memiliki sifat extrovert pun tidak selalu baik. Demikian pula sifat introvert tidak dapat dikatakan jelek. Jika disebutkan satu persatu mungkin terdapat ratusan bagian dari kepribadian misalnya kejujuran, tanggung jawab, pendiam, humoris, nakal, emosional, keras kepala, pkerja keras, malas, patuh, lugu, kreatif.

2.      Achievement Test (Tes Prestasi)
     Test ini digunakan untuk mengukur hasil kerja para pelamar. Bila seseorang menyatakan mengetahui atau memahami suatu hal, tes ini menguji seberapa jauh pengetahuan itu. Semua test psikologi mencakup tes prestasi.

3.    Interest Test (Tes Minat)
     Test minat digunakan untuk mengetahui minat seseorang. Untuk pekerjaan yang lebih spesifik, seperti guru, manager, akuntan, dokter, tes ini sangat dibutuhkan.
     Tes ini memang jarang digunakan para psikolog yang biasa menyelenggarakan tes dalam rangka rekuitmen, tetapi dalam soal-soal test kepribadian (personality test) test ini terkandung didalamnya.

4.    Aptitude Test (Tes Bakat)
     Test bakat digunakan untuk mengukur bakat atau kemampuan, yang mungkin telah dikembangkan atau masih terpendam dan tidak dipergunakan. Tujuannya adalah memprediksi kecakapan belajar para pelamar dikemudian hari. Test ini lebih cocok bagi calon pelamar yang belum berpengalaman seperti ahli mesin, ahli bahasa, ahli musik dan ahli seni.

5.    Intelligence Test (Tes Kecerdasan)
     Test kecerdasan paling luas penggunaannya. Hampir setiap posisi pekerjaan mengadakan test semacam ini. Tujuannya adalah menegetahui kemampuan seseorang dalam kerangka berpikir secara logis dan total.
     Dalam test inteligensi dibagi menjadi dua bentuk soal, yaitu:
a.    Soal tertutup, yaitu pada soal sudah tersedia jawabannya sehingga peserta tes dapat memilih jawaban yang paling benar.
     Soal ini mudah, tetapi karena jawaban yang tersedia hampir mirip atau bahkan mirip, dibutuhkan ketelitian dalam waktu sangat singkat
b.  Soal terbuka, yaitu pada soal belum tersedia jawaban sehingga peserta tes harus menjawab sesuai kemampuannya jawaban bisa berbeda-beda, bergantung pada kemampuan setiap peserta dalam menangkap isi soal.

3. Analisa

Menurut pengamatan saya dengan adanya psikotest online ini sangat menimbulkan pro dan kontra yang ada di dalam masyarakat itu sendiri dikarenakan banyak sekali kegunaannya dengan memudahkan-memudahkan seseorang untuk menjangkau dan mengerjakan soal psikotest tersebut dan dapat dengan mudah juga untuk mendapatkan hasilnya itu sendiri, dimana seseorang harus pergi ke suatu instansi untuk melakukan suatu test psikologi dan harus menunggu hasilnya berhari-hari kemudian, tetapi dengan hanya menggunakan seperangkat keras yang tidak bernyawa kita mampu melakukan psikotest ini. Meskipun hasil dari psikotest online yang ada di internet ini dapat dibilang kurang akurat dibandingkan dengan melakukan psikotest yang langsung dengan suatu instansi tetapi hal ini juga sering digunakan menjadi pacuan seseorang. Sehingga apabila saya ditanya apakah baik dengan adanya psikotest online ini maka saya sebagai mahasiswa psikologi akan mengatakan tidak baik, dikarenakan akan merugikan juga sarjana-sarjana psikologi yang ada. Berikut saya akan menjelaskan apa saja dampak-dampak yang ada dengan adanya psikotest online yang ada di internet ini, yaitu adanya dampak negatif dan dampak positif dalam adanya psikotest online yang ada di internet ini.

Dampak negatif dari adanya psikotest online yang ada di internet:
1. Dapat merugikan sarjana-sarjana psikologi. Dimana sarjana psikologi tersebut tidak terpakai lagi untuk melakukan suatu test-test psikologi ini dan juga dengan menggunakan internet dapat mengakses dan mengerjakan soal-soal dari psikotest online tersebut.
2. Hasilnya kurang efektif dan kurang akurat. Dimana hasilnya tersebut pasti akan ada kekurangannya apabila dibandingkan dengan menggunakan test dengan pergi ke instansi dari test psikologi itu sendiri.
3. Membuat masyarakat menjadi memilih cara yang instan tetapi tidak mendapatkan hasil yang memuaskan
4. Dapat menimbulkan kesalahpahaman dari orang yang melakukan psikotest online yang ada di internet ini, seperti contohnya: mendapatkan hasil test yang buruk padahal hasil test yang sebenarnya tidak buruk.
5. Dari no.4 yang di atas dapat membuat kepercayaan diri seseorang menjadi turun karena mendapatkan hasil test yang tidak akurat.

Dampak positif dari adanya psikotest online yang ada di internet:
1. Apabila seseorang beruntung dan menemukan situs yang benar-benar bagus dan akurat maka hasil test tersebut dapat digunakan sebagai acuan dan juga dapat meningkatkan kepercayaan diri dari orang apabila mendapatkan hasil yang bagus.
2. Menekan pengeluaran dari seseorang karena tidak perlu untuk ribet lagi untuk melakukan psikotest ke instansi psikotest tersebut
3. Tidak perlu untuk membuang-buang waktu untuk melakukan psikotest tersebut di instansi psikotest.
4. Memiliki pegangan dalam psikotest tersebut dengan cara yang praktis

Saran: Lebih baik di internet digunakan aplikasi berbayar dalam psikotest online ini karena dengan adanya aplikasi berbayar tersebut dalam psikotest online ini akan berdampak lebih positif. Positifnya itu seperti mendapatkan hasil yang akurat dan efektif dan tidak memakan biaya yang cukup besar dalam melakukan test ini, dapat mengirit waktu, biaya  dan lain-lain sehingga orang lain juga akan percaya dengan psikotest online ini sendiri apabila diadakannya aplikasi berbayar dalam psikotest onlien itu sendiri.

Kesimpulan: Psikotest online menimbulkan pro dan kontra yang dapat dibicarakan dewasa ini, juga menimbulkan dampak negatif serta dampak positif. Tetapi lebih banyak menimbulkan dampak negatif tersebut seperti merugikan suatu orang yaitu sarjana psikologi, dengan hasil yang tidak selalu akurat dan sebagainya.

4. Referensi

-          Widayat, Bagus. (2006). Psikotes TPA & Wawancara Kerja. Yogyakarta: ImagePress.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar