1. Pendekatan pemrosesan informasi adalah
pendekatan yang menjelaskan pemrosesan,
penyimpanan, dan pemanggilan kembali pengetahuan dari otak. Dalam
pendekatan model pemrosesan informasi lebih menekankan kepada tingkat kedalaman
dalam pemrosesan informasi (depth-of-information
processing). Informasi masuk kedalam memori diproses secara mendalam dimana
informasi dianalisa menurut kategori maknanya, kesesuaian dalam bahasa di
kalimat tersebut dan memberikan dampai ingatan yang akan terus diingat oleh
subjek. Dalam melakukan rehearsal (pemanggilan secara berulang-ulang)
menggunakan rehearsal tipe yang kedua, dimana satu informasi dapat dikaikan
dengan beberapa informasi yang lainnya, terkadang hal ini melibatkan self-reference effects (informasi baru
dikaitkan dengan pengalaman pribadi). Pemrosesan informasi sangat berguna dalam
problem solving.
Proses
yang mendalam ini memerlukan aktivitas recall
yaitu penggalian kembali informasi yang sudah tersimpan dengan melihat suatu
stimulus, disictictiveness yaitu
menemukan karakter-ciri khas yang menonjol dari stimulus, elaboration yaitu informasi dapat dibuat menjadi informasi yang
menjadi lebih terperinci.
Membuat
pengkodean juga dapat membantu dalam pendekatan proses ingatan ini dikarenakan
dengan pengkodean membuat suatu hal dapat dihubung-hubungkan dengan hal yang
lain yang berdasarkan dari pengalaman pribadi masing-masing orang.
Contoh: 1. Melihat suatu bencana alam di TV membuat kita dapat kembali
mengingat hal-hal yang buruk yang pernah dialami oleh kita sejak dahulu seperti
misalnya kehilangan orang tersayang yang ada.
2. Melihat langit maka kita juga bisa dapat
melihat ada burung, pesawat, awan atau bahkan bulan di langit tersebut, karena
ada stimulus berupa langit membuat kita dapat melihat yang lainnya.
3. Seorang
anak yang sedang mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugasnya, lalu ia
berencana untuk menonton TV untuk mencari ilham dalam mengerjakan tugasnya. Di
dalam TV tersebut ternyata ada iklan yang mengiklankan tentang laptop lalu ia
berpikirr untuk mengerjakan tugasnya yang sulit dengan dibantu oleh laptop
kepunyaannya yang tidak terpikir oleh ia tadinya, ia terpikir mengerjakan tugas
dengan laptop karena telah melihat adanya iklan laptop tersebut di TV. Dengan laptop anak tersebut
dapat mencari bahan pelajaran melalui situs-situs yang ada di internet.
4. Ketika kita melihat terminal kita teringat
akan Bus dan angkutan umum serta yang lainnya.
Jadi, intinya karena adanya stimulus seperti melihat sesuatu
hal kita menjadi dapat mengingat hal-hal yang pernah dialami kita melalui
pengalaman yang pernah dialami/dilihat oleh kita serta dengan pengalaman
tersebut membuat kita dapat mengingat sesuatu dalam waktu yang cukup lama.
2. Dampak negatif jika kapasitas dan daya ingatan
manusia berada pada kondisi yang lemah:
1.
Sering mengalami lupa. Lupa merupakan suatu fenomena yang menggambarkan tentang
kegagalan dalam proses berpikir untuk menggali atau mengingat kembali informasi
yang telah disimpan di dalam ingatan.
2. Sulit
menghafal sesuatu hal. Sulit menghafal sesuatu hal juga merupakan salah satu
dampak negatif dalam kapasitas dan daya ingatan manusia yang berada pada
kondisi yang lemah karena daya ingat tersebut terhalang oleh ingatan-ingatan
yang lainnya.
3. Cenderung
membuat seseorang pusing apabila sedang menghafal sesuatu. Karena tidak dapat
memasukkan ingatan ke dalam memori nya atau memori tersebut tidak sanggup memasukkan
ingatan ke dalam memori nya, seseorang dapat menjadi pusing.
4. Mendapatkan
hasil yang buruk dalam tes/ujian. Karena tidak dapat menghafal/mengait-kaitkan
dengan suatu hal, tidak dapat menjawab pertanyaan/soal yang diberikan pada saat
ujian berlangsung.
5. Suatu
materi sulit untuk dimasukkan ke dalam LTM tetapi hanya masuk ke dalam STM,
dikarenakan adanya kapasitas otak yang terganggu. Bahkan terkadang suatu materi
tersebut belum dapat masuk ke STM dan terlupakan.
Contoh: 1. Seorang anak yang
sedang menghadapi ujian,
pada saat sebelumnya ia sudah
membaca materi-materi tapi disaat kondisi otaknya yang lemah maka sistem memori
pada otak anak tersebut mengalami ketidakpahaman dalam belajar. Alhasil ia tidak dapat mengerjakan
ujiannya karena lupa. Bahkan materi yang sudah dibacanya belum masuk ke dalam
memori jangka pendek.
2. Seorang
mahasiswa ingin mengerjakan tugas ke rumah temannya, tetapi ia hanya pernah
datang ke rumah temannya satu kali saja. Pada saat ia pernah datang ke rumah
temannya itu kondisi otak dan kapasitasnya sedang lemah sehingga ia tidak dapat
mengingat jalan yang benar. Akhirnya ia tersesat pada saat ingin datang kedua
kalinya ke rumah temannya untuk mengerjakan tugas di rumah temannya tersebut
dan tidak jadi mengerjakan tugasnya
3. Aktivitas untuk
mengingat juga sangat dipengaruhi oleh keadaan emosi seseorang. Ada 3 faktor
yang mempengaruhinya:
1. Dalam
mengingat kata-kata maka orang cenderung mengingat lebih baik pada kata-kata
yang menyenangkan daripada dengan kata-kata yang menyedihkan. Fenomena ini
disebut Pollyanna principles, yaitu
satuan informasi yang secara emosi menyenangkan biasanya diproses lebih
efisien/mudah dicerna dan tepat daripada informasi yang mengandung kesedihan.
Contoh: Seseorang lebih mudah mengingat kejadian-kejadian
menyenangkan bersama pacarnya seperti misalnya jalan pada hari jadi (anniversary) dibandingkan mengingat
hal-hal yang menyedihkan seperti misalnya kejadian putus pada hari itu.
2. Kesamaan suasana hati (mood
congruence), yaitu ingatan menjadi lebih baik jika bahan yang dipelajari
sama dengan suasana hati yang berlangsung pada saat ini.
Contoh: Seseorang pasti lebih mudah mengingat
sesuatu hal seperti pada contohnya pernyataan cintanya diterima oleh lawan
jenisnya, dan lebih sulit mengingat sesuatu hal seperti pada contohnya
pernyataan cintanya ditolak oleh lawan jenisnya. Jadi, biasanya pada saat
seseorang yang menyatakan cintanya ditolak pasti ia akan BT/Unmood dan tidak
ada niat untuk mengingat suatu hal.
3. Ketergantungan dengan
suasana hati (state dependence).
Ketergantungan ini terjadi apabila seseorang mengingat informasi lebih baik
dalam suasana hati sekarang yang sesuai dengan suasana hati pada saat bahan itu
pertama kali dipelajari atau diterima.
Contoh: Apabila seseorang sedang tidak berada dalam mood yang bagus maka ia jadi tidak mau
menghafal/malas menghafal materi ujiannya lalu menunggu mood nya kembali menjadi bagus lagi baru ingin menghafal materi
ujiannya lagi.
4. Min. 3 tindakan
dalam mengurangi peristiwa lupa (Cue-dependent
forgetting theory):
1. Teknik
Asosiasi/Jembatan Keledai
- Merupakan bagaimana cara kita mengasosiasikan
berbagai hal dalam memori kita. Kita dapat menggunakan asosiasi sederhana untuk
mengingat potongan-potongan informasi. Selain itu, teknik ini juga untuk mengajarkan
informasi yang sangat panjang, terutama saat kita ingin mengingat suatu urutan
tertentu.
Contoh: 1. Mengingat warna pelangi,
padahal sudah diingat sejak kita TK/SD dengan menyebut warna pelangi dengan
MeJiKuHiBiNiU (Merah Jingga Kuning Hijau Biru Nila dan Ungu) dengan menggunakan
jembatan keledai kita pasti akan mengingat itu terus menerus.
2. Mengingat sistem periodik dengan membuat
singkatan (jembatan keledai) untuk golongan IA: HaLiNa Kawin RoBi Cs Fredy
Ha: H ~> Hidrogen
Li: Li ~> Lithium
Na: Na ~> Natrium
Kawin: K ~>
Kalium
RoBi: Rb ~>
Rubidium
Cs: Cs ~> Cesium
Fredy: Fr ~>
Francium
2. Sistem Mata Rantai
- Sistem
mata rantai adalah suatu sistem penggunaan mnemonics
yang paling dasar yang menghubungkan antara item satu dengan yang lainnya
secara berurutan. Metode ini disebut juga dengan metode cerita, sebab dengan
cerita ada item-item yang dihubungkan secara berurutan baik dari depan maupun
dari belakang mudah diingat.
Contoh: Ingin membuat daftar belanja, daftar belanja tersebut dibuat pada
pagi hari dan ingin dibelanjakan pada malam hari karena takut lupa menggunakan
cara sistem amta rantai, yaitu daftar belanjanya adalah: Sekor pasir, 6 jeruk
dan anggur, sabun, shampoo, selusin telur, sikat gigi, pasta gigi, bedak, roti,
selada, bunga mawar.
Lalu ceritanya
adalah sebagai berikut: Bayangkan anda sedang memegang sekor pasir yang berisi
enam gelas anggur lalu di tiap gelas terdapat jeruk. Pada saat anda keluar,
anda menginjak sabun dan terpleset menimpa selusin telur, anda harus masuk lagi
untuk mandi dan menggunakan sabun lagi
serta shampoo dan ternyata anda lupa menggosok gigi anda dan anda kembali
menggosok gigi anda, kemudian setelah mandi anda menggunakan bedak lagi dan
anda pergi ke supermarket membeli roti dan selada, lalu pada saat anda berjalan
pulang, anda melihat toko bunga dan anda membeli bunga mawar disana.
Dari cerita di atas
mencakup semua daftar belanjaan yang ingin dibelanjakan tanpa harus dicatat,
cara ini merupakan cara yang sangat efektif.
3. Sistem
Pegword (Kata kunci)
- Sistem Peg adalah suatu sistem yang terdiri
dari sejumlah kata-kata benda konkret yang telah dihafal sebelumnya dan
dihubungkan dengan nomor atau abjad.
Contoh: Ingin ingat daftar belanja, menggunakan sistem pegword. Untuk kentang, telur, jeruk
diingat dengan angka 0, untuk jagung, lilin diingat dengan angka 1, untuk bebek
dan ayam diingat dengan angka 2. Dan seterusnya.
4. Sistem Loci (Lokasi)
- Dengan metode ini, kita dapat
mengasosiasikan informasi yang ingin kita ingat dengan lokasi tertentu. Kita
dapat mengingat informasi dengan mudah jika kita meletakkannya di tempat
tertentu.
Contoh: Daftar
pesanan yang dibuat oleh pelayan. Pelayan tersebut mengingat pesanan bukan dari
kata perkata yang dibicarakan oleh seseorang yang ingin memesan tetapi
mengingat dengan melihat piring sebagai lokasi dari pesanan tersebut misalnya
saja pemesan ingin memesan spaghetti dengan keju tanpa wortel dengan
menggunakan bawang bombay yang banyak dan menggunakan kacang polong serta
menggunakan kol. Pelayan tersebut mengibaratkan piring tersebut sudah diisi
dengan makanan yang diucapkan oleh pemesan tersebut jadi pelayan tersebut akan
ingat pesanan dari pelayan tersebut walaupun pesanannya susah dengan
mengalokasikan piring sebagai tempai Locinya tersebut.
5. Imajeri Visual, yaitu gambaran mengenai
sesuatu di dalam pikiran. Misalnya, mengingat kata kerbau, maka orang tersebut
dapat membayangkan di dalam pikirannya mengenai gambar kerbau di buku atau
seekor kerbau berada ditengah sawah. Dengan mengingat suatu peristiwa, orang
dapat melakukannya dengan membayangkan kembali peristiwa itu di dalam
pikirannya.
6. Dengan mengorganisasikan suatu hal yang ingin
diingat.
- Mengorganisasikan informasi sehingga
membentuk suatu tatanan atau pola tertentu, misalnya berupa serial atau
hirarki. Organisasi serial dapat dipergunakan ketika seseorang harus mengingat
banyak kejadian. Ia dapat menyusun secara urutan kejadian-kejadian itu sesuai
dengan waktu kejadian, dari yang sudah lama sampai yang baru terjadi, atau
sebaliknya.
7. Dengan menggunakan mediasi atau perantara
- Menggunakan mediasi atau perantara. Cara
ini dilakukan dengan menambahkan kata-kata atau gambar-gambar di dalam materi
yang akan diingat. Misalnya kata cerdas, agar lebih mudah mengingat artinya
maka seseorang dapat menambahkan kata tersebut dengan solusi cerdas atau orang
cerdas. Selain itu, mediasi juga dapat dilakukan dengan membuat singkatan.
8. Dengan menggunakan simbol.
- Mengganti simbol terhadap objek yang
ingin diingat, misalnya mengganti simbol huruf dengan angka atau sebaliknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar