Mulai sekarang banyak sekali
masyarakat/sekumpulan orang yang kurang cinta terhadap produk yang dihasilkan
dari negerinya sendiri, seseorang itu menganggap bahwa produk dari luar negeri
tersebut jauh lebih baik dibandingkan dengan produk yang ada di dalam negerinya
sendiri. Seseorang menganggap bahwa produk luar negeri lebih baik dibandingkan
produk dalam negeri dipastikan ada penyebab-penyebab yang mendasari dari
pernyataan yang mereka nyatakan. Disini kami akan membahas tentang sebab-sebab,
dampak negatif serta dampak positif dari judul di atas, kesimpulan, saran dan
lain-lainnya yang mendeskripsikan tentang judul di atas. Dengan menggunakan
berbagai contoh kasus yang ada di dalam kehidupan nyata dan sedang IN (Terkini)
di tanah air. Kami memiliki 3 judul utama yang akan kami bahas tentang perilaku
masyarakat yang kurang cinta terhadap produk yang ada di tanah air, yaitu
tentang:
1. Hallyu Wave (Korean Wave)
2. Penggunaan Handphone dan Smartphone
buatan dari luar negeri yang sangat
gencar dan mengabaikan produk komunikasi buatan dalam negeri.
3. Penggunaan
mobil Esemka yang diabaikan, padahal penggunaan mobil Esemka pada saat itu
sangat gencar dan sempat dipakai oleh Gubernur DKI Jakarta yang sekarang, yaitu
Joko Widodo dimana pada saat itu mobil Esemka sempat ingin digunakan sebagai
mobil dinas.
Dari ketiga judul di atas, berdasarkan voting dari semua anggota kelompok kami
yang terbanyak dipilih adalah tentang Hallyu
Wave (Korean Wave). Berikut kami
akan menjelaskan tentang Hallyu Wave
secara mendetail.
Hallyu Wave (Korean Wave)
Sepertinya Korean Wave untuk orang-orang yang tinggal di Indonesia sudah
sangat tidak asing untuk didengar di telinga lagi, dikarenakan banyak sekali
fans-fans yang ada di Indonesia yang mengidolai artis-artis yang ada di negeri
ginseng tersebut, serta banyak sekali artis-artis yang berdatangan ke Indonesia
untuk mengadakan konser, showcase, fanmeeting dan untuk rekreasi sekalipun.
Di sini kami akan menyebutkan artis-artis korea yang sedang ngetop yang ada di
Indonesia, seperti: Super Junior, SISTAR, SHINee, SNSD, 2PM, 2AM, f(x), Miss A,
2NE1, Bigbang, PSY, Beast, MBLAQ, Infinite, Wonder Girls, T-ARA, Teen Top dan
masih banyak lagi. Banyak sekali orang-orang di Indonesia terutama kaum remaja
yang mengidolai artis-artis yang telah kami sebutkan di atas, disini kami akan
membahas mengapa orang Indonesia dapat mengidolai artis-artis yang telah kami
sebutkan tadi dan mengabaikan artis-artis yang ada di Indonesia. Kami juga akan
membahas dampak-dampak yang ada serta kesimpulan dan saran-saran yang akan kami
berikan.
1. Penyebab-penyebab
dari banyak orang yang lebih menyukai musik korea dibandingkan dengan musik
yang ada di Indonesia:
1. Karena
adanya pengaruh globalisasi yang membuat orang Indonesia mengikuti
budaya-budaya dari luar negeri dan mengabaikan budayanya sendiri. Dimana
orang-orang Indonesia menjadi tidak memiliki konsistensi terhadap kebudayaannya
sendiri sehingga selalu ikut-ikut dengan budaya yang sedang terkenal pada masa
itu.
2. Karena
Indonesia merupakan negara berkembang sehingga membutuhkan negara lain untuk
bekerja sama. Maksudnya adalah karena Indonesia merupakan negara berkembang,
menyebabkan negara Indonesia juga akan membutuhkan negara lain melakukan
kerjasama, seperti kerjasama dalam bidang ekonomi, kerjasama dalam bidang dunia
hiburan, dan lain-lain.
3. Karena
kualitas yang dihasilkan oleh hallyu/Korea
lebih baik dibandingkan kualitas yang dihasilkan oleh Indonesia, sehingga
orang-orang yang mengenal musik hallyu lebih
mudah tertarik. Dimana musik hallyu
lebih berinovasi (Menciptakan sesuatu genre yang baru, bermakna dan orisinil)
dibandingkan dengan musik Indonesia yang suka melakukan plagiarisme, dimana
pada saat musik ini top pasti semua musik akan berkiblat ke musik itu (Contoh:
Musik melayu di Indonesia dan demam KPop yang melanda Indonesia) sehingga
dengan plagiarisme tersebut membuat artis Indonesia banyak dibenci oleh orang-orang
Indonesia yang menyukai artis luar yang diplagiati oleh artis Indonesia
tersebut.
4. Karena
artis korea/hallyu jauh lebih bagus
dari segi visual dibandingkan dengan artis Indonesia. Negara Korea sering
disebut dengan negara ginseng, tetapi sebutan kedua untuk negara Korea adalah
negara operasi plastik, banyak sekali artis-artis Korea yang melakukan operasi
plastik untuk memperbaiki kekurangan fisik mereka sehingga mereka terlihat
lebih sempurna dari sebelumnya.
5. Karena
banyak pembajakan CD yang dilakukan di Indonesia sedangkan di Korea pembajakan
dapat dikatakan sangat minim apabila dibandingkan dengan Indonesia. Pembajakan
tersebut membuat musisi yang ada di Indonesia juga kurang bergairah untuk
menghasilkan produk musik yang baru.
6. Fashion
di Korea yang sudah mendunia dan lebih maju dibandingkan dengan Indonesia yang
berstagnasi bahkan cenderung turun serta hanya mengikuti konsep orang barat.
7. Karena
pemerintah di negara Korea juga sangat berperan dalam industri musik yang ada
di negaranya, dimana pemerintah tersebut memberikan subsidi serta kebebasan
dalam berkarya, dengan kebebasan tersebut membuat orang-orang yang ada di Korea
tersebut dapat lebih berekspresi lebih dibandingkan dengan negara Indonesia
yang sangat membatasi budayanya (Kolot/Kontra akulturasi) sehingga orang
Indonesia kurang dapat mengekspresikan dirinya untuk bermusik, dan kurangnya
peran pemerintah dalam industri musik serta hiburan yang ada di Indonesia.
2. Dampak negatif & Dampak Positif dari Hallyu Wave/Korean Wave:
2.1 Dampak
Negatif dari adanya Hallyu Wave (Korean Wave):
1. Musik
dari Indonesia banyak yang tidak mendapat perhatian dari orang-orang Indonesia,
tetapi lebih memperhatikan tentang musik Korea dikarenakan kualitas yang
berbeda cukup jauh dengan kualitas Indonesia yang berstagnasi cenderung menurun.
2. Dengan
adanya Hallyu Wave membuat orang-orang Indonesua menjadi lebih banyak yang
memperhatikan acara-acara/program-program dari Korea:
- Drama korea yang mendapat
rating bagus di Indonesia dan sinetron Indonesia yang di cemooh.
- Konser musik dari artis
korea yang sangat ditunggu-tunggu oleh fans yang ada di Indonesia, bahkan
fansnya tersebut rela merogoh kocek yang dalam dari kisaran Rp 500.000,00 – Rp
2.500.000,00. Sedangkan mengabaikan konser-konser musik dari Indonesia.
3. Memberikan
devisit kepada negara Korea (Memperkaya negara Korea) seperti contoh: pembelian
album para artis korea dan konser-konser yang diadakan di Indonesia dari artis
Korea tersebut.
4. Musik
yang dihasilkan dari Indonesia semakin jauh tertinggal dari negara lain dan
membuat musik dari negara Korea lebih membludak serta semakin terkenal.
5. Musisi-musisi
di Indonesia juga menjadi kurang bersemangat dalam menghasilkan produk-produk
musik yang baru karena adanya demam Kpop yang ada di Indonesia karena banyak
pembajakan yang dilakukan di Indonesia dan pemerintah masih sangat cuek dengan
pembajakan yang ada di negara Indonesia.
2.2 Dampak
positif dari adanya Hallyu Wave (Korean Wave):
1. Para
musisi di Indonesia yang masih memiliki niat dalam menghasilkan musik yang baru
mendapat referensi baru dari adanya demam Kpop yang ada di Indonesia, seperti
contoh: Girl group Princess yang berada pada manajemen Aprilio Kingdom yang mendapat
banyak perhatian di negara Indonesia.
2. Kerjasama
yang semakin membaik antara negara Korea dan Indonesia dimana contohnya seperti
pada musibah banjir di awal tahun 2013, Boygroup korea (U-Kiss) turut berdonasi
kepada para korban banjir. Dan contoh yang lain seperti kerjasama ekonomi dari
negara Korea dan Indonesia yang semakin baik.
3. Kemunculan
artis-artis baru yang diambil dari orang Indonesia dan dilatih di Korea oleh
manajemen Korea, seperti Galaxy SuperStar.
3. Kesimpulan:
Dari kriteria-kriteria yang disebutkan di
atas musik Hallyu/Korea lebih banyak memberikan dampak negatif
dibandingkan dampak positif kepada negara Indonesia, tetapi dampak negatif
tersebut timbul dikarenakan banyak sekali penyebab-penyebab yang ada dan
penyebab tersebut sangat logis (Masuk akal), penyebab-penyebab tersebut ada
yang bisa diatasi dan ada yang tidak bisa diatasi tergantung dari orang-orang
yang ada di Indonesia. Dengan penyebab-penyebab yang ada di atas membuat demam
KPop menjadi wajar-wajar saja apabila melanda negara-negara berkembang seperti
negara Indonesia karena kurang majunya musik yang ada di Indonesia sedangkan
musik Korea sangat jauh lebih maju dibandingkan musik negara Indonesia dan
bahkan sekarang dapat dikatakan bahwa musik negara Korea mampu menyaingi
musik-musik dari negara Barat, sehingga adanya rasa kemauan dari diri para
orang Indonesia sendiri untuk merubah jalan pikirannya untuk lebih mencintai
produk dalam negerinya sendiri mungkin dapat mengurangi dampak negatif
dari Hallyu
Wave/Korean Wave yang masuk ke
dalam negara Indonesia.
4. Saran:
1. Musik
yang dihasilkan dari negara Indonesia harus lebih kreatif serta lebih inovatif
lagi. Suatu perkembangan pasti menambah sedikit demi sedikit dan secara
bertahap tidak dapat bertambah secara instan, sehingga para musisi di Indonesia
harus lebih sabar lagi dalam memproduksi musik.
2. Harus
mengurangi perilaku plagiarisme yang ada Indonesia, sehingga artis Indonesia
tidak dibenci oleh orang-orang Indonesia itu sendiri.
3. Menyaring
budaya yang masuk ke dalam negara Indonesia dimana budaya yang baik diserap dan
budaya yang buruk ditolak.
4. Kesadaran
diri sendiri dari orang Indonesia untuk lebih mencintai produk dalam negerinya
dibandingkan produk dari luar negeri, seperti contohnya negara Jepang dan
negara Korea yang mencintai kebudayaannya sendiri (Dapat dikatakan fanatik)
bahkan tidak peduli terhadap budaya dari negeri orang lain.
5. Menjaga
budaya-budaya dalam negeri agar tidak pudar dari waktu ke waktu.
6. Pemerintah
juga harus turut serta dalam industri musik, seperti negara korea yang mendapat
perhatian lebih dari pemerintahnya dan dibantu dengan subsidi sehingga sekarang
dapat sangat sukses dan membawa dampak positif bagi negaranya sendiri.
7. Pemerintah
juga harus menindak lebih tegas terhadap pembajakan-pembajakan yang terjadi di
negara Indonesia, sehingga membuat musisi-musisi yang ada di Indonesia lebih
bersemangat untuk menciptakan musik-musik yang baru dan lebih inovatif dari
sebelumnya.
NAMA: ADAM TIRTAPUTRA
KELAS: 1PA09
NPM: 10512115
Tidak ada komentar:
Posting Komentar