Minggu, 16 Juni 2013

PSIKOLOGI UMUM TENTANG MEMORY (INGATAN) EMOSI CUE-DEPENDENT FORGETTING THEORY TIPS MENGINGAT DAN LAINNYA



1.  Pendekatan pemrosesan informasi adalah pendekatan yang  menjelaskan pemrosesan, penyimpanan, dan pemanggilan kembali pengetahuan dari otak. Dalam pendekatan model pemrosesan informasi lebih menekankan kepada tingkat kedalaman dalam pemrosesan informasi (depth-of-information processing). Informasi masuk kedalam memori diproses secara mendalam dimana informasi dianalisa menurut kategori maknanya, kesesuaian dalam bahasa di kalimat tersebut dan memberikan dampai ingatan yang akan terus diingat oleh subjek. Dalam melakukan rehearsal (pemanggilan secara berulang-ulang) menggunakan rehearsal tipe yang kedua, dimana satu informasi dapat dikaikan dengan beberapa informasi yang lainnya, terkadang hal ini melibatkan self-reference effects (informasi baru dikaitkan dengan pengalaman pribadi). Pemrosesan informasi sangat berguna dalam problem solving.
     Proses yang mendalam ini memerlukan aktivitas recall yaitu penggalian kembali informasi yang sudah tersimpan dengan melihat suatu stimulus, disictictiveness yaitu menemukan karakter-ciri khas yang menonjol dari stimulus, elaboration yaitu informasi dapat dibuat menjadi informasi yang menjadi lebih terperinci.
     Membuat pengkodean juga dapat membantu dalam pendekatan proses ingatan ini dikarenakan dengan pengkodean membuat suatu hal dapat dihubung-hubungkan dengan hal yang lain yang berdasarkan dari pengalaman pribadi masing-masing orang.
Contoh: 1. Melihat suatu bencana alam di TV membuat kita dapat kembali mengingat hal-hal yang buruk yang pernah dialami oleh kita sejak dahulu seperti misalnya kehilangan orang tersayang yang ada.
              2.  Melihat langit maka kita juga bisa dapat melihat ada burung, pesawat, awan atau bahkan bulan di langit tersebut, karena ada stimulus berupa langit membuat kita dapat melihat yang lainnya.
              3.  Seorang anak yang sedang mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugasnya, lalu ia berencana untuk menonton TV untuk mencari ilham dalam mengerjakan tugasnya. Di dalam TV tersebut ternyata ada iklan yang mengiklankan tentang laptop lalu ia berpikirr untuk mengerjakan tugasnya yang sulit dengan dibantu oleh laptop kepunyaannya yang tidak terpikir oleh ia tadinya, ia terpikir mengerjakan tugas dengan laptop karena telah melihat adanya iklan laptop tersebut di TV. Dengan laptop anak tersebut dapat mencari bahan pelajaran melalui situs-situs yang ada di internet.
              4.  Ketika kita melihat terminal kita teringat akan Bus dan angkutan umum serta yang lainnya.
Jadi, intinya karena adanya stimulus seperti melihat sesuatu hal kita menjadi dapat mengingat hal-hal yang pernah dialami kita melalui pengalaman yang pernah dialami/dilihat oleh kita serta dengan pengalaman tersebut membuat kita dapat mengingat sesuatu dalam waktu yang cukup lama.

2.  Dampak negatif jika kapasitas dan daya ingatan manusia berada pada kondisi yang lemah:
     1. Sering mengalami lupa. Lupa merupakan suatu fenomena yang menggambarkan tentang kegagalan dalam proses berpikir untuk menggali atau mengingat kembali informasi yang telah disimpan di dalam ingatan.
2.  Sulit menghafal sesuatu hal. Sulit menghafal sesuatu hal juga merupakan salah satu dampak negatif dalam kapasitas dan daya ingatan manusia yang berada pada kondisi yang lemah karena daya ingat tersebut terhalang oleh ingatan-ingatan yang lainnya.
3.  Cenderung membuat seseorang pusing apabila sedang menghafal sesuatu. Karena tidak dapat memasukkan ingatan ke dalam memori nya atau memori tersebut tidak sanggup memasukkan ingatan ke dalam memori nya, seseorang dapat menjadi pusing.
4.  Mendapatkan hasil yang buruk dalam tes/ujian. Karena tidak dapat menghafal/mengait-kaitkan dengan suatu hal, tidak dapat menjawab pertanyaan/soal yang diberikan pada saat ujian berlangsung.
5.  Suatu materi sulit untuk dimasukkan ke dalam LTM tetapi hanya masuk ke dalam STM, dikarenakan adanya kapasitas otak yang terganggu. Bahkan terkadang suatu materi tersebut belum dapat masuk ke STM dan terlupakan.
Contoh: 1. Seorang anak yang sedang menghadapi ujian, pada saat sebelumnya ia sudah membaca materi-materi tapi disaat kondisi otaknya yang lemah maka sistem memori pada otak anak tersebut mengalami ketidakpahaman dalam belajar. Alhasil ia tidak dapat mengerjakan ujiannya karena lupa. Bahkan materi yang sudah dibacanya belum masuk ke dalam memori jangka pendek.
              2.  Seorang mahasiswa ingin mengerjakan tugas ke rumah temannya, tetapi ia hanya pernah datang ke rumah temannya satu kali saja. Pada saat ia pernah datang ke rumah temannya itu kondisi otak dan kapasitasnya sedang lemah sehingga ia tidak dapat mengingat jalan yang benar. Akhirnya ia tersesat pada saat ingin datang kedua kalinya ke rumah temannya untuk mengerjakan tugas di rumah temannya tersebut dan tidak jadi mengerjakan tugasnya

3.  Aktivitas untuk mengingat juga sangat dipengaruhi oleh keadaan emosi seseorang. Ada 3 faktor yang mempengaruhinya:
     1.            Dalam mengingat kata-kata maka orang cenderung mengingat lebih baik pada kata-kata yang menyenangkan daripada dengan kata-kata yang menyedihkan. Fenomena ini disebut Pollyanna principles, yaitu satuan informasi yang secara emosi menyenangkan biasanya diproses lebih efisien/mudah dicerna dan tepat daripada informasi yang mengandung kesedihan.
Contoh: Seseorang lebih mudah mengingat kejadian-kejadian menyenangkan bersama pacarnya seperti misalnya jalan pada hari jadi (anniversary) dibandingkan mengingat hal-hal yang menyedihkan seperti misalnya kejadian putus pada hari itu.
2.  Kesamaan suasana hati (mood congruence), yaitu ingatan menjadi lebih baik jika bahan yang dipelajari sama dengan suasana hati yang berlangsung pada saat ini.
                   Contoh:           Seseorang pasti lebih mudah mengingat sesuatu hal seperti pada contohnya pernyataan cintanya diterima oleh lawan jenisnya, dan lebih sulit mengingat sesuatu hal seperti pada contohnya pernyataan cintanya ditolak oleh lawan jenisnya. Jadi, biasanya pada saat seseorang yang menyatakan cintanya ditolak pasti ia akan BT/Unmood dan tidak ada niat untuk mengingat suatu hal.
3. Ketergantungan dengan suasana hati (state dependence). Ketergantungan ini terjadi apabila seseorang mengingat informasi lebih baik dalam suasana hati sekarang yang sesuai dengan suasana hati pada saat bahan itu pertama kali dipelajari atau diterima.
Contoh: Apabila seseorang sedang tidak berada dalam mood yang bagus maka ia jadi tidak mau menghafal/malas menghafal materi ujiannya lalu menunggu mood nya kembali menjadi bagus lagi baru ingin menghafal materi ujiannya lagi.

4.  Min. 3 tindakan dalam mengurangi peristiwa lupa (Cue-dependent forgetting theory):
     1.  Teknik Asosiasi/Jembatan Keledai
          -    Merupakan bagaimana cara kita mengasosiasikan berbagai hal dalam memori kita. Kita dapat menggunakan asosiasi sederhana untuk mengingat potongan-potongan informasi. Selain itu, teknik ini juga untuk mengajarkan informasi yang sangat panjang, terutama saat kita ingin mengingat suatu urutan tertentu.
              Contoh: 1.  Mengingat warna pelangi, padahal sudah diingat sejak kita TK/SD dengan menyebut warna pelangi dengan MeJiKuHiBiNiU (Merah Jingga Kuning Hijau Biru Nila dan Ungu) dengan menggunakan jembatan keledai kita pasti akan mengingat itu terus menerus.
                        2.  Mengingat sistem periodik dengan membuat singkatan (jembatan keledai) untuk golongan IA: HaLiNa Kawin RoBi Cs Fredy
                            Ha: H ~> Hidrogen
                            Li: Li ~> Lithium
                            Na: Na ~> Natrium
                            Kawin: K ~> Kalium
                            RoBi: Rb ~> Rubidium
                            Cs: Cs ~> Cesium
                            Fredy: Fr ~> Francium
2.  Sistem Mata Rantai
                        -    Sistem mata rantai adalah suatu sistem penggunaan mnemonics yang paling dasar yang menghubungkan antara item satu dengan yang lainnya secara berurutan. Metode ini disebut juga dengan metode cerita, sebab dengan cerita ada item-item yang dihubungkan secara berurutan baik dari depan maupun dari belakang mudah diingat.
              Contoh: Ingin membuat daftar belanja, daftar belanja tersebut dibuat pada pagi hari dan ingin dibelanjakan pada malam hari karena takut lupa menggunakan cara sistem amta rantai, yaitu daftar belanjanya adalah: Sekor pasir, 6 jeruk dan anggur, sabun, shampoo, selusin telur, sikat gigi, pasta gigi, bedak, roti, selada, bunga mawar.
                            Lalu ceritanya adalah sebagai berikut: Bayangkan anda sedang memegang sekor pasir yang berisi enam gelas anggur lalu di tiap gelas terdapat jeruk. Pada saat anda keluar, anda menginjak sabun dan terpleset menimpa selusin telur, anda harus masuk lagi untuk mandi dan  menggunakan sabun lagi serta shampoo dan ternyata anda lupa menggosok gigi anda dan anda kembali menggosok gigi anda, kemudian setelah mandi anda menggunakan bedak lagi dan anda pergi ke supermarket membeli roti dan selada, lalu pada saat anda berjalan pulang, anda melihat toko bunga dan anda membeli bunga mawar disana.
                            Dari cerita di atas mencakup semua daftar belanjaan yang ingin dibelanjakan tanpa harus dicatat, cara ini merupakan cara yang sangat efektif.
     3.  Sistem Pegword (Kata kunci)
                        -    Sistem Peg adalah suatu sistem yang terdiri dari sejumlah kata-kata benda konkret yang telah dihafal sebelumnya dan dihubungkan dengan nomor atau abjad.
                             Contoh: Ingin ingat daftar belanja, menggunakan sistem pegword. Untuk kentang, telur, jeruk diingat dengan angka 0, untuk jagung, lilin diingat dengan angka 1, untuk bebek dan ayam diingat dengan angka 2. Dan seterusnya.
                   4.  Sistem Loci (Lokasi)
              -    Dengan metode ini, kita dapat mengasosiasikan informasi yang ingin kita ingat dengan lokasi tertentu. Kita dapat mengingat informasi dengan mudah jika kita meletakkannya di tempat tertentu.
     Contoh: Daftar pesanan yang dibuat oleh pelayan. Pelayan tersebut mengingat pesanan bukan dari kata perkata yang dibicarakan oleh seseorang yang ingin memesan tetapi mengingat dengan melihat piring sebagai lokasi dari pesanan tersebut misalnya saja pemesan ingin memesan spaghetti dengan keju tanpa wortel dengan menggunakan bawang bombay yang banyak dan menggunakan kacang polong serta menggunakan kol. Pelayan tersebut mengibaratkan piring tersebut sudah diisi dengan makanan yang diucapkan oleh pemesan tersebut jadi pelayan tersebut akan ingat pesanan dari pelayan tersebut walaupun pesanannya susah dengan mengalokasikan piring sebagai tempai Locinya tersebut.
5.  Imajeri Visual, yaitu gambaran mengenai sesuatu di dalam pikiran. Misalnya, mengingat kata kerbau, maka orang tersebut dapat membayangkan di dalam pikirannya mengenai gambar kerbau di buku atau seekor kerbau berada ditengah sawah. Dengan mengingat suatu peristiwa, orang dapat melakukannya dengan membayangkan kembali peristiwa itu di dalam pikirannya.
6.  Dengan mengorganisasikan suatu hal yang ingin diingat.
     - Mengorganisasikan informasi sehingga membentuk suatu tatanan atau pola tertentu, misalnya berupa serial atau hirarki. Organisasi serial dapat dipergunakan ketika seseorang harus mengingat banyak kejadian. Ia dapat menyusun secara urutan kejadian-kejadian itu sesuai dengan waktu kejadian, dari yang sudah lama sampai yang baru terjadi, atau sebaliknya.
7.  Dengan menggunakan mediasi atau perantara
     - Menggunakan mediasi atau perantara. Cara ini dilakukan dengan menambahkan kata-kata atau gambar-gambar di dalam materi yang akan diingat. Misalnya kata cerdas, agar lebih mudah mengingat artinya maka seseorang dapat menambahkan kata tersebut dengan solusi cerdas atau orang cerdas. Selain itu, mediasi juga dapat dilakukan dengan membuat singkatan.
8.  Dengan menggunakan simbol.
     - Mengganti simbol terhadap objek yang ingin diingat, misalnya mengganti simbol huruf dengan angka atau sebaliknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar