Jumat, 31 Mei 2013

MATERI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN



Psikologi Perkembangan

Psikologi Perkembangan = Studi ilmiah mengenai proses berubah dan menetap rentang kehidupan manusia.

Tujuan Psikologi Perkembangan
1. Describing = menggambarkan/memaparkan perilaku(behavir) yang bertujuan untuk memperoleh norma usia
2. Explain = Menjelaskan mengapa terjadi perilaku tertentu dengan melihat dari faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang.
3. Predict = Memprediksi perilaku apa yang akan muncul setelah melalui tahapan “explain”
4. Modify = Pada kasus tertentu dilakukan modifikasi/mengotimalkan perkembangan melalu training dan terapi.

*Baca manfaat Psikologi perkembangan
*Baca Sejarah psikologi perkembangan
*Baca Prinsip-prinsip perkembangan

Aspek-aspek perkembangan ada 3 yaitu: Physical, Cognitive dan Psychosocial.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan:
1. Hereditas (Faktor bawaan)
2. Lingkungan
3. Kematangan fungsi organis dan psikis (organ tubuh dan kemanjaan)

Hal-hal yang mempengaruhi perkembangan ada 2 yaitu :
1. Normatif = Suatu kejadian yang terjadi dan dialami oleh setiap individu
Contoh = sekolah, menikah, pubertas
2. Non Normatif = Suatu kejadian yang terjadi tetapi tidak dialami oleh setiap individu yang berdampak.
Contohnya ada 3 =
1. Happy event = Memenangkan lotree
2. atypical time of life = kematian orang tua pada masih kecil
3. atypical time event = Kecelakaan, hamil di luar nikah.

Pengaruh waktu dalam perkembangan ada 2 yaitu :
1. Critical = Periode waktu yang spesifik dan dapat berpengaruh besar terhadap perkembangan
Contoh = Bebek yang dierami angsa, bebek tsb berperilaku seperti angsa krn diurus angsa
2. Sensitive = Periode waktu dalam perkembangan dimana seseorang dapat dengan mudah menyerap perubahan dari luar
Contoh = Anak kecil lebih mudah untuk mempelajari bahasa.


Teori Perkembangan, Aktif/Passive? Continuous/Discontinuous?
1. Teori Mekanistik = Pasif dan Continuous
Dipelopori oleh John Locke (tabularasa). Menurut teori ini individu sebagai mesin yang bereaksi terhadap masukan lingkungan . Perkembangan sebagai respon pasif dan
dapat diprediksi terhadap stimulus atau rangsangan. Karena teori ini memprediksi maka kita dapat mengidentifikasi dan mengisolasi faktor-faktor yang membuat orang berperilaku atau bereaksi. Menurut teori mekanismik perkembangan itu terjadi secara berkesinambungan seperti menaiki tangga.

2. Teori Organismik = Aktif dan Discontinuous
Dipelopori oleh Jasque Rousseau. Menurutnya individu sebagai organism yang aktif tumbuh,yang akan memperngaruhi perkembangannya. Dorongan perubahan berasal dari dalam diri sendiri. Menurut teori ini lingkungan tidak menyebabkan perkembangannya (cikal bakal teori humanistic). Lingkungan hanya dapat memperlambat atau mempercepat perkembangan.perilaku individu merupakan sebuah keutuhan organic tidak dapat dipresiksi. Menurut teori organismik perkembangan terjadi secara bertahap, karena pada tiap tahapan orang akan berhadapan dengan masalah yang berbeda dan mengembangkan kemampuan yang berbeda. Tiap tahapan dibangun berdasarkan tahapan yang lalu untuk mempersiapkan ke tahap yangakan datang.

5 Teori perspektif perkembangan:
1. Psikoanalisis (Sigmund Freud) = Perilaku manusia berasal dari ketidaksadaran pikiran
- Tahap Psikoseksual Freud:
1. Oral/Mulut (0 - 1 thn) = Mengedot dan Makan
2. Anal/Anus (1 - 3 thn) = Buang air ~> Toilet/poty training.
3. Phalic/Falik (3 - 6 thn) = Kelekatan kepada orang tua (Oedipus/Electra Complex)
4. Latency (6thn - pubertas) = Sosialisasi ( kepercayaan diri )
5. Genital (Pubertas – Dewasa) = Kematangan dan Kepuasan seks.

- Tahap Psikososial Erikson ada 8 :
Psikososial Tahap 1 = Trust vs Mistrust (kepercayaan vs kecurigaan)
Tahap ini berlangsung pada masa oral, pada umur 0-1 tahun atau 1,5 tahun (infancy).
Bayi pada usia 0-1 tahun sepenuhnya bergantung pada orang lain, perkembangan rasa percaya yang dibentuk oleh bayi tersebut berdasarkan kesungguhan & kualitas penjaga (yang merawat) bayi tersebut.
Kegagalan mengembangkan rasa percaya menyababkan bayi akan merasa takut dan yakin bahwa lingkungan tidak akan memberikan kenyamanan bagi bayi tersebut, sehingga bayi tersebut akan selalu curiga pada orang lain.
Virtue = Hope/harapan
Psikososial Tahap 2 = Otonomi vs perasaan malu dan ragu-ragu.
Tahap ini merupakan tahap anus-otot (anal/mascular stages), masa ini disebut masa balita yang berlangsung mulai usia 1-3 tahun. Pada masa ini anak cenderung aktif dalam segala hal, sehingga orang tua dianjurkan untuk tidak terlalu membatasi ruang gerak serta kemandirian anak. Namun tidak pula terlalu memberikan kebebasan melakukan apapun yang dia mau.
Virtue = Keinginan
Psikososial Tahap 3 = Inisiatif vs kesalahan
Tahap ini dialami pada anak saat usia 4-5 tahun (preschool age)
Anak-anak pada usia ini mulai berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya sehingga menimbulkan rasa ingin tahu terhadap segala hal yang dilihatnya.
Virtue = Tujuan
Psikososial Tahap 4 = Kerajinan vs inferioritas
Tahap ini merupakan tahp laten usia 6-12 tahun (school age) ditingkat ini anak mulai keluar dari lingkungan keluarga ke lingkungan sekolah sehingga semua aspek memiliki peran misal orang tua harus selalu mendorong, guru harus memberi perhatian, teman harus menerima kehadirannya.
Virtue = Keahlian
Psikososial Tahap 5 = Identitas vs kekacauan identitas
Tahap ini merupakan tahap adolense (remaja), dimulai pada saat masa puber dan berakhir pada usia 12-18 tahun/anak. Di dalam tahap ini lingkup lingkungan semakin luas, tidak hanya di lingkungan keluarga atau sekolah, namun juga di masyarakat. Pencarian jati diri mulai berlangsung dalam tahap ini.
Virtue = Kesetiaan
Psikososial Tahap 6 = Keintiman vs isolasi
Tahap ini terjadi pada masa dewasa awal (young adult), usia sekitar 18/20-30 tahun. Dalam tahap ini keintiman dan isolasi harus seimbang untuk memunculkan nilai positif yaitu cinta. Cinta yang dimaksud tidak hanya dengan kekasih melainkan cinta secara luas dan universal (misal pada keluarga, teman, sodara, binatang, dll).
Virtue = Cinta
Psikososial Tahap 7 = Generatifitas vs stagnasi
Masa dewasa (dewasa tengah) ditempati oleh orang-orang yang berusia yang berusia sekitar 20 tahunan sampai 55 tahun (middle adult). Dalam tahap ini juga terdapat salah satu tugas yang harus dicapai yaitu dapat mengabdikan diri guna mencapai keseimbangan antara sifat melahirkan sesuatu (generatifitas) dengan tidak melakukan apa-apa (stagnasi).
Virtue = Kepedulian
Psikososial Tahap 8 = Integritas vs keputus-asaan
Tahap ini merupakan tahap usia senja (usia lanjut). Ini merupakan tahap yang sulit dilewati karena orang pada masa ini cenderung melakukan introspeksi diri. Mereka akan memikirkan kembali hal-hal yang telah terjadi pada masa sebelumnya, baik itu keberhasilan maupun kegagalan. Virtue = Kebijaksanaan.

2. Learning
~ Behaviorisme ada 2 =
1. Classical Conditioning (Ivan pavlov)
Ada bunyi bell ~> liur keluar, tanpa bell juga air liur keluar karena ada makanan
Response = air liur (saliva)
Stimulus = bell
Makanan juga stimulus
2. Operant Conditioning = B.F. Skinner
- Manusia berperilaku dipengaruhi penguatan (social learning) = timbal balik
Self efficacy = kemampuan mengerjakan tugas/menyelesaikan tugas.

3. Kognitif (Jean Piaget)
- Menggabungkan Observasi dengan pertanyaan
~ Perkembangan kognitif ada 3 proses =
1. Organization = tujuan untuk membuat kategori, seperti burung mempunyai kategori memiliki paruh, berbulu dan kaki dua
2. Adaptation = seroang anak menangani informasi baru yang ringan dimana sudak diketahui. Ada 2 yaitu =
a. Assimilasi = Memberlakukan informasi baru dan menyertakan ke struktur kognitif yang telah ada. Contoh = mengedot dengan breast (ASI)
b. Accomodation = Menyesuaikan suatu struktur kognitif dan disesuaikan dengan informasi baru. Contoh = menyesukan mengedot dengan botol daripada dengan breast.
4 Tahap Kognitif Piaget :
1. Sensorimotor (Lahir – 2 tahun) = Bayi secara bertahap menjadi mampu mengorganisir kegiatan yang berkaitan dengan lingkungan melalui kegiatan sensorik dan motorik.
2. Preoperational (2 – 7 tahun) = Anak berkembang dalam pewakilan dan menggunakan simbol untuk mewakili orang, tempat, dan peristiwa. bermain imajinatif bahasa adalah manifestasi penting dari tahap ini. Berpikir masih belum logis.
3. Operasi kongkret (7 – 11 tahun) = Anak dapat memecahkan masalah dengan logis jika mereka focus pada saat itu tetapi belum bisa berpikir abstrak (membayangkan).
4. Operasi Formal (11 – dewasa) = Seseorang dapat berpikir abstrak dan mampu menghadapi situasi dugaan sementara serta dapat berpikir dengan adanya kemungkinan-kemungkinan.
Sosiocultural Theory = LEV VYGOTSKY

4.  Kontekstual
- Perkembangan bisa dipahami hanya dalam isi sosial.
~ Ada 5 level identifikasi:
1. Microsystem = lingkungan rumah, sekolah, kerja, tetangga
2. Mesosystem = Ada hubungan antara rumah dan sekolah
3. Exosystem = Acara TV sangat berpengaruh dengan membangun perilaku
4. Macrosystem = Lingkungan budaya, ideologi, politik, kepercayaan
5. Chronosystem = Dimensi waktu, seperti adanya perang.

5. Evolusionari/Sosiobiologi
- Teori Darwin = yang kuat yang bertahan dan adanya seleksi alam.
Menurut darwin, semua spesies hewan telah berkembang melalui berbagai proses yang berkaitan dengan yang paling bisa beradaptasi dialah yang dapat bertahan hidup (survivel of the fittest) dan seleksi alam (natural selection). Dengan kata lain, individu yang dapat mudah beradaptasi dengan lingkungan akan lebih bertahan untuk hidup sedangkan yang kurang beradaptasi justru akan lebih sulit untuk dapat bertahan hidup alias punah.
Etologi (ethology) merupakan sebuah istilah yang mengkaji mengenai berbagai prilaku adaptif yang berbeda pada spesies hewan

Metode Riset/Penelitian
-          Quantitative dan Qualitative
~ Kuantitatif = Jumlah ~> Waktu relatif lebih singkat (Objektif)
~ Kualitatif = Kualitas ~> Waktu yang lama (Subjektif)

DESAIN RISET DASAR
Tipe
Karakter utama
Keuntungan
Kerugian
Studi kasus
Studi mendalam tentang individu
Luwes; memberikan gambaran detail perilaku dan perkembangan satu orang.
Tidak bisa diterapkan untuk orang lain; tidak bisa membangun sebab dan akibat
Studi etnografi
Studi mendalam tentang budaya dan bagian dari budaya
Dapat membantu mengatasi bias berbasis budaya

Dipengaruhi bias pengamat

Studi korelasional
Dapat menentukan sisi positif dan negatif antara hubungan dengan variable
Dapat menyarankan hipotesis tentang hubungan sebab akibat
Tidak bisa membangun sebab dan akibat
Eksperimen
Dapat mengkontrol prosedur dari para pengeskperimen variabel bebas untuk menentukan variabel terikat
Dapat membangun hubungan sebab akibat
Hanya dapat dilakukan di laboratorium dan tidak dapat dilakukan di luar laboratorium

1. Cross-Sectional = Data yang dikumpulkan berdasarkan dari umur yang berbeda di waktu yang sama (orang banyak)
2. Longitudinal = Data yang dikumpulkan berdasarkan dari orang yang sama dengan waktu yang panjang (satu orang)
3. Sequential = Gabungan antara Longitudinal dan Cross-Sectional.

NEWBORN BABY
1. Ukuran dan Tampilan
- Pada ukurannya memiliki panjang 20 inci dan berat 3kg, saat lahir 95% bayi yang lahir pada waktunya memiliki berat sekitar 5-10pon dan panjangnya 18-22inci. Anak laki-laki cenderung lebih panjang dibandingkan anak perempuan dan anak sulung cenderung memiliki berat yang lebih kecil dibandingkan anak berikutnya.

2. Sitem Imun tubuh
-Pada sistem imun tubuh bayi yang baru lahir didapatkan dari ASI pertama eksklusif yang dinamakan prolaktin. Lapisan lemak yang berkembang selama 2 bulan masa kelahiran. Bayi mempertahankan suhu tubuhnya dengan meningkatkan aktifitas mereka ketika suhu tubuhnya turun
3. Assesment secara medis dan behavioral
- SKALA APGAR
Tanda
0
1
2
Warna kulit
Biru, pucat
Tubuh pink, ekstremitas biru
Pink seutuhnyA
Detak jantung
Tidak ada
Pelan. <100
Kencang. >100
Refleks
Tidak ada respon
Meringis
Batuk, bersin, menangis
Aktivitas
Lemas
Lemah, kurang aktif
Kuat, aktif
Pernapasan
Tidak ada
Tidak beres, lambat
Baik, menangis

4. States of Arousal
- Status fisiologis dan perilaku bayi pada waktu-waktu tertentu dalam siklus harian, periodik yang terdiri atas pola terjaga, tidur dan aktivitas seperti kemampuan bawaan dan berbeda untuk tiap individu.
Keadaan
Mata
Pernapasan
Gerakan
Respons
Tidur biasa
Tertutup; mata tidak  bergerak
Biasa dan lambat
Tidak ada, kecuali yang mengagetkan
Cannot be aroused by mild stimuli
Tidur tidak biasa
Tertutup; mata bergerak-gerak
Luar biasa
otot berkedut, tapi tidak ada gerakan besar
Suara atau cahaya membawa senyum atau meringis dalam tidur
kantuk
Buka/tertutup
Luar biasa
Beberapa hal aktif
Mungkin tersenyum, mengagetkan, menghisap atau mengalami ereksi sebagai respon terhadap rangsangan
Kewaspadaan
Terbuka
Datar
Diam; ingin menggerakan kepala, untuk melihat sekitar
Lingkungan yg menarik menginisiasi keadaan
Aktivitas bangun dan menangis
Terbuka
Luar biasa
Banyak aktivitas
Stimulus dari luar, seperti lapar, dingin, sakit, dan lain-lain

PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA 1 – 3 TAHUN
1. Contoh secara Classical Conditioning
Classical conditioning adalah sebuah metode pembelajaran dimana stimulus netral dihubungkan dengan stimulus tidak terkondisi untuk menimbulkan respon terkondisi dimana respon terkondisi bersamaan dengan respon tidak terkondisi.
Contoh: Lia sedang menatap jendela pada saat hujan kemudian muncullah kilat diikuti dengan petir yang besar seketika Lia terlompat dari tempatnya, setelah beberapa saat muncullah kilat dan Lia lompat dari tempatnya padahal kilat tersebut tidak disertai dengan petir.
Operant Conditioning
Operant conditioning adalah suatu usaha memperoleh penguatan dengan kata lain dengan pemberian reinforcement itu maka seseorang dapat mengontrol tingkah laku organisme.  
Contoh: seorang guru memiliki murid yang pemalu, guru tersebut menyuruh murid tersebut menunjukkan gambar yang dia buat, karena hasil yang dibuatnya bagus sekali guru tersebut memujinya berulang kali hingga rasa malu anak itu hilang. Ini lah yang disebut dengan operant conditioning dengan pendekatan positif.

2. Memory
- Infant memory
Rata-rata manusia tidak dapat mengingat ketika usianya belum genap 2 tahun. Ketidakmampuan ini disebut dengan infantile amnesia. Pada awal kehidupan, semua itu tidak tersimpan dalam memori karena otak kita belum berkembang dengan baik (Piaget, 1969). Sedangkan Freud meyakini bahwa awal memori itu tersimpan tetapi ditekan karena emosinya belum stabil. Penelitian lainnya mengatakan bahwa ada anak yang tidak dapat menyimpan dalam memori sampai mereka dapat menceritakan sebuah peristiwa.

3. Tahap Sensorimotor piaget dan contoh!
 1.      Pada sub-tahap pertama(usia 1 bulan), bayi baru lahir mulai berlatih untuk mengambil alih refleks-refleks yang sudah ada sejak lahir, melibatkan diri dalam tingkah laku meskipun tidak ada stimulus normal pada saat itu. Contohnya adalah bayi yang baru lahir mulai menghisap secara refleks ketika bibir mereka disentuh.
2.      Pada sub-tahap kedua(usia 1-4 bulan), bayi mulai belajar untuk mengulangi perilaku-perilaku yang menghasilkan sensasi yang menyenangkan yang pada awalnya terjadi secara spontan, seperti menghisap jari. Mereka mulai tertarik pada bunyi, dan mulai menunjukkan kemampuan mengordinasi sebagai informasi sensorik (penglihatan dan pendengaran).
3.      Pada sub-tahap ketiga (umur 4-8 bulan), bersamaan dengan ketertarikan baru dalam memanipulasi objek dan mempelajari bagian tubuh mereka.Pada sub-tahap ini terjadi circular reaction sekunder, dimana bayi tersebut mengulang sebuah tindakan bukan karena dia mampu tetapi karena dia ingin mendapatkan hasil yang melampaui kemampuan tubuh bayi itu sendiri. Contohnya adalah bayi yang berusaha memainkan mainannya hanya untuk mendengarkan bunyi mainan tersebut.
4.      Pada sub-tahap keempat (8-12 bulan), bayi belajar menggeneralisasikan dari pengalaman lalu untuk memecahkan masalah. Bayi akan merangkak untuk mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan, menggenggamnya atau menjauhkan benda yang menghalangi sesuatu yang mereka inginkan (misalnya tangan orang lain).
5.      Pada sub-tahap kelima (12-18 bulan), bayi mulai mencoba perilaku baru untuk melihat apa yang terjadi. Setelah mereka mulai berjalan, maka mereka dapat lebih mudah mengeksplorasi lingkungan mereka.. Misalnya, seorang balita mungkin akan meremas bebek plastiknya yang berbunyi ketika ia menginjaknya, untuk melihat apakah benda tersebut berbunyi kembali.
6.      Pada sub-tahap keenam (18- 2 tahun),.Kemampuan representasional (representational ability) kemampuan secara mental menghadirkan kembali objek dan tingkah laku dalam ingatan, cukup banyak melalui simbol seperti kata, angka, dan gambar mental – membebaskan anak dari pengalaman langsung.

4. Jelaskan Kemampuan kognitif dibawah ini:
1.    Kausalitas
Pemahaman kausalitas, prinsip satu kejadian menyebabkan kejadian lain, ini penting karena “memungkinkan seseorang untuk meramalkan dan mengendalikan dunianya”.Piaget percaya bahwa pemahaman ini berkembang perlahan pada tahun pertama.Pada sekitar usia 4 hingga 6 bulan,bayi mampu mengenggam objek mereka mulai bertindak terhadap  lingkungannya. Menurut Piaget, bayi belum tahu bahwa berbagai sebab muncul sebelum akibat, tidak mendekati usia 1 tahun baru menyadari bahwa kekuatan dari luar dirinya dapat menyebabkan sesuatu terjadi.

2.      Kategorisasi
      Membagi-bagi dunia kedalam kategori-kategori yang bermakna merupakan hal yang penting terhadap tingkah laku berpikir mengenai berbagai objek dan konsep serta keterkaitannya. Menurut piaget kemampuan untuk mengklasifikasi berbagai hal, baru muncul pada sekitar 18 bulan. Namun jika bayi memperhatikan lebih lama sesuatu benda bahkan ketika dia baru berusia 3 bulan, bayi telah dapat membedakan misalnya saja antara anjing dan kucing.Pengelompokkan ini disebut perceptual categorization  yaitu pengelompokkan berdasarkan ciri fisik objek seperti : ukuran, warna, pola atau bagian dari objek.
3.      Objek Permanensi
Penelitian pelanggaran terhadap ekspektasi (violation of expectations) dimulai dengan fase familiarisasi di mana bayi melihat suatu kejadian atau serangkaian kejadian berlangsung normal.Setelah bayi terbiasa terhadap prosedur ini, kejadian tersebut diubah sedemikian rupa sehingga berkonflik dengan melanggar ekspektasi normal.Pelanggaran terhadap ekspektasi adalah metode penelitian di mana kebiasaan terhadap suatu stimulus yang berkonflik dengan pengalaman dianggap sebagai bukti bahwa bayi mengenali stimulus baru tersebut sebagi hal yang mengejutkan.
4.      Angka
Berbagai penelitian pelanggaran terhadap ekspektasi menunjukkan bahwa pengalaman angka sudah ada jauh sebelum sub tahap ke 6 Piaget, ketika ia mengakui anak-anak mulai menggunakan simbol. Menurut Wyen konsep numeriksudah ada sejak bawaan lahir sejak 5 bulan dan bahwa pengajaran pada anak sebenarnya hanya berupa pengajaran “nama” saja yaitu : “satu” “dua” dan seterusnya.

5. Perkembangan bahasa!
Language (bahasa) merupakan sistem komunikasi berdasarkan kata dan tata bahasa.Pertumbuhan bahasa mengilustrasikan dari berbagai aspek perkembangan.Dengan matangnya berbagai struktur fisik yang dibutuhkan untuk menghasilkan suara dan mulai aktifnya berbagai koneksi suara yang dibutuhkan untuk mengasosiakan makna, interaksi sosial mengenalkan bayi pada sifat komunikatif bicara.
Sebelum menggunakan kata, bayi mengusahakan agar kebutuhan dan perasaan mereka diketahui. Seperti yang dilakukan Doddy Darwin, melalui suara-suara yang bergerak maju dari menangis sampai mengeluarkan bunyi tanpa arti sama sekali seperti celoteh. Kemudian imitasi tidak disengaja dan imitasi sengaja.Suara-suara ini biasanya dikenal sebagai Prelinguistic Speech (bicara pralinguistik).
Ada 5 yaitu:
A.    Vokalisasi Dini
B.     Mengenal Bunyi Bahasa
C.    Isyarat
D.    Kata Pertama
E.     Kalimat Pertama

6. Invisible imitation (imitasi tidak terlihat) adalah imitasi yang menggunakan bagian tubuh bayi yang mana tidak dapat terlihat oleh bayi itu sendiri, seperti mulut.
Visible Imitation (Imitasi terlihat) adalah imitasi yang menggunakan bagian tubuh bayi dimana bayi tersebut dapat melihatnya.

Elicited Imitation adalah metode penelitian dimana bayi atau anak dibuat mengimitasi serangkaian tindakan khusus yang mereka telah lihat, tetapi belum tentu pernah dilakukan sebelumnya

habituation adalah jenis pembelajaran dimana familiaritas dapat mengurangi stimulus, memperlambat atau menghentikan respon.

Dishabituation  adalah Jenis pembelajaran yang mengkaji habituasi pada bayi yang baru lahir dengan cara berulang-ulang memberikan suatu stimulus (biasanya suara atau pola visual) dan memonitori respon-respon seperti detak jantung, menghisap, gerakan mata dan aktivitas otak.

Kecenderungan bayi memandang sesuatu lebih lama daripada memandang yang lain disebut visual preference

Implicit memory(ingatan implisit) mengacu pada ingatan yang terjadi tanpa usaha atau bahkan kesadaran, secara umum menyimpan informasi tentang berbagai kebiasaan dan keterampilan, seperti tahu bagaimana melempar bola dan mengendarai sepeda.

Explicit memory(ingatan eksplisit) bersifat sadar atau ingatan yang disengaja, biasanya terdiri atas berbagai fakta,nama,peristiwa,dan hal lain yang sesorang dapat utarakan dan nyatakan

kosakatanya mungkin hanya suku kata sederhana yang memiliki lebih dari satu makna,bergantung pada konteks di mana anak mengucapkannya, ”Da” mungkin berarti “Saya ingin itu”, ”Saya ingin ke luar”, atau “Apa yah?” kata-kata tersebut yang mengungkapkan pikiran disebut holofrasa.

bicara telegrafik terdiri atas hanya sedikit kata esensial.Seperti ketika Rita mengucap, “Nek dur”, sepertinya yang ia maksud adalah “Nenek sedang tidur di lantai”. Penggunaan anak terhadap bicara telegrafik,serta bentuknya,variasinya,bergantung pada bahasa yang sedang dipelajarinya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar