Minggu, 02 Juni 2013

INDERA PENDENGARAN DAN KESEIMBANGAN (N. VIII n. Vestibulocochlearis)

 INDERA PENDENGARAN
Telinga merupakan organ pendengar dan keseimbangan. Telinga dipersyarafi
syaraf kranial ke VIII (octavus), terdiri dari dua cabang, yaitu syaraf auditorius
(pendengaran) dan syaraf vestibularis (keseimbangan).
I. Bagian-bagian Telinga
Telinga sebagai indera pendengar terdiri dari tiga bagian yaitu telinga luar,
telinga tengah dan telinga dalam. Untuk lebih jelasnya dapat dipelajari dari gambar
berikut ini.
(Gambar 1. Bagian-bagian telinga)
a. Telinga luar
Telinga luar berfungsi menangkap rangsang getaran suara atau bunyi dari
luar. Telinga luar terdiri dari daun telinga (pinna auricularis / pinnae auricularis),
lorong telinga (eksternal auditory meatus, yang mengandung rambut-tambut halus
dan kelenjar lilin atau kelenjar sebasea sampai di membrane timpani [ear drum]
atau kelenjar telinga). Daun telinga bagian-bagian seperti lobule (tempat
meletakkan anting), heliks, anti heliks, tragus, antitragus. Lorong telinga
mengandung rambut-rambut halus dan kelenjar lilin. Rambut-rambut halus
berfungsi untuk melindungi lorong telinga dari kotoran, debu dan juga hewan
kecil, sementara kelenjar lilin bila bercampur dengan kotoran atau debu akan
membentuk suatu materi yang lunak sehingga lorong telinga mudah dibersihkan
dengan cotton bud.
b. Telinga tengah
Telinga tengah atau ruang timpani. Telinga bagian tengah berfungsi
menghantarkan suara atau bunyi dari telinga luar ke telinga dalam. Bagian depan
ruang timpani dibatasi oleh membran timpani, sedangkan bagian dalam dibatasi
oleh tingkap oval dan tingkap bulat. Pada ruang timpani atau bagian tengah
telinga terdapat bagian sebagai berikut:
1. Selaput pendengaran atau membran timpani
Tulang-tulang pendengaran yang terdiri atas; tulang martil atau
maleus, tulang landasan atau inkus dan tulang sanggurdi atau stapes. Ketiga
tulang tersebut membentuk rangkaian tulang yang melintang pada telinga
tengah dan menyatu dengan membran timpani. Membran timpani berfungsi
sebagai penerima gelombang suara. Setiap ada gelombang suara yang
memasuki lorong telinga akan mengenai membran timpani, selanjutnya
membran timpani akan menggelembung ke arah dalam menuju ke telinga
tengah dan akan menyentuh tulang maleus, tulang maleus akan menggetarkan
tulang inkus dan selanjutnya tulang inkus akan menggetarkan tulang stapes
(sanggurdi/garputala). Kemudian tulang sanggurdi atau garputala akan
meneruskan gelombang suara tersebut ke telinga bagian dalam.
2. Pembuluh Eustachius adalah saluran penghubung antara ruang telinga
denga rongga faring. Adanya pembuluh eustachius, memungkinkan
keseimbangan tekanan udara rongga telinga (telinga tengah dengan udara
luar).
c. Telinga dalam
Telinga dalam berfungsi menerima getaran suara atau bunyi yang disampaikan
oleh telinga tengah. Telinga dalam atau labirin terdiri atas dua bagian yaitu
labirin tulang dan labirin selaput. Dalam labirin tulang terdapat serambi atau
vestibulum, saluran gelung atau kanalis semisirkularis dan rumah siput atau
koklea. Di dalam koklea inilah terdapat corti yang merupakan alat pendengaran.
Koklea atau rumah siput merupakan saluran spiral yang menyerupai rumah siput
tempat beradanya alat corti. Koklea terbagi atas tiga daerah yaitu :
1. Skala vestibuli terletak di bagian dorsal
2. Skala media terletak di bagian tengah dan
3. Skala timpani terletak di bagian ventral
Antara skala satu dengan yang lain dipisahkan oleh labirin selaput (membran).
Labirin ini terdiri atas tiga membran berikut :
1. Membran vestibularis, yang memisahkan skala vestibuli dan skala media.
2. Membran tektorial, yang memisahkan skala media dan skala timpani.
3. Membran basilaris, yang memisahkan skala timpani dan skala vestibuli.
Saluran pada koklea berisi cairan dan permukaan dalamnya merupakan
tempat bermuaranya ujung saraf yang amat peka terhadap getaran yang
ditimbulkan oleh cairan. Semua ujung saraf membentuk saraf pendengaran, yang
menghubungkan koklea dengan otak. Saluran gelung terdiri atas tiga saluran yang
saling terkait, saluran ini berperan untuk menjaga keseimbangan.
II. Mekanisme Transmisi Pendengaran
Suara dari luar dapat sampai pada alat corti dalam skala media melalui
berbagai proses yaitu sebagai berikut:
a. Penghantaran suara
Getaran suara dari luar menggetarkan membran timpani. Getaran ini dilanjutkan
oleh tulang pendengaran ke fenestra ovali yang selanjutnya akan menggetarkan
cairan limfa dan koklea. Hal ini menyebabkan sel-sel rambut pada organ corti
terangsang.
b. Penghantaran tulang
Getaran yang terjadi pada tulang-tulang tubuh kita, misalnya tulang tengkorak
akan menyebabkan bergetarnya cairan limfa pada koklea.
Telinga manusia mampu menerima getaran dengan frekuensi 30-20.000 hertz.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar